9 : Durante Coenam

405 87 67
                                    

Durante coenam : saat makan

•••

Selamat hari Senin ❤️

Ada yang lagi UTS nggak? Semangat ya UTSnya 😘
Semoga nilainya bagus..

___________________________________________

"Ke mana pacar kamu?" Andre mangamati Rania yang memainkan ponselnya dengan gelisah.

Rania meletakkan benda pipih itu di atas meja makan dengan pasrah. Ia tidak menyalahkan Yudha. Gadis itu menerima nasibnya. Di dunia ini memang dia ditakdirkan sendiri. Tidak ada yang bisa diharapkan. Rania merasa gadis seperti dirinya tidak berhak menggantungkan hidup pada orang lain.

"Maaf, Mas. Saya memang tadi–" Rania berdehem, "–berbohong."

Rania memutuskan untuk jujur, toh cepat atau lambat akan ketahuan. Karena pacar khayalan Rania memang tidak ada wujudnya.

Hal berikutnya, di luar ekspektasi Rania. Gadis itu merasa Andre seharusnya marah, atau tersinggung karena Rania berbohong. Tapi justru pria di depannya itu tertawa.

"Ya, saya tahu. Terlihat dari wajah kamu. Sepertinya kamu tipe gadis penurut, yang tidak bisa berbohong," ujar Andre.

Rania salah tingkah sendiri, disambarnya air putih di depannya. Gadis itu minum dengan cepat.

"Pelan-pelan saja," ucap Andre lagi. Kemudian pria itu memanggil seorang pelayan, untuk memesan makanan, mengingat di depan mereka belum ada makanan sama sekali.

Setelah beberapa menit melihat menu, akhirnya Rania memilih spageti carbonara dan cola. Sedangkan Andre memesan margherita pizza, dan red wine.

"Rania, kamu mau menikah usia berapa?" tanya pria berwajah kebulean itu.

Otomatis mata Rania melebar, pertanyaan macam apa itu? Bagaimana Rania akan memikirkan pernikahan? Pacar saja belum punya.

"Maaf, Mas. Pertanyaannya agak–" Rania memutar otak untuk menjelaskannya tanpa membuat Andre tersinggung. "–terlalu masa depan. Saya sampai detik ini belum berpikir ke arah sana."

"Artinya mulai sekarang harus dipikirkan ya. Saya mau menikah sebelum usia 30 tahun. Kamu harus lulus tepat waktu."

Rania meneguk salivanya paksa. Ganteng sih, tapi, to the point sekali.

"Mas, tapi kan kita baru kenal. Rania juga masih mau berkarir."

Andre tertawa mendengar ucapan Rania.

"Rania, kalau kamu menikah dengan saya. Buat apa kerja? Saya akan penuhi semua kebutuhan kamu."

Rania makin tidak percaya, dia memutar kembali memorinya. Tolong beri tahu Rania, menit ke berapa, sejak bertemu dengan Andre, Rania bilang setuju menikah dengan pria itu? Rasanya tidak pernah terucap kalimat itu.

"Maaf aja nih, Mas. Tapi kan Rania belum bilang setuju kalau akan menikah dengan Mas Andre."

Andre tersenyum, tanpa Rania tahu apa maksud dari senyuman itu. "Nanti juga setuju."

Akhirnya pelayan datang mengantar pesanan mereka, Rania bersyukur setidaknya setelah ini, ia akan mengalihkan pembicaraan, menjauhi pembicaraan dengan bau-bau pernikahan.

Rania buru-buru menyantap spageti di hadapannya.

"Enak loh, Mas. Mau coba?" tanya Rania.

"Nggak, makasih. Kamu kalau mau ambil pizza, ambil aja ya. Saya nggak makan banyak karena sudah malam."

PRO RE NATA ( END ✔️ )Where stories live. Discover now