PEKABLE - 54

290 32 53
                                    

"Yuk naik Na.."

"Enghh... Enghh.."

Kenara dari tadi di parkiran masih menangis seunggukkan. Tidak menangis histeris. Namun air matanya terus keluar. Dia sedih karena Alcio tidak mau pulang bersama seperti biasa.

Dan Feri melihat Kenara dengan perasaan gemas bercampur nyesek sekaligus. Karena dia cemburu melihat Kenara yang terus memikirkan Alcio, sohibnya sendiri itu.

Tanpa Kenara mengatakannya, Feri sudah tahu bahwa cewek itu menyukai Alcio. Dan Feri menyukai Kenara tanpa cewek itu ketahui. Dan mirisnya, Kenara tidak tahu bahwa Alcio juga menyukainya.

"Udah Na, jangan nangis lagi ya. Pulang yuk.. Nanti nyokap lo cariin loh.. Dikiranya Lo diculik om-om buaya pula.." Feri berusaha untuk menghiburnya.

Kenara pun mengusap pipinya yang basah. Emang dasar cengeng. Susah sekali tidak menangis satu hari saja. Setiap hari Kenara selalu menangis. Sudah menjadi hobinya, apapun yang dia lakukan atau rasakan, dia selalu menangis.

"Om-om buaya pala lo tiga! Lo dong buayanya. Kan nih Lo ajak gue pulang.." Ucap Kenara.

Dan Feri seketika tertawa.

Iya, Na. Gue buaya yang tergila-gila sama lo. Pengen gue culik lo, biar tetap sama gue selamanya. Batin Feri dalam hati sambil senyum-senyum.

"Yauda, yuk ikut Om Buaya pulang.." Canda Feri.

Spontan Kenara memukul bahunya Feri sebal. Cewek itu menggerutu, memanyunkan bibirnya.

Feri tertawa dan tambah gemas. Cowok itu hendak mencubit pipi Kenara, namun ia menahan diri. Tangannya terhenti di udara.

Karena ia sadar Kenara bukan miliknya. Karena hati Kenara untuk sohibnya, Alcio. Tapi hari ini, Feri ingin bersama Kenara walaupun sebentar saja tidak apa-apa. Sudah cukup membahagiakan Feri.

"Yauda, yuk Na pulang.." Feri memasangkan helm pada Kenara dengan seksama.

Kenara hanya diam melihat Feri memasangkan helm padanya. Pikirannya kosong. Lalu sedetik kemudian, ia teringat Alcio kembali.

Biasanya dulu sebelum Alcio bawa mobil, masih naik motor--cowok itu yang memasangkan helm untuknya sambil mengganggunya. Nyebelin. Suka bikin Kenara nangis. Tapi Kenara suka itu.

Dia kangen Alcio. Dan bingung setengah mati kenapa Alcio menghindarinya.

"Yuk, Na.."

Suaranya Feri membuyarkan lamunannya. Lalu Kenara naik ke atas motor Feri dan motornya Feri melaju jalan meninggalkan area parkir sekolah.

🎨🎨🎨

"Na, Lo kenapa? Kok nangis?"

Feri panik. Dia melirik Kenara dari kaca spion. Cewek itu menangis di bahunya. Dan Kenara melingkarkan tangannya ke pinggangnya Feri.

Dia memeluk Feri.

Dan tanpa dia sadar, hal itu membuat Feri sedikit salah tingkah bercampur senang karena Kenara memeluknya.

"Nana.."

Kenara masih menangis.

Feri pun berhenti di pinggir jalan--depan sebuah minimarket. Lalu ia segera melepas helm dan turun dari motor dan membiarkan Kenara di atas motor.

Dia membuka helm Kenara pelan. Cewek itu masih menangis sambil menutup matanya.

"Na, kamu kenapa?"

PEKABLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang