Karet balon Kenara tiba-tiba saja terputus saat ia ingin mengucir satu rambut ikalnya.
"Ah, putus.." Ujarnya kesal memanyunkan bibir menatap karet balonnya yang telah putus.
"Hah? Apa yang putus Key?! Tangan lo? Kaki lo?!" Seru Alcio yang ada di sebelahnya dengan sangat heboh. Cowok itu sampai memegang kedua tangannya Kenara dan lalu saat cowok itu hendak memegang kakinya Kenara, spontan cewek itu bergidik geli dan memukul kepala Alcio.
Untung saja mereka lagi ada di dalam mobil, kalau tadi di luar mungkin mereka akan jadi pusat perhatian di tempat parkir sekolah.
Alcio menatap Kenara dengan wajah polos. "G-gue nggak bermaksud mesum Key, s-sori. Gue cuman takut lo kenapa-kenapa.."
Wajahnya Alcio yang tampak khawatir itu sontak membuat Kenara baper. Jantungnya berdegup kencang. Alcio sialan! Pagi-pagi sudah membuat Kenara harus mengontrol detak jantungnya.
"Nggak usah lebay deh Cio, gue nggak pa-pa! Udah kayak ratu drama aja lo!"
"Sori Key.." Alcio menunduk menyesal. Sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tak terasa gatal itu.
Jadinya membuat Kenara gemas, ia ingin mencubit kedua pipinya Alcio itu. Tapi Kenara tidak memiliki keberanian. Dia takut nanti dirinya yang malah makin baper sendiri.
"Cuman karet balon gue aja yang putus, lo nggak usah bawel banget deh Cio! Nggak usah rempong kehebohan ya pleasee!"
"Tapi rambut lo nggak ikutan putus kan Key?!" Alcio panik dan kembali heboh memegang rambutnya Kenara.
Kenara dengan geram menampol Alcio.
"Ikhhh Ciooo!!"
"Tau ah, bodo! Gue mau turun!"
Kenara naik emosi, dadanya tiba-tiba terasa panas dan matanya juga memerah. Oh tidak! Dia nggak boleh nangis! Ntah kenapa lucunya setiap kali Kenara emosi, air matanya sering ikutan datang.
Kenara turun dengan membanting pintu mobil Alcio.
Alcio panik lagi, cowok itu mengejar Kenara. Dia menggenggam tangan mungil cewek itu sehingga langkah kakinya Kenara terhenti.
"Tunggu Key, jangan tinggalin gue lagi." Alcio berkata dengan takut.
Kenara menoleh menatapnya. Kedua alisnya saling bertaut. "Lo kenapa sih Cio?"
Alcio berdeham. "Gue baru aja seneng kita udah bisa balik kayak biasa lagi. Om Rino udah bolehin gue sama lo lagi kayak biasa, gue cuman takut Key. Gue takut kayak kemarin lagi, gue nggak mau lo diemin gue. Nggak enak rasanya Key."
Langsung saja perkataan panjang lebar Alcio membuat Kenara tertegun selama beberapa saat. Dan cewek itu sampai terharu, untung saja ia mampu menahan air matanya agar tidak tumpah. Jadinya Kenara tambah baper. Seulas senyum tersungging di mulutnya sambil menatap Alcio.
"Good morning everyone!!!"
Tiba-tiba saja Alcio dan Kenara kaget karena kehadiran Selo. Cowok itu ikut nimbrung memegang tangan Alcio dan Kenara.
"Kita bersatuu!!"
"Apaan lo pegang-pegang?!" Seru Alcio kesal.
Selo menatap polos Alcio. "Lah kenapa abang ketua? Kan gue mau ikut bersatu sama lo sama Nana.. Biar kayak di film-film action gitu hahaha!"
"Garing lo!" Hardik Alcio tambah kesal.
Ganggu aja deh Selo, nggak tahu apa dia sama Kenara lagi romantis-romantisnya.
"Huaa jahat lo Cio! Tega sama gue!" Selo memanyunkan bibir seperti anak kecil.
"Cio cuman bercanda kok Selo he he he.." Kenara menepuk-nepuk bahunya Selo sambil menatap tajam ke Alcio.
Sontak Alcio merasa geli. Dasar Selo drama.
"Tau ah!" Selo ngambek meninggalkan Alcio dan Kenara sambil menghentakkan kakinya seperti anak kecil yang ngambek karena tidak diberi es krim.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenara spontan tertawa melihat tingkah lucu dan konyolnya Selo. Dan tanpa ia sadari, Alcio menikmati tawanya itu.
Tawanya Kenara mampu membuat harinya Alcio berbunga-bunga. Alcio rela melakukan apapun demi bisa melihat tawanya cewek itu.
🎨🎨🎨
Tbc.
Uwuuu so sweett yaa uhuk uhukk😚
Hayo siapa yang baperr?
Kalau aku sih gemes juga sama Selo, ada yang samaan? Selo bikin gemes nggak?🤭
