PEKABLE (Completed)

PEKABLE - 8

"Seberapa greget lo mau lewat sini?" Tanya Alcio dengan lantang di depan kelas pada Selo.

"Semalem gue hapus papan tulis.."

"Terus?"

"Pake duit.."

"EAAAA ORANG KAYAAAA!!" Jerit Alcio dan Feri bersamaan, sementara itu Selo ketawa cengegesan.

Jam istirahat di pakai G3 untuk membuat kerecehan yang nggak jelas. Sampai-sampai membuat anak-anak lain yang mau keluar kelas menjadi susah. Karena di cegat dan harus jawab pertanyaan seberapa greget dari Alcio cs.

Tapi semuanya pada diam aja dan nggak mau menjawab pertanyaannya Alcio cs, sehingga G3 pun merasa jengkel.

"Yeeee nggak asik lo!"

"Cemennn elahhh.."

"Udah lo aje sekarang Fer!" Unjuk Selo mendorong Feri ke dalam kelas.

Lalu, Alcio yang sebagai ketua pun melontarkan pertanyaan.

"Seberapa greget lo mau lewat sini?"

"Semalem gue main bola basket.."

"Terus?"

"Pake high heels!"

"EAAA BANCI LO HAHAHA!"

"Anjay sialan!"

"HAHAHA.."

Di ujung kelas Kenara mendesah dan geleng-geleng kepala melihat kelakuan gesreknya Alcio cs.

"Ke kantin yuk, Na.." Ajak Afifah menghampiri mejanya Kenara.

"Meylin udah cabut ya?"

"Yoi, biasalah dia lagi keliling kelas promosiin barang make up-nya." Ucapnya seraya berpaling sebentar ke depan pintu kelas karena suara tawanya Alcio cs yang berisik. "Eh btw lo beneran nggak jadi beli make up-nya?"

Kenara tersenyum tipis. "Nggak Fah, nyokap gue nggak kasih karena make up nyokap gue sendiri aja udah banyak." Ujarnya.

"Ya wes lah kalo gitu, yuk temenin gue kantin laper banget gue." Afifah menarik-narik tangannya Kenara dengan kuat, sehingga cewek itu pun bangkit berdiri dengan pasrah.

Bener juga , kata orang-orang kalau orang yang lagi laper pasti resek.

"Eh eh Nana nih Cio!" Seru Selo heboh pada Alcio yang lagi main ponsel, dia lagi membalas sederetan pesan masuk yang berjibun dari cewek-cewek.

"Kasih pertanyaannya, cui!" Feri ikutan berseru.

Kenara mendengus gusar, mau keluar kelas aja susah banget rasanya. Harus berhadapan dulu sama G3 yang super duper nyebelin yang nggak jelas ini.

"Ah, kalo Key mah nggak usah dikasih pertanyaan." Alcio tersenyum mengejek. "Dia mah nggak ngerti, soalnya bego." Ujarnya sambil tertawa terbahak-bahak dan menjitak keningnya Kenara.

Langsung aja Kenara emosi dan matanya memerah. Dadanya naik turun, "minggir lo, kami mau lewat!" Cewek itu berusaha untuk menahan air matanya.

Afifah cekikikan kecil melihat Kenara yang udah mau nangis. Entah kenapa, lucu aja kalau melihat Kenara nangis dibuat Alcio.

"Nggak boleh lewat lo.." Cetus Alcio menjitak kepalanya Kenara lagi.

Dan tangisannya Kenara pun pecah.

"Aaaaa sakit Cio bangke!!"

Awalnya Alcio ketawa, namun ketika begitu melihat tatapan bengisnya Kenara. Cowok itu langsung panik. Dia takut kalau Kenara marah lagi kayak kemarin.

"Eh eh sakit ya? Aduh sori ya Key.. Sori sori.." Alcio mengelus-ngelus keningnya Kenara dan menatap lekat cewek itu, sehingga tanpa dia sadari udah membuat Kenara salting.

"S-shakit.." Rintih Kenara di sela nangisnya yang udah sedikit reda.

Selo ketawa melihat Alcio yang udah kayak budak cinta, sementara itu Feri geleng-geleng kepala.

"Udah ya jangan nangis lagi, udah nggak sakit kan, Key?" Tanya Alcio lembut sambil mengelus rambutnya Kenara.

Kenara menggeleng pelan dengan pipinya yang sedikit bersemu merah.

"Mau ke mana, Key?"

"K-khantin.." Ucap Kenara dengan suara seraknya.

"Oke deh, nah silakan lewat kalian.." Cetus Alcio mempersilakan Kenara dan Afifah lewat keluar dari pintu kelas.

Setelah Kenara dan Afifah berlalu, Selo pun bersorak heboh.

"Dasar bucin ngakak gue hahaha!"

"Apaan sih?!" Protes Alcio langsung, sambil menyeringai. Padahal sebenarnya udah salting. Tapi cowok itu berusaha untuk tidak menampakkannya.

"Lo kenapa sih suka banget buat Nana nangis?" Tanya Feri tiba-tiba dengan serius.

Sebelah alisnya Alcio pun naik, "suka aja, dia kan emang cengeng.." Jawabnya enteng.

Feri tersenyum miris.

🎨🎨🎨

Tbc.

So sweet ya Alcio😌

Dan Feri sepertinya...... (Silakan isi sendiri wkwkw)

instagram: airin.gwe