PEKABLE - 44

2.3K 162 53
                                    

"Masih sakit, Key?"

Tanya Alcio dengan raut wajah penuh khawatir pada Kenara yang terbaring lemas di kasur ruang UKS.

Cewek itu yang masih menangis hanya bisa mengangguk kecil. Dia sambil memegang kepalanya yang terlempar bola tadi oleh Feri.

Lalu Alcio mengelus kepalanya Kenara yang terasa sakit tersebut. Cowok itu mendengus kesal. Ini semua karena Feri!

"Ini semua gara-gara Feri! Awas aja dia--"

"Udah Cio, Feri kan nggak sengaja. Kalian jangan berantem." Kenara menyela omongannya Alcio yang sedang penuh emosi dan penuh tekanan.

Alcio berdecak jengkel dan terperangah menatap Kenara. "Kok lo jadinya bela dia sih? Lo liat Key, lo kesakitan gini gara-gara dia!" Bentak Alcio.

Spontan Kenara menangis lagi karena kaget. "B-bukan g-gitu Cio.. G-gue cuman nggak mau kalian berantem lagi. Enghh.. Enghh.." Cewek itu menunduk.

Alcio menghela napas. Dia menjadi merasa bersalah membentak Kenara. "Sori Key, gue cuman kesal aja sama Feri. Gara-gara dia lo jadi gini." Cowok itu mengangkat dagunya Kenara dan mengusap dengan penuh lembut air matanya yang bertebaran di pipi cewek itu.

Selama beberapa detik mereka bertatapan. Kenara terpaku dengan tatapan sendunya Alcio.

Namun cewek itu lalu berdeham, berusaha untuk berpaling dari Alcio. Dia memalingkan wajahnya. Karena dia nggak mau baper untuk kesekian kalinya pada Alcio.

"Kenapa Key?" Tanya Alcio heran.

"Gue mau pulang Cio.." Jawab Kenara.

Alcio tersenyum. "Yauda, gue minta izin dulu ya ke BK."

Apapun yang Kenara inginkan, Alcio akan selalu berusaha untuk memenuhinya.

🎨🎨🎨

Afifah, Meylin, Selo dan Feri terperanjat saat melihat Kenara dan Alcio akhirnya keluar dari ruangan UKS. Sudah setengah jam mereka menunggu di luar. Karena Alcio tidak memberi mereka masuk.

"Na, lo gimana?"

"Lo nggak pa-pa kan, Nana?"

"Na.."

Feri yang barusan hendak berbicara sudah dipotong begitu saja oleh Alcio dan cowok itu menatap sinis Feri.

"Key mau pulang, dia mau istirahat dulu."

Alcio merangkul Kenara dan membawa gadis itu menuju ke ruang BK.

Feri mendesah dan tersenyum miris. Hatinya terasa sakit melihat Kenara kesakitan seperti ini. Dan dia menjadi tambah merasa salah.

"Udah bro, slow aja! Nana udah nggak pa-pa itu.. Cio kebawa emosi aja tuh." Selo berusaha untuk menghibur Feri.

Afifah menatap lekat Feri. Dan cewek itu memberanikan diri untuk membuka suara. "Fer.."

"Hm?" Feri mendongak dan menatap Afifah yang ada di sampingnya itu.

Deg! Jantungnya Afifah mendadak seperti ingin meledak.

"Gimana kalau nanti sore kita jenguk aja Nana? Lo minta maaf loh sama dia, dia pasti maafin."

Meylin berseru. "Nah iya, bener banget tuh! Gue sekalian mau dapet cemilan gratis dari emaknya Nana!"

Selo ikutan nimbrung setuju. "Hah iya bener banget! Gue suka yang beginian nih! Makan-makan!" Selo mengajak Meylin untuk tos bareng.

"Hahaha!"

Meylin dan Selo tertawa.

Feri mendesah. Dia tersenyum pada Afifah. "Oke, boleh deh."

🎨🎨🎨

"Umm.. Kentang goreng emak lo the best dah Na! Enak banget gila!" Seru Selo.

"Eh woi jangan dihabisin dong jin tomang! Gue juga mau sini woi!" Meylin dan Selo berebut kentang goreng buatannya Airysh, mamanya Kenara.

Kini Selo, Meylin, Afifah dan Feri tengah berada di kamarnya Kenara.

Kenara tertawa ngakak melihat kedua tingkah temannya itu yang seperti belum makan seminggu.

"Na.."

Kenara berpaling pada Feri yang berdiri di sampingnya Afifah.

"Ya, Fer?"

"Cio mana?" Afifah menyela omongan mereka secara tiba-tiba.

"Cio udah pulang Pah, tadi disuruh bokapnya buat jemput nyokapnya di supermarket."

"Ohh.."

Afifah mengangguk pada Feri seperti memberi kode bahwa ini waktu yang tepat untuk meminta maaf pada Kenara.

"Na.."

"Ya Fer?" Kenara berpaling pada Feri kembali.

"Gue minta maaf ya atas kejadian tadi. Gue bener-bener nggak sengaja--"

"Aduh enghh.. Kepala gue.." Tiba-tiba Kenara memegang kepalanya dan kesakitan.

Spontan semuanya panik.

Feri langsung mendekati Kenara dan ikut memegang kepalanya. "Kenapa Na? Masih sakit banget--"

Kenara malah mengulum senyumnya menatap Feri. Cowok itu pun kebingungan.

"Gue cuman bercanda kok."

Kenara tertawa.

"Yaelah Na, kami hampir kena serangan jantung gara-gara lo!" Hardik Meylin kesal.

Kenara tertawa ngakak.

"Gue maafin kok Fer. Gue tau lo nggak sengaja, gue juga uda nggak pa-pa kok." Kenara tersenyum.

Feri mendesah. "Lo bikin gue takut aja, Na."

"Gue cuman bercanda kok, Fer.."

"Dasar.." Feri tersenyum.

Kenara tertawa lagi.

Dan Feri tersenyum tipis.

Dia bercandanya bikin gue sayang, tapi sayangnya dia cuman bercanda. Batin Feri dalam hati.

🎨🎨🎨

Hai, semuanya! Apa kabar? Maaf bangett ya aku baru update lagi.

Terima kasih yang masih ngikutin cerita ini, love u all💜💜

Key gemesin, Feri miris :(

Tbc.

PEKABLE (Completed)Where stories live. Discover now