12 : Adde

390 85 46
                                    

Adde : Tambahkan

•••

Hai, apa kabar?
Jangan lupa vote dan komentar ya. Semangatin Rania sama Yudha yang lagi daftar anggota BEM 🎉

Kalian kalau tegang gitu, suka perutnya melilit gak sih? Apa cuma aku aja? 🥲

___________________________________________

Rania dan Rista sedang menunggu Vanya yang masih mengisi formulir pendaftaran BEM nya. Ketiga gadis itu menunggu di depan ruangan BEM untuk antrean wawancara. Sementara Putri sudah pulang lebih dulu karena tidak tertarik mendaftar ke BEM.

"Kenapa nggak lo kerjain kemarin di kosan sih?" keluh Rista.

"Gue lupa taruh formulir gue di mana," jawab Vanya, badannya membungkuk karena menulis formulir di lantai depan ruangan BEM.

Banyak mahasiswa yang sedang duduk di lantai depan ruangan BEM. Mereka menunggu giliran wawancara. Memang tidak ada banyak bangku di koridor, sehingga lebih banyak mahasiswa yang duduk di lantai dari pada di kursi.

"Lupa apa nggak bisa nemuin? Secara kamar lo berantakan banget," sindir Rista.

Vanya menyengir, "Iya itu. Lo bener. Banyak banget kertas berserakan di lantai kamar kos gue, sampe gue mau berdiri aja susah takut nginjek. Makanya ini baru ambil formulir baru lagi."

"Kenapa nggak fotokopi punya Rista dulu?" tanya Rania.

"Gak tau deh si Vanya. Nggak kepikiran kali," jawab Rista.

"Udah jangan berisik. Gue lagi isi biodata."

Rania dan Rista berhenti mengganggu Vanya.

"Rania!" panggil Yudha. Mood cowok itu sudah kembali.

Rania menoleh ke arah Yudha. Yudha segera berlari kecil menghampiri ketiga gadis itu. Begitu mencapai Rania, ia meletakkan ranselnya, dan ikut duduk di lantai bersama yang lain.

"Lo daftar divisi apa?" tanya Yudha.

"Gue daftar divisi PSDM," jawab Rania.

Yudha mengangguk. "Duh, gue bingung nih. Mau daftar divisi apa. Gue mau olahraga dan bakat, tapi nanti dikira nggak menghargai Kak Wildan. Gimana ya, Ran?"

"Lo nanya gue?" Rania tidak percaya, Yudha meminta pendapatnya akan hal itu.

"Iya lah, masa nanya Rista sama Vanya."

"Eh, emangnya kenapa nggak nanya gue?" protes Rista.

"Kalian itu ya, mikirnya untuk besok doang. Kalau Rania mikirnya udah sampai besok lulus mau ngapain. Dia tahu yang paling baik gimana. Dia itu wawasannya luas, nggak kayak kalian semua."

"Sialan!" ucap Rista dan Vanya serempak.

Yudha terkekeh. "Gue sama kayak kalian. Makanya gue nanya Rania."

Rania menelan ludah paksa. Dia saja tidak tahu akan mendaftar ke divisi mana, dan hanya ikut-ikut saja.

"Jadi gimana menurut lo, Ran? Gue daftar divisi mana?"

"Hm. Menurut gue sih lo daftar aja olahraga dan bakat, kan passion lo di sana."

"Tapi Kak Wildan?"

"Tambahin aja. Jadiin itu di pilihan kedua lo. Jadi nanti lo bisa interview juga sama Kak Wildan. Dia tetep bisa liat motivasi lo buat gabung ke divisi dia. Kalau dia lihat passion lo emang bukan di divisi dia, ya mungkin dia nyerah."

Yudha mengangguk. Lalu mulai menulis pilihan divisi di lembar formulirnya. Setelahnya, ia menulis di logbook pendaftaran dan menunggu dipanggil wawancara.

PRO RE NATA ( END ✔️ )Where stories live. Discover now