PEKABLE - 68

129 12 2
                                    

"Key!"

Alcio datang menghampiri Kenara dan Keane dengan wajah murka. Hingga membuat mereka berdua terkejut, bagaimana bisa Alcio menemukan mereka? Padahal tadi sewaktu Alcio menelepon Kenara. Cewek itu tidak mau memberitahunya di mana sekarang ia berada dan sedang dengan siapa. Kenara tidak memberitahu apapun. Tapi bagaimana Alcio bisa tahu?

"Lo kok bisa tahu kita di sini?" Tanya Keane penasaran melihat kehadirannya Alcio.

Bukan urusan lo!" Hardik Alcio emosi pada Keane. Lalu Alcio memegang tangannya Kenara dengan begitu erat. "Key.. Ayo ikut gue.." Pintanya dengan nada yang penuh sendu dan wajah yang sangat frustrasi. Alcio tahu Kenara sedang bersama Keane dari Meylin.

Kenara menangis. Dia tak mampu menahan rasa sesak di dadanya. Hatinya masih terasa begitu pedih dan masih sakit hati karena merasa dikhianati dan dibohongi oleh Alcio.

Kenara hanya menggeleng pelan.

"Key.. Please.. Gue jelasin semuanya ya. Gue ngelakuin ini semua karena terpaksa. Yang sebenernya--"

Keane mendesah. Ya, dia tahu. Ini semua karena ulah Vania. Dan Keane menyetujui dan malah mendukung Vania. Keane menjadi merasa sangat bersalah.

"Nggak mau Cio.. Lo udah bohong ke gue." Ucap Kenara masih sambil menangis.

Alcio tampak tambah frustrasi. Kenapa semuanya jadi begini? Tidak sesuai dengan rencananya. Dan malah Kenara makin menjauh darinya. Padahal niatnya Alcio ingin melindungi Kenara dari Vania. Dia tidak mau Kenara kenapa-kenapa.

Dan yang membuat Alcio emosi adalah kenapa Keane murid baru ini ikut campur dalam urusan mereka. Dan yang lebih membuatnya frustrasi adalah kenapa sekarang Kenara menjadi dekat dengan Keane.

"Key.. Please.." Mohon Alcio lagi. Dan kali ini Alcio sedikit memaksa dengan menarik-narik tangannya Kenara.

Sehingga membuat cewek itu makin menangis. Melihat hal itu, Keane tidak tahan. Cowok itu pun menengahi mereka.

"Kalau Nana nggak mau, lo jangan paksa dong bro.." Tukas Keane.

Langsung saja Alcio menjadi emosi. Dan cowok itu spontan menarik kerah seragamnya Keane dan dalam hitungan sepersekian detik melayangkan sebuah tonjokan pada wajahnya.

Sehingga membuat Keane tersungkur jatuh. Dan Kenara makin menangis histeris lalu memekik ketakutan.

"Cio! Apaan-apaan lo?!" Seru Kenara histeris. Dan cewek itu membantu Keane untuk bangkit berdiri. Kenara benar-benar merasa bersalah dengan Keane. Karena ini sudah kedua kalinya Alcio menonjok Keane. Namun anehnya, Keane tidak melakukan perlawanan apapun pada Alcio.

"Lo keterlaluan Key.. Lo itu cewek gue Key! Kenapa lo malah belain dia?!" Hardik Alcio emosi setengah mati.

Kenara menangis. Namun cewek itu menatap tajam Alcio. "Lo sendiri cowok gue. Tapi lo sama Vania itu maksudnya apa?"

Alcio terdiam. Dia tahu. Ya, dia tahu kalau dia salah. Emang di sini dia yang salah. Tapi yang dia lakukan ini sebenarnya demi Kenara.

"Soal gue sama Vania, gue bisa jelasin Key.. Kasih gue kesempatan buat jelasin semuanya sama lo, Key.." Pinta Alcio memohon pada Kenara.

Namun cewek itu masih menangis. Karena dia masih merasa tersakiti dan merasa dikhianati serta dibohongi oleh Alcio.

"Lo udah bohong sama gue Cio.. Gue kecewa sama lo." Ucap Kenara. Lalu ia menatap Keane.

"Tolong antar gue balik, Ken.." Ucap Kenara.

Mendengar hal itu, Alcio kembali emosi dan langsung menonjok Keane lagi berkali-kali hingga membuat Kenara menjerit histeris.

"Cio cukup!"

Keane masih belum melakukan perlawanan apapun terhadap Alcio.

Dan Alcio menghajar Keane tanpa henti. Dan saat Kenara hendak memisahkan mereka berdua, Alcio secara tidak sengaja mendorong Kenara ke tengah jalan.

Cewek itu jatuh tersungkur ke tengah jalan. Dan saat Kenara hendak berdiri, tiba-tiba saja dari arah berlawanan ada sebuah mobil truk yang melaju cepat ke arahnya.

Semuanya terjadi begitu cepat. Kenara berteriak. Dan Feri yang ada di dalam mobil Alcio langsung keluar dan berlari ke arah Kenara.

"Awas Nana!!!"

Semuanya terjadi dalam sepersekian detik cepatnya. Feri melindungi Kenara dengan memeluknya. Sehingga mereka berdua tertabrak oleh truk besar itu sampai akhirnya mereka terhempas melayang jatuh ke ujung jalan dengan kepala yang mengalir darah banyak. Sementara itu, kepalanya Kenara menghantam beton zebra cross jalanan.

"Feriiiii!!!!"

"Key!!!"

"Nana!!!"

🎨🎨🎨

Suara elektrokardiograf dari layar monitor mesin jantung menggema di seluruh ruangan rumah sakit. Feri dan Kenara masih tidak sadarkan diri.

Sementara itu, Alcio dan Keane berada di lorong rumah sakit terduduk lemas di bangku besi rumah sakit dengan diam seribu bahasa.

Semuanya ini salah mereka. Kalau mereka tidak berantam, hal ini tak akan terjadi pada Kenara dan Ferisa.

Tak lama kemudian papa dan mamanya Kenara datang, dan beserta papa mamanya Alcio.

Alcio pun segera bangkit berdiri. "Ma, Pa, Om Tante.." Alcio tak kuasa menahan air matanya. Cowok itu menunduk dan menangis sejadi-jadinya. Dia sangat takut. Semua ini gara-gara dia. Kenara dan Ferisa menjadi seperti ini.

"Gimana keadaan mereka? Apa kata dokter?" Tanya mamanya Kenara sambil menangis.

"Maafin Cio.. Ini salah Cio.." Lirih Alcio memeluk papanya. Mamanya Alcio pun ikut memeluk dan menepuk bahunya untuk memberikan dukungan.

Dan tak lama kemudian, Afifah dan Meylin pun datang.

Namun yang tak disangka adalah Afifah langsung histeris menangis. Dan menatap tajam Alcio dan Keane secara bergantian.

"Lo berdua brengsek! Bangsat!"

Meylin pun berusaha menenangkannya. "Udah, Fah.. Jangan ribut di sini, nanti aja baru bahasnya. Ini rumah sakit.."

Namun Afifah tidak menggubrisnya. "Gara-gara lo berdua, Feri sama Nana jadi gini!"

"Ada apa ini?" Tanya papanya Kenara. Mereka semua bingung dengan Afifah. Apa maksud dari perkataan Afifah?

"Kalian berdua tolol, ngapain coba ikutin permainannya Vania, hah?!" Afifah menangis.

Dan Keane beserta Alcio pun terperangah. Bagaimana Afifah bisa tahu. Dan apa hubungannya Alcio, Keane dengan Vania? Lebih tepatnya apa hubungannya Keane dan Vania? Itu pertanyaannya Alcio.

"Kami berdua udah tahu semuanya dari Vania.." Ucap Meylin.

Semuanya terdiam. Masing-masing tenggelam dalam pikiran sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa semuanya menjadi kacau balau begini? Alcio tidak pernah membayangkan semuanya akan terjadi seperti ini.

Kenara dan Ferisa menjadi mengalami kecelakaan.

Namun, tiba-tiba suster keluar dari ruangan dan dengan panik memanggil dokter.

"Pasien kritis! Mohon segera tindakannya, dok!"

Semuanya pun terkejut. Dan menangis. Mereka menatap di dalam ruangan. Layar monitor mesin jantung dari Kenara dan Ferisa tidak stabil.

🎨🎨🎨

To be continued

Pekable💜

PEKABLE (Completed)On viuen les histories. Descobreix ara