PEKABLE - 9

5.2K 591 69
                                    

Maaf ya baru update, soalnya kemarin lagi hectic sama ujian. Happy reading🙆

Matanya Alcio berbinar saat mendengarkan perkataan dari papa barusan.

"Serius nih, Pa?"

Aldi yang lagi melahap potongan ayam kaldu rebus mengangguk mantap, dan tersenyum menyakinkan pada anak lelaki satu-satunya itu. "Iya, mobil papa sekarang untuk kamu. Kamu boleh pake ke sekolah."

"Ah, yes! Makasih banyak Pa!" Alcio berjingkrak kesenangan. Ini namanya, dia mendapatkan rezeki nomplok yang begitu dahsyat. Karena papa kemarin membeli mobil baru, mobil yang lama diserahkan pada Alcio. Dan cowok itu tetap senang, dia nggak mempermasalahkan kalau mendapatkan mobil yang bekas. Bagaimanapun, mobil lama itu masih bagus. Dan Alcio bersyukur, ternyata tidak sia-sia mengiyakan suruhan ayahnya setahun lalu untuk belajar mengemudi.

"Jadi motornya mau diapain, Sayang?" Tara yang dari dapur masuk ke ruang tamu dengan memapah sepiring tempe goreng krenyes, ditaruhnya di atas meja untuk menu tambahan makan malam.

"Ya, disimpen aja nggak usah dijual. Pasti Cio nantinya juga ada kepengen pake motor lagi, dan lagian aku kan kadang-kadang mau naik juga buat kumpul sama Rino dan kawan-kawan." Jelas Aldi santai.

Tara langsung melotot, istrinya itu tidak sependapat dengannya. "Kamu itu nggak usah sok-sok kayak anak muda lagi ya pake naik motor segala, inget um--eyuhhah--"

Cup!

Satu kecupan dari Aldi mendarat di bibirnya Tara, membuat istrinya yang lagi mengomel itu spontan menjadi terdiam dan pipinya memerah karena malu.

"Awh adegan tujuh belas plus plus hahaha!" Cetus Alcio heboh menggoda kedua orang tuanya. Cowok itu menutup sebelah matanya dengan tangannya.

Plak!

Tara memukul lengan suaminya kuat dan kesal.

"Ishh kamu apaan sih?! Jangan aneh-aneh deh, ada Cio!"

"Ahh adegan KDRT!" Goda Alcio lagi heboh sambil cengegesan jail. Dan hal itu membuat Aldi menyeringai kecil.

"Udahlah sayang, udah malem ini jangan marah-marah.." Goda Aldi pada istrinya yang galak dan tegas itu.

"Eh Pa Ma, aku udah siap makan nih. Boleh nggak kalo aku jalanin mobilnya dulu buat pemanasan biar nggak kaku." Alcio meminta izin dengan sorot matanya yang penuh harapan.

"Yauda, hati-hati bawanya ya." Aldi mengizinkan santai.

"Eh tapi ini udah malem Ci--"

"Nggak apa Sayang, Cio kan sebentar aja." Potong Aldi pada Tara, hingga istrinya terdiam lagi.

"Makasih Pa, aku pergi dulu ya Ma, Pa." Alcio berjingkrak gembira. Cowok itu mau ke rumahnya Kenara.

Ya, Alcio mau pamer dulu. Dan pastinya cewek itu pasti senang kehebohan dengan kabar ini.

🎨🎨🎨

"Eh Cio, tumben ke sini malam-malam? Mau cari Nana ya?" Tanya Airysh saat membuka pintu rumahnya, wanita itu sedikit terkejut dengan kehadiran Alcio.

Alcio mengulum senyumnya. "Iya Tan, Key mana? Boleh nggak tante kalo aku izin ajak Key jalan-jalan?"

Sebelah alisnya Airysh naik. "Mau ke mana Cio?"

"Bentar aja Tan, keliling jalan-jalan. Aku lagi mau pemanasan naik mobil yang papa kasih ke aku hehehe.."

"Wah, jadi ya papa kamu beli mobil baru?" Matanya Airysh berbinar.

Cowok itu pun mengangguk kecil.

"Jadi mobil lama papa kasih ke kamu ya? Ciee selamat ya Cio, tante ikut seneng!" Airysh berseru kesenangan dengan menepuk-nepuk bahunya cowok itu.

Dan Alcio tersenyum gembira. "Iya, makasih ya Tan.."

"Tunggu ya, tante panggil Nana dulu." Airysh membalikkan badannya. "Nana! Nana! Nana! Nana!"

"Iya Ma!! Kenapa?!!"

Terdengar teriakan suara Kenara dari arah dapur.

"Sini dulu ke depan, Cio cariin!"

Kenara muncul dengan kedua tangannya basah, cewek itu baru selesai cuci piring. Dan dia terkejut melihat Alcio ada di depan rumahnya malam-malam begini.

"Cio, lo ngapain ke sini?!"

🎨🎨🎨

"Jadi mobil ini beneran kasih ke lo?" Kenara tanya sekali lagi, seperti tidak percaya.

"Iya Key, beneran." Jawab Alcio pelan, cowok itu tengah serius mengemudi mobil. Pandangannya lurus ke depan.

"Berarti mulai besok lo jemput gue naik mobil?!" Pekik Kenara gembira. Dan Alcio menoleh, cowok itu mengembangkan senyumnya.

Dia selalu senang melihat ekspresi Kenara yang gembira seperti itu. "Jadi lo nggak bakal kena panas lagi sama nggak kena hujan.."

Kenara mengulum senyumnya.

Alcio menoleh lagi, dan tatapan mereka terkunci selama beberapa saat. Lalu tiba-tiba, mobilnya tergoncang melewati tanjakan polisi tidur jalanan aspal.

Alcio segera mengerem dan menepikan mobilnya.

"Awhh sakitt!" Rintih Kenara kesakitan karena kepalanya terantuk ke kaca jendela mobil akibat goncangan barusan.

"Kena kepala lo Key?!" Alcio panik.

Kenara mengangguk. "Iya, huaa shakitt.." Rengeknya, cewek itu menangis kesakitan.

"Ya ampun, sori Key.. Tadi gue nggak perhatiin jalan. Sini, sini.." Alcio dengan lembut memeluk Kenara dan mengusap-ngusap pelan pucuk kepalanya.

"Yang mana sakit, Key?" Tanya Alcio memperhatikan dengan seksama kepalanya Kenara.

"Yang ini atau yang ini?" Cowok itu memegang kepala sebelah kiri dan kanan cewek itu.

Kenara menggeleng lemah.

"Yang ini--"

"Awhh shakittt huaa!" Rintih Kenara kesakitan saat Alcio menyentuh bagian tengah kepalanya.

"Ah, jadi ini yang sakit." Ucap Alcio, mengelus-ngelus pelan dengan ekstra hati-hati dan mencium pucuk kepalanya. "Udah ya, jangan nangis lagi Key."

Kenara membeku dan napasnya tertahan.

"L-lo k-kok c-cium k-kepala g-gue?" Tanyanya gerogi, jantung Kenara berdegup kencang.

Spontan Alcio salah tingkah dan matanya terbelalak lebar. "Ehmm.. Gue sengaja kecup bentar supaya nggak sakit lagi, Key.."

Dan Kenara terbengong mendengar jawabannya.

🎨🎨🎨

Tbc.

Sama-sama nggak peka hmm😕

New cover, gimana menurut kalian imut nggak?:p

instagram: airin.gwe

PEKABLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang