22 : Vulnus

379 78 21
                                    

Vulnus : Luka

•••

Hai, ketemu lagi. Makasih udah mampir.
Selamat membaca. Jangan lupa tinggalkan jejak 👍🏻

___________________________________________

Ponsel Yudha bergetar di atas meja. Tertera nama Wina Cantik yang sedang meneleponnya. Rania juga melihat siapa pemanggil telepon itu, kemudian ia melirik sekilas kepada Yudha. Laki-laki yang duduk di sebelahnya itu, tak segan dan tidak berpikir dua kali untuk mengangkat teleponnya.

"Halo," ucapnya.

"Halo, Yudha. Jemput gue dong. Kepala gue pusing banget, kayaknya gue mabuk. Tolong ya," kata orang di ujung telepon.

"Lo masih di sana?" tanya Yudha.

"Iya, gue masih di tempat tadi."

"Oke, gue jalan sekarang."

Yudha mematikan ponselnya.

"Ran, sorry banget nih gue harus pergi. Gue minta tolong, laporan gue titip di lo dulu ya. Mungkin besok atau besok lusa bakal gue ambil."

"Mau ke mana?" tanya Rania.

"Wina minta tolong buat dijemput."

Rania menggerutu dalam hati. Ia ditinggalkan begitu saja dalam kondisi mabuk, sementara Yudha tidak banyak berpikir untuk menjemput Wina.

"Oh ya, Ran. Nyokap lo mana? Gue mau pamit," ujar Yudha membuyarkan lamunan Rania.

"Nggak usah. Kayaknya nyokap udah tidur deh."

"Oh gitu, ya udah gue pamit ya."

Rania mengangguk, "Ya udah sana pergi."

"Thanks, Ran."

Yudha juga menitipkan motornya di rumah Rania. Ia ingin menjemput Wina naik taksi online karena tidak mungkin ia membawa Wina dalam kondisi mabuk dengan sepeda motor.

Setelah satu jam lebih perjalanan, akhirnya Yudha sampai di tempat yang baru saja ia tolak mentah-mentah beberapa jam yang lalu.

Cowok itu segera masuk, dan merasakan suasana klub yang lebih padat dari sebelumnya. Ia segera menghampiri Wina yang sedang tertawa bersama teman-temannya. Di tangan kanan gadis itu masih ada segelas minuman beralkohol.

"Win, ayo kita pulang," ajak Yudha.

"Yudhaaa! Akhirnya lo datang juga." Wina segera menarik Yudha untuk duduk di sampingnya. "Minum dulu lah."

Gadis itu menuangkan segelas minuman beralkohol untuk Yudha, lalu menyodorkan pada laki-laki itu. Yudha menolaknya dengan halus.

"Nggak, Win. Gue nggak minum."

"Ih, lo kok gitu. Gue udah undang lo ke sini, hargai gue lah. Demi gue yang lagi ulang tahun," ucap Wina.

Yudha mengambil gelas dari Wina lalu meletakkannya di atas meja. Wina terlihat kesal karena penolakan Yudha.

"Gue nggak suka minum ini. Ayo pulang. Lo telepon gue buat dijemput kan?"

Wina mendekatkan tubuhnya pada Yudha, hingga menyisakan jarak tipis di antara keduanya.

"Gue panggil lo ke sini karena gue nggak suka lo bohong."

Kening Yudha berkerut, "Bohong gimana maksud lo?"

"Lo bilang lo mau kerjain tugas, ternyata lo malah main ke rumah Rania. Gue nggak suka lo main ke rumah Rania. Bahkan gue nggak suka lo deket sama cewek itu."

PRO RE NATA ( END ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang