PEKABLE - 49

322 44 41
                                    

"Hal yang paling ditakutkan dari persahabatan adalah menyukai orang yang sama."

(Alcio & Ferisa)

-Peliknya Rasa-

🎨🎨🎨

"Kenapa bro? Tiba-tiba ke rumah gue malem-malem gini?"

Sebelah alis Alcio terangkat begitu melihat Feri di depan pintunya dengan badan tegap dan dengan wajah serius. Feri seperti ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting dan rahasia.

Feri menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal. "Kasih gue masuk dulu kenapa bro? Gue capek nih.." Nyengir Feri sambil meninju pelan bahunya Alcio santai.

Alcio pun tertawa pelan. "Habisnya gue kaget liat lo malem-malem muncul. Ya udah, masuk elah kayak baru pertama kali aja lo ke rumah gue."

Alcio mempersilahkan Feri masuk. Dan cowok itu pun masuk ke dalam dan duduk di sofa empuk ruang tamunya Alcio.

"Mau minum apa lo?" Tanya Alcio santai. Namun sebenarnya dia penasaran. Tidak biasanya Feri ke rumahnya malam-malam secara tiba-tiba seperti ini. Ini pertama kali dalam sejarah Feri ke rumahnya secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

"Kopi sianida aja." Cengir Feri di sofa. Alcio langsung tertawa.

"Ya udah, gue buatin ye."

"Eh jangan dong, gue mau masih hidup!" Pekik Feri heboh. Namun pernyataannya membuatnya tertawa sumbang. Entah kenapa pernyataannya itu penuh arti untuk dirinya.

"Makanya yang serius dong Bambang! Gue tampol juga lama-lama lo!" Cibir Alcio sambil ikut nimbrung di sofa.

"Gue bentar aja Cio, ada yang mau omongin bentar."

Keningnya Alcio mengernyit penasaran. "Soal apa?"

"Soal Nana dan anak baru yang sok keren. Keane."

"Keane?"

"Yoi.. Lo tau?"

"Kagak. Siapa tuh?"

Keane. Nama itu terdengar asing ditelinga Alcio. Baru pertama kali dia mendengar nama itu. Siapa dia?

"Anak baru yang gangguin Nana di sekolah tadi. Lo nggak tau? Nana nggak ada cerita ke lo?"

"Nggak ada. Siapa tuh? Anak yang mana? Kelas berapa?" Rahangnya Alcio seketika mengeras.

Dia paling pantang yang namanya mendengar ada yang mengganggu Kenara. Apalagi kalau sampai cowok yang mengganggu. Cukup Feri saja yang menyukai Kenara. Kalau semakin banyak yang menyukai Kenara, Alcio bisa tambah frustrasi.

"Gue juga nggak tau. Tapi tuh anak baru tengil banget kayaknya mah Nana. Gue nggak suka liatnya." Ucap Feri lagi.

Gue juga nggak suka lo perhatian ke Key. Karena Key cuman boleh gue yang perhatiin. Batin Alcio dalam hati. Namun dia menahan diri, bagaimanapun juga Feri adalah sahabatnya sendiri.

"Besok kasih tau gue yang mana orangnya ya." Pinta Alcio pada Feri dengan wajah penuh serius.

Dia harus tahu siapa Keane itu. Jangan sampai, Kenara kenapa-kenapa. Dan kemungkinan terburuknya jangan sampai Kenara jatuh cinta sama cowok itu.

"Iya. Gue kasih tau besok. Ehhmm.. Dan satu lagi bro.." Feri tampak sedang berpikir keras.

Alcio mendongak menatap wajah Feri yang tampak sedang berpikir dengan serius. "Apaan?"

"Kayaknya gue pernah liat Keane itu.. Cuman gue lupa pernah liat di mana.. Kayak pernah jumpa aja sama dia gitu."

"Lo yakin? Di mana lo jumpa dia?"

Feri mengedikkan bahu sambil menggelengkan kepala.

Spontan Alcio mencibir. "Nggak jelas elu dih!"

🎨🎨🎨

"Jawab gue jujur Key."

Keningnya Kenara berkerut menatap Alcio. Pagi-pagi Alcio sudah tampak serius. Cewek itu memasang sabuk pengaman lalu menatap Alcio kembali.

"Apaan sih pagi-pagi kayak main kuis aja. Kenapa Cioooo?" Kenara kesal.

Pagi ini seperti biasa Alcio menjemput Kenara untuk pergi ke sekolah bersama. Biasanya Alcio bertingkah jail. Namun kali ini dia tampak begitu serius.

"Semalam lo di ganggu siapa? Kok nggak ada cerita-cerita ke gue? Siapa Keane itu?" Tanya Alcio penuh selidik.

Kenara tertegun sebentar mendengar nama itu disebut. Seketika dia teringat akan cowok nyebelin itu semalam. Yang mengganggunya itu. Namun cowok itu juga yang menolongnya tempo hari waktu dia hendak terjatuh dari tangga.

"Ah itu.. Kenapa emangnya?" Tanya Kenara penasaran.

Alcio mendengus kesal. "Jawab jujur dulu Key. Siapa dia?"

"Gue nggak tau Cioo.."

"Jujur Key!" Tukas Alcio.

Spontan membuat Kenara terkejut. Lalu matanya mulai memerah.

Cewek itu menangis.

Ya seperti biasa. Kenara memang cengeng. Kena bentak sedikit, bisa langsung menangis.

"K-Key.. Sori.."

"G-gue nggak tau dia siapa. Dia yang kemarin nolongin gue waktu gue yang mau jatuh dari tangga. Kan ada lo juga waktu itu C-Cio.." Ujar Kenara di sela tangisannya.

Alcio jadinya tertegun. Ah, cowok itu. Yang tersenyum menyeringai sok misterius itu. Siapa sih dia?

🎨🎨🎨

Hai semua! Apa kabar?

Hmm... Aku minta maaf sekali karena baru update kembali setelah sekian lamanya. Huhuhu. Aku vakum beberapa waktu lalu karena ada hal yang harus diurus.

Aku kembali hihii. Semoga kalian masih ingat dengan cerita ini ya :)

Kangen ya? :(
Sama aku juga :(

Stay healthy all💜

To be continued

See you💜

PEKABLE (Completed)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن