PEKABLE - 17

3.6K 401 137
                                    

"Udahlah cukup, apalagi sih?!" Cetus Kenara kesal setengah mati pada Afifah dan Meylin yang masih sibuk merias wajahnya yang sudah dipoles dengan make up itu.

"Tunggu dulu, gue mau taruh sentuhan terakhir di bawah mata lo, pake gliter bling-bling nih biar cetar jadinya.." Tukas Meylin heboh sambil memegang sebotol gliter spesial untuk mata yang berwarna keemasan.

"Nggak usah deh, gini aja udah cukup gengss.. Gue cuman ke birthday party bukan mau nikah.." Dengkus Kenara geram dan ngaur sampai bawa-bawa tentang pernikahan.

"Hussh!" Afifah menempelkan jari telunjuknya menutup mulut Kenara dengan cepat. "Lo mingkem diem-diem aje ya maemunah, kita berdua nih mau buat lo cantik melebihi Cinderella malem nih, biar nggak kalah sama Vania!"

"Cinderella pala lo peyang!" Jerit Kenara semakin kesal dan geram. Akhirnya dia hanya bisa pasrah dipoles lagi pinggir bawah kedua matanya dengan gliter keemasannya Meylin.

"Wuahh cantik gila eluu Nanaaa!!" Afifah berjingkrak-jingkrak kesenangan dengan memeluk Meylin yang ada di sampingnya.

"Dua jam kita permak Nana nggak sia-sia juga ye ya Fah!" Meylin ikut berseru dan aju tos high-five dengan Afifah sampai dua kali.

Kenara pun memberengut. Permak?! Disangkanya dia barang rongsokan apaan?!

Dan cewek itu berpaling memperhatikan dirinya dari pantulan kaca. Rambutnya yang panjang, setengahnya disanggul ke atas dan sisanya dibiarkan tergerai dengan bawahnya di gelombangkan.

Lalu Kenara menunduk memperhatikan dengan ragu gaun yang dipakainya. Gaun itu adalah punya Afifah.

Alcio is calling..

Kemudian, dia tersentak dan mengerjap ketika ponsel yang terletak di meja riasnya bergetar.

Alcio menelepon, cewek itu pun langsung mengangkatnya.

"Gue udah sampe ya, lo udah siap kan Key?"

Kenara segera melirik ke jam dindingnya, tepat pukul tujuh malam. Lalu, ia menjawab pertanyaannya Alcio. Dan cewek itu berjengit saat mendengar ada suara kericuhan di teleponnya.

Kok ribut ya? Kalau Alcio sudah sampai, berarti cowok itu sekarang lagi ada di bawah. Lah, kok ribut banget ya? Dan suara-suara itu tidak asing di telinganya.

"Udah, bentar gue turun."

"Cio udah sampe ye?"

"Iya, yuk turun kita.." Ucap Kenara, namun dia kembali menatap diri di kaca, memperhatikan wajahnya yang sudah dirias itu. "Nggak ketebalan nih make up nya? Gue kok ngerasa menor ya weh."

Afifah dan Meylin mendesah secara bersamaan.

"Nggak lo zeyengg, udah ke bawah kita Babang Cio udah nunggu kan.." Afifah menyakinkan.

"Eh satu lagi, lo jangan lupa pake high heels ya, jangan pake sepatu rata!" Meylin memperingatkan dengan matanya yang sipit sedikit melebar.

Kenara mendengkus. "Iya, iya.."

🎨🎨🎨

"Eh sini kacangnya!"

"Apaan? Punya gue nih! Nah, nih aja buat lo!"

"Anjay lo bambangg kok malah kasih gue kulit kacang?!"

Ruang tamu rumahnya Kenara kini tengah dipenuhi oleh Alcio, Feri dan Selo. Dan Alcio dengan Selo lagi rebutan kacang kulit yang diberikan oleh Airysh, mamanya Kenara. Sementara itu, Feri yang ada di tengah-tengah mereka pasrah dengan wajah tertekuk.

PEKABLE (Completed)Where stories live. Discover now