Satu sekolah heboh karena ada anak baru yang kena hukum di lapangan sekolah berlari mengelilingi lapangan sebanyak lima puluh kali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anak baru itu telat datang ke sekolah sudah tiga kali. Di tambah dia tidak mengenakan atribut sekolah dengan lengkap. Name tag tidak ada, atribut nama sekolah tidak ada, dan juga tidak memakai tali pinggang. Lebih parahnya, baju seragamnya tidak di masukkan alias berantakan. Dan kancing seragamnya dibiarkan terbuka, nampak t-shirt putihnya.
Rambutnya acak-acakan. Terlihat sekali anak baru itu adalah pentolan sekolah, alias siswa gadungan yang akan sering kena hukum oleh guru BK.
Namun anak baru itu membuat semua kaum cewek di sekolah ini heboh dan banyak yang naksir jadinya padanya. Cowok tanpa nama itu berhasil menyihir para kaum hawa. Cowok tipekal badboy seperti itu biasanya memang lebih menarik.
Semuanya pada penasaran dengan nama anak baru itu.
"Eh guyss, yuk ke koridor liat asupan gizi dulu yuk yuk yuk!!" Meylin berseru heboh menarik Afifah dan Kenara yang sedang berkaca di depan kaca besar toilet.
"Aduh Mey, nggak usah tarik-tarik tangan gue!" Ujar Afifah kesal.
Meylin tidak peduli. Dan malah tambah menarik paksa mereka kedua sampai ke koridor dan berdempet-dempetan dengan anak-anak cewek lainnya yang sedang histeris.
"Liat tuh nikmat mana lagi yang kau dustakan Tuhan akhhh!!" Jerit Meylin histeris menunjuk ke arah lapangan, anak baru yang sedang lari lapangan sambil mengibas-ngibas rambutnya yang basah.
Terlihat sangat menggoda dan keren di mata Meylin dan anak kaum cewek lainnya. Gara-gara anak baru itu, satu koridor sekolah di lantai dua sampai penuh dan padat. Mereka seperti sedang menonton acara pertandingan sepak bola.
Kenara tertegun melihat anak baru. Dia.. Dia kan cowok nyebelin kemarin yang mengganggunya.
Namanya...
Namanya kan kalau tidak salah..
Keane. Ya, Kenara ingat. Keane nyebelin, namun yang menolongnya juga tempo hari di tangga.
Siapa sih dia? Sok kegantengan, di waktu istirahat seperti ini membuat semua heboh. Murid baru sok-sok tebar pesona. Kenara jadi tambah kesal melihatnya, bukannya ikut terpesona.
Afifah menghela napas jengkel. "Kurang kerjaan banget sih lo Mey! Ngapain coba di sini sempit-sempitan?! Mending ke kelas aja kita!"
