23 : Periculum

371 72 29
                                    

Periculum : Bahaya

•••

Hai, balik lagi nih.

Mau bilang apa untuk Yudha?

"Bilang yang baik-baik ya, cantik

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


"Bilang yang baik-baik ya, cantik."

"Mau dipuji, bilang cantik. Dasar modus lo!"

"Thor, ga inget apa? Lo yang bikin karakter gue jadi tukang modus."

"Bener juga."

Jangan lupa tinggalkan jejak ya teman-teman.

___________________________________________

Yudha mengambil beberapa lembar tisu yang disediakan di meja praktimum. Lalu menggulungnya di jari Rania yang terluka. Menutup sebisanya, agar darahnya tidak lagi mengalir.

"Ambil kotak P3K, cepet!" seru Yudha pada siapa pun yang melihat kejadian itu.

"Gak papa, Yud. Nggak sakit kok," ucap Rania.

Mahasiswa yang berada terdekat dari kotak darurat itu segera mengambil perban dan plester. Kemudian memberikannya pada Yudha. Dengan cekatan, Yudha membersihkan luka Rania, dan menutupnya dengan perban.

"Lo yakin nggak papa?" tanya Yudha memastikan.

Rania mengangguk.

"Baik, ayo lanjutkan praktikumnya," ucap asisten dosen yang sejak tadi menjadi pengamat.

Seluruh mahasiswa kembali ke pos masing-masing, melanjutkan praktikum yang tertunda. Sementara itu asisten dosen yang bertugas, memanggil Yudha dan memberi tahu laki-laki itu, bahwa ia harus menggantikan erlenmeyer yang pecah.

Seusai praktikum, Yudha segera mendatangi Rania yang masih membereskan barang-barangnya.

"Lo nggak ke pusat kesehatan aja?" tanya Yudha.

Rania menggelengkan kepala, "Gue nggak papa kok."

"Yakin?"

Pertanyaan itu dijawab dengan anggukan oleh Rania. Sementara itu Yudha mengambil tangan Rania yang terluka dan mengusap perban di tangannya.

"Hai luka. Cepet nutup lo! Kasian Rania. Gue nggak mau lihat dia kesakitan," kata Yudha pada jari Rania yang diperban.

Rania hanya bisa tertawa melihat tingkah absurd Yudha.

Di samping itu, mereka tidak menyadari ada Wina di luar laboratorium yang mengamati mereka. Tangan gadis itu sudah terkepal di sisi tubuhnya. Ia tidak suka bagaimana Yudha menggenggam tangan Rania, dan tawa Rania saat bersama Yudha.

•••

Saat istirahat, Wina meminta Yudha menemuinya di tangga darurat, katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan. Tentu saja Yudha setuju, ia bergegas ke tempat itu setelah kelasnya selesai.

PRO RE NATA ( END ✔️ )Où les histoires vivent. Découvrez maintenant