PEKABLE - 23

3K 312 44
                                    

"Key mana?"

Tanya Alcio dengan raut wajah bingung pada Afifah yang lagi menyeruput es jeruk nipis.

Cewek itu mendongak. "Udah balik dia.."

"Pulang sendiri?!" Alcio menganga tak percaya. Yang benar aja, tadi cewek itu menyuruhnya untuk menemuinya di kantin. Lah, kenapa pulang? Kan seharusnya mereka pulang bareng kayak biasanya.

Seketika Alcio teringat, ah.. Sepertinya Kenara masih marah karena melihat dirinya bersama Vania tadi pagi. Cewek itu telah salah paham.

Sementara itu, Feri yang ada di sampingnya tersenyum tipis. "Hayo lo Cio, Tanggung jawab lo.." Candanya ketawa jail. Padahal sebenarnya dalam hatinya dia khawatir dengan Kenara.

Alcio menoleh dan berdecak, "apaan sih?!"

Feri ketawa lagi. "Mampus lo, siapa suruh hamilin anak gadis orang! Hayoo, ketahuann.. HAHAHA!"

Alcio pun menabok kepalanya Feri. "Mingkem dah lo hantu belau, jangan sembarangan ngomong!"

Feri meringis kesakitan. "Awh! Kepala gue nih, lo kira bola basket apa di tepuk-tepuk seenak jidat babe lo aje!" Protes Feri jengkel sambil mengelus-ngelus kepalanya yang kena tabok sama Alcio barusan.

Afifah ikut ketawa, dia merasa makin gemas melihat Feri yang marah kayak anak kecil. Lalu, ketika matanya bertemu dengan Feri. Dia langsung kicep, bola matanya beralih berputar ke arah meja pojok kantin. Jantungnya berdegup kencang.

"Pulang naik apa dia, Fah?" Tanya Alcio kemudian.

"Naik angkot katanya.."

"Udah cabut dari tadi ya dia?"

Afifah menggeleng. "Baru aja dia cabut, gue rasa lagi nunggu angkot anak tuh."

Langsung aja membuat Alcio melotot membulat. Cowok itu panik dan histeris. "Aduh!! Kenapa lo nggak bilang dari tadi elah Fah ahh!!"

Afifah terbengong, lalu mengedikkan bahu. "Ye, siapa suruh nggak tanya. Udah gih sana cepetan nyusul Nana, kasian gue liat dia dari tadi galau.."

Tanpa banyak bicara, Alcio segera berbalik badan dan berlari menuju pintu gerbang gedung sekolah.

Sepeninggalan Alcio, tinggal Afifah dan Feri. Keheningan menyelimuti mereka selama beberapa saat. Namun, lalu Feri memecahkan keheningan tersebut.

"Gue cabut dulu deh ye, Pah.."

Afifah mengerjap. "Lo kenapa sih suka banget panggil gue Pah Pah? Nama gue Afifah, bang!" Protesnya sambil mencebikkan bibirnya sebal dan berkacak pinggang pada Feri.

Feri menyunggingkan senyum menyeringai. "Nama lo lebih kece kalo jadi Apipah! Enakan Pah dari pada Fah.. Ada rasa manis-manisnya gitu HAHAHA!" Cetusnya ngaur dan ketawa ngakak.

Afifah hampir terkekeh, namun langsung ditahannya. Cewek itu memasang wajah jutek. "Sae lo!"

Afifah pura-pura marah, padahal sebenarnya dalam hatinya ada perasaan senang. Mendengar Feri memanggilnya seperti itu, dia merasa seperti menjadi yang spesial.

🎨🎨🎨

Matanya Alcio menatap lekat pada tombol bel pintu rumahnya Kenara. Dia udah berada di depan sejak dua puluh menit yang lalu, sambil memapah satu paket pizza.

Cowok itu membawa makanan kesukaannya Kenara. Alcio berusaha untuk menguatkan dirinya, sore ini juga dia mau menyelesaikan semuanya.

Alcio nggak tahan dengan Kenara yang menjauh darinya, dan dia sangat sedih karena tadi tidak berhasil menemukan Kenara di sekolah. Dia terlambat, ternyata Kenara sudah naik angkot dengan cepat. Ketika dia mau memanggilnya, tidak sempat. Karena Kenara sudah naik ke dalam angkot itu.

Dan Alcio udah berusaha untuk menelepon dan mengirim pesan WA ke Kenara. Tapi hasilnya nihil. Cewek itu tidak mengangkat teleponnya dan sangat cuek membalas pesannya.

 Cewek itu tidak mengangkat teleponnya dan sangat cuek membalas pesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emang ya, kalau cewek ngambek itu susah banget bujuknya. Bikin pusing tujuh keliling.

Setelah menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskan secara perlahan. Akhirnya, Alcio pun menekan bel pintu.

Dan pintu kayu jati itu terbuka pada dering bel ke lima.

Alcio cengigiran kecil begitu dilihatnya Kenara muncul di balik pintu.

Cewek itu awalnya tampak kaget, namun kemudian dia memutar bola matanya dengan malas.

"Apa?" Ujar Kenara dingin.

"Lo masih marah? Jangan cuekin gue dong, Key! Parah!" Alcio memprotes kesal.

Kenara mendengkus lemas. Cewek itu menunduk. "Gue lagi nggak mood, lo pulang aja.."

Dan saat Kenara hendak menutup pintu, segera saja Alcio menahannya.

"Eh eh wait!"

"Gue bawa pizza loh, Key!"

Alcio mengernyit bingung, melihat responnya Kenara. Matanya cewek itu mulai memerah dan malah menangis.

"Eh eh lo kenapa Key? Terharu ya gue bawain pizza, nih emang spesial buat--"

"KAKI GUE KENA JEPIT PINTU CIO BANGKE HUUAA... HUAAA...."

Spontan Alcio baru tersadar dan melepaskan tangannya dari gagang pintu yang dia tahan.

🎨🎨🎨

Tbc.

Wah wah Afifah naksir Feri😱

Komentarnya? :p

instagram: airin.gwe

PEKABLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang