PEKABLE - 59

167 23 3
                                    

Suasana antara Alcio dan Kenara menjadi sangat canggung. Bahkan biasanya mereka yang selalu ribut seperti anjing dan kucing menjadi diam senyap.

Dan dari tadi Alcio tidak tahu harus ke mana, sudah hampir tiga puluh menit Alcio memutar-mutar jalanan Jakarta, tanpa tahu harus ke mana.

Suasana yang begitu canggung, Kenara berhasil memecahkan keheningan yang terjadi di antara mereka itu sekarang.

"Ini kita mau ke mana Cio?"

Alcio berdeham. Cowok itu menoleh sebentar. Astaga! Jantungnya kembali berdegup dengan kencang karena melihat Kenara yang begitu cantik pada pagi ini.

Sebenarnya Alcio sering mengejek Kenara kalau lagi make up, bukan karena cewek itu tidak cantik. Malah yang sebenarnya adalah Kenara menjadi tambah cantik jika make up dan hal itu membuat Alcio jantungan setengah mati. Dan yang kedua, Alcio tidak ingin cowok lain melihat kecantikannya Kenara.

Alcio takut Kenara di ambil oleh orang lain. Mengetahui Feri sohibnya sendiri menaksir Kenara saja sudah membuat Alcio khawatir setengah mati.

Tapi kali ini, dia sudah memutuskan untuk memberanikan diri mengungkapkan perasaannya. Bahkan semalam Alcio sudah gila, karena berani mencium bibir Kenara. Dan cewek itu tidak memberontak ataupun marah, sehingg Alcio merasa senang sekaligus malu.

"Lo pengennya ke mana Key?" Tanya Alcio balik pada Kenara. Karena jujur, otaknya Alcio sekarang kacau. Dia tidak tahu mau ke mana.

"Terserah.. Eumm... Ke mana ya enaknya?" Kenara gugup. Cewek itu menyelipkan anak-anak rambutnya pada daun telinga kanannya sambil memalingkan wajah di jendela.

Kenara mengingat kejadian semalam yang di mana Alcio menciumnya di kamarnya sendiri.

"Eumm.. Makan bubur ayam aja mau Key?" Tanya Alcio ketika matanya melihat ada sebuah gerobak bubur ayam yang sedang berjualan di pinggiran jalan.

"Yaudah, boleh Cio."

🎨🎨🎨

"Enak Key?"

"Enak Cio."

Kenara dan Alcio sedang menikmati bubur ayam mereka masing-masing.

"Emm.. Soal semalam Key, gue--"

"Hah? Apa Cio?" Kenara terbatuk-batuk gugup sesaat ketika Alcio baru saja mau membuka suara membahas soal kejadian ciuman antara mereka berdua.

"Minum dulu Key.." Alcio menyodorkan es teh manisnya pada Kenara. Cewek itu pun meminumnya.

"S-ssori ya Key soal semalam--"

"Kok lo keringetan gitu Cio? Kenapa?" Kenara keheranan. Cewek itu mendongak melihat ke atas langit, cuaca pagi ini terlihat adem-adem saja belum begitu panas. Matahari masih bersembunyi di balik awan-awan biru.

Alcio sangking gugup untuk membahas soal semalam, ia sudah keringatan sekujur badan dan tangan dan mulutnya gemetaran.

"Lo kenapa Cio?"

"N-nggak pa-pa Key. G-gue mau bilang ss-seuatu.." Alcio berkata dengan tergagap-gagap.

Kenara pun mengernyit dan sekaligus deg-degan. Apa yang mau di katakan Alcio padanya?

"Ya? Mau bilang apa?"

"G-gue.... Eumm... G-gue..."

"Ya apa Cio?"

Alcio menatap intens kedua bola matanya Kenara.

Satu detik..

Dua detik...

Tiga detik..

"Gue suka sama lo Key!"

Kedua matanya Kenara terbelalak lebar mendengar pengakuan Alcio barusan.

Sementara Alcio merasa lega. Namun setelah itu ia gugup kembali dan menunduk tak berani menatap Kenara.

Alcio mengutuk dirinya sendiri yang begitu malu-maluin. Padahal sudah berkali-kali ia berlatih untuk menyatakan perasaanya pada Kenara dengan cara yang romantis dan gentleman.

Tapi hasilnya nihil. Jadinya malah nyatain perasaannya di pinggir jalan seperti ini sambil makan bubur ayam.

Astaga! Sangat malu-maluin.

Sementara itu, jantungnya Kenar berdegup kencang dan isi perut nya seakan-akan ada ribuan kupu-kupu yang sedang berteberangan. Pipinya pun memerah.

"G-gue juga Cio."

Ucapnya terbata-bata.

Namun perkataan terbata-bata itu membuat Alcio sangat bahagia dan malu-malu mendengarnya.

"Jadi sekarang kita pacaran kan Key?" Tanya Alcio setelah itu.

Dan Kenara hanya mengangguk malu-malu.

Yes! Kenara akhirnya jadi milik gue!

"Mau bubur ayam lagi Key?"

"Baru makan semangkuk loh gue, Cio.."

"Mana tau mau lagi, biar gue pesenin lagi. Kalau emang bubur ayamnya enak, gue beli sekaligus sama abang gerobaknya gue angkut demi lo, Key.."

Mendengar gombalan recehnya Alcio, Kenara hanya bisa tersenyum malu-malu dan pipinya tambah merona merah.

Di lain sisi tanpa mereka ketahui, di ujung jalan dekat dengan sebuah pohon besar, berjarak beberapa meter dari mereka. Ada seseorang yang diam-diam mengamati mereka sambil mengambil foto dari ponselnya.

Cekrek!

🎨🎨🎨

To be continued

Akhirnya Kenara Alcio jadian😍💜💜

Greget nggak? Seneng? Yuhuuu💜💜

Siapa yang foto Alcio dan Kenara itu? Penasaran? Ditunggu ya bab selanjutnya. Akan update lagi secepatnya. See you💜💜💜

PEKABLE💜💜💜



PEKABLE (Completed)Where stories live. Discover now