2 : Ante Somni

920 124 29
                                    

Ante Somni : Sebelum Tidur

•••

Sebelum tidur kalian ngapain biasanya?
Jangan lupa doa ya ❤️ biar tidur nyenyak

Jangan kayak Rania, sebelum tidur malah mikirin masalah kehidupan 😭

"Thor! Lo punya masalah apa sih sama gue? Jangan kejam2 dong!! Gimana mau tidur nyenyak?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Thor! Lo punya masalah apa sih sama gue? Jangan kejam2 dong!! Gimana mau tidur nyenyak?!"

"Maap ye Rania, lo sengsara di dunia wattpad doang kok 😭😭 aslinya mah kagak.."

"😭"

"Kenapa lo nangis?"

"Nangis kalau gak dikasih vote, kasih vote dong readersnya author! Aku kasih kisseu 😘"

Vote ya guys, demi ketentraman hidup author dan Rania. Komen juga yang banyak wkwkwk..

Kalau udah, makasih.. Gas baca ⬇️

___________________________________________

Rania duduk dengan gugup di dalam mobil ibunya. Telapak tangannya berkeringat, ini lebih menyeramkan dari pada harus meladeni para senior di kampus.

"Kenapa bisa sakit sih?" tanya Tika sambil menggenggam erat roda kemudi.

"Iya, tadi pagi kan aku telat bangun, Ma. Jadi aku nggak sarapan," jawab Rania.

Tika mendesah pelan, "Mama harus menemui klien penting, jadi tertunda karena harus jemput kamu. Kalau terlambat, mau ditaruh mana muka Mama? Besok kalau sakit, pesen taksi aja."

"Iya, Ma." Rania tertunduk lesu, sambil memainkan jemarinya di atas pangkuan. Kepala Rania mengarah ke samping, menatap jalanan yang tidak padat. Melihat apapun asalkan tidak melihat ibunya di sebelah.

Sakit hati. Itu yang dirasakan Rania saat ini. Ibu Rania, yang berprofesi sebagai Manager Pengadaan Barang di sebuah perusahaan besar di kota Jakarta, lebih mengkhawatirkan pekerjaannya dari pada Rania yang sedang sakit. Bahkan sejak gadis itu masuk ke dalam mobil, ibunya tidak menanyakan bagaimana keadaan gadis itu saat ini.

Setelah setengah jam perjalanan, mobil sedan Camry hitam itu masuk ke dalam kompleks perumahan mewah, dan berhenti di salah satu rumah besar bernuansa putih-coklat.

"Udah ya, Mama harus pergi. Kamu bisa kan sendirian di rumah?" tanya Tika lagi.

Rania mengangguk, kemudian turun dari mobil sedan itu. Setelah melihat mobil itu semakin menjauh dan menghilang di tikungan, Rania masuk ke dalam rumah. Gadis itu menggerutu dalam hati, seharusnya ia tetap melanjutkan saja kegiatan ospeknya, dari pada di rumah sendirian.

Gadis yang masih berkuncir dua itu, segera membersihkan diri. Rania sudah terbiasa menjadi mandiri, karena kedua orang tuanya yang sibuk bekerja, menuntutnya untuk serba bisa. Termasuk, memasak dan membersihkan rumah.

PRO RE NATA ( END ✔️ )Where stories live. Discover now