27 : Prandium

359 72 22
                                    

Prandium : sarapan

•••

Selamat hari Senin semuanya. Selamat bulan November.

Selamat ulang tahun buat yang ultah bulan November.

Mas Andre muncul lagi nih, siapa yang jadi tim Rania-Mas Andre?

Mas Andre muncul lagi nih, siapa yang jadi tim Rania-Mas Andre?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___________________________________________

"Ini erlenmeyer lo." Rania menyodorkan gelas bahan kimia itu pada Yudha.

Mereka sudah berada di depan laboratorium, menunggu jadwal praktikum pagi.

"Makasih banget, Ran. Lo penyelamat gue."

"Penyelamat pala lo! Jangan manfaatin temen gue ya!" amuk Putri yang juga ada di sana.

Rania mencekal tangan Putri. "Putri, nggak kok. Nggak papa."

"Tuh. Rania aja nggak papa. Kok lo yang sewot?"

Putri jengkel, Yudha semudah itu memanfaatkan Rania sementara yang dimanfaatkan hanya pasrah menerima.

"Lo harus tahu prioritas lo dong. Kalau lo butuh buat praktikum, ya fokus ke tujuan lo dulu. Jangan nurutin Wina yang manja itu."

Yudha terdiam, tidak bisa membalas perkataan Putri. Putri memang benar, seharusnya ia bisa menolak permintaan Wina kemarin. Namun, dirinya sendiri sangat menyukai Wina sampai ia tidak bisa menolak permintaan gadis itu.

"Sorry Ran, kalau gue ngerepotin lo."

"Iya, nggak papa kok."

•••

Hari Minggu tidak membuat Rania malas beranjak dari kasur. Setelah sholat subuh tadi, gadis itu segera membersihkan kamarnya. Mengelap beberapa koleksi bukunya agar terbebas dari debu. Tak lupa juga dia membersihkan kamar mandi di dalam kamarnya.

Rania tidak memiliki agenda lain setelahnya. Tepat pukul tujuh pagi, ponselnya berdering. Telepon dari Mas Andre. Gadis itu sempat menghela napas panjang sebelum mengangkatnya. Ia teringat dengan pesan Putri untuk mencoba move on.

"Halo, Mas Andre," sapa Rania.

"Hai. Kamu sedang apa?"

Ciri khas Andre, selalu bertanya lebih dulu apa yang sedang Rania lakukan. Jika saja Rania masih sama seperti dulu, ia akan berusaha sok sibuk, menjawab sedang belajar atau mengerjakan tugas. Namun, gadis itu kini ingin membuka diri sesuai saran Putri.

"Nggak ngapa-ngapain, Mas. Habis bersih-bersih kamar."

"Olah raga yuk. Mau nggak?"

"Olah raga apa, Mas? Di mana?"

"Sepeda, bisa?"

"Tapi saya nggak punya sepeda."

"Tenang. Asalkan kamu mau, gampang."

PRO RE NATA ( END ✔️ )Where stories live. Discover now