40 : Widen

414 71 11
                                    

Widen : Melebar

•••

Hai, udah chapter 40 🥲
10 chapter lagi pisah sama pasangan nggak pekaan ini...

Kalian suka happy ending atau sad ending?

Jangan lupa tinggalkan jejak. Share ke teman2 kalian ya supaya banyak yang gregetan sama Rania dan Yudha hahaa..

Happy reading ❤️

___________________________________________

"Gue nggak salah denger? Putus lo bilang?" Wina menekankan kata putus untuk memastikan telinganya tidak salah dengar.

"Iya, gue mau putus."

Wina melipat kedua tangannya lalu menyeringai. "Kenapa lo minta putus? Pasti Rania nih! Ngaku lo! Istirahat tadi lo ketemu dia kan?"

Yudha memijit pelipisnya sejenak, frustrasi karena tuduhan ngawur dari Wina.

"Ini bukan soal Rania. Ini soal kita. Lo nggak nyadar kalau hubungan kita ini udah nggak sehat?"

"Nggak sehat gimana? Lo sendiri yang selalu utamain Rania dari pada gue."

"Gue bilang ini bukan perkara Rania! Stop sangkut pautin dia ke masalah kita," ujar Yudha. Suaranya sudah meninggi karena kesal. Beberapa pengunjung sampai melihat ke arah mereka.

"Terus siapa yang salah kalau bukan cewek caper itu? Gue yang salah?"

"Lo terlalu ngekang gue, Win. Lo nggak sadar kalau selama ini kita jadi bahan gosip anak lain? Lo mau gue selalu ada buat lo! Tapi lo sendiri nggak ada pas gue butuh!"

Karma. Yudha merasakan karma itu saat ini. Kini laki-laki itu sadar. Ia selalu mencari Rania saat dia butuh, tapi saat Rania yang butuh dia justru menolaknya.

Tak ingin disalahkan, Wina terus mengelak pernyataan Yudha. "Gue nggak ngekang lo ya. Lo sendiri yang janji buat terus sama gue."

"Lo yang ngancem gue karena mau viralin Rania sebagai perebut pacar orang!"

"Tuh kan! Rania pasti masalah utamanya! Keceplosan kan lo sekarang!"

Yudha mengusap wajahnya dengan kasar. Tidak tahu harus bagaimana bicara dengan Wina. Rasanya sulit mengontrol emosi saat bicara dengan gadis itu.

"Ya udah dari pada kita saling teriak nggak jelas. Lebih baik kita putus," ucap Yudha setelah berhasil mengontrol emosinya.

"Nggak! Gue nggak mau!"

Mata Yudha melebar sempurna, tidak mengerti apa yang Wina inginkan. Padahal sudah jelas, hubungan mereka tidak akan berhasil. "Mau lo apa?"

"Gue yang putusin lo! Inget lo! Gue yang putusin lo!" kata Wina.

Dengan harga diri yang masih tinggi, Wina beranjak dari kursi dan pergi meninggalkan Yudha. Yudha yang melihat itu segera membayar ke kasir dan menyusul Wina.

"Biar gue anter lo pulang," ucapnya. Bagaimana pun ia tetap harus bertanggung jawab mengantar gadis itu pulang.

"Nggak! Gue bisa pulang sendiri," sahut Wina. Gadis itu segera naik ojek pangkalan yang ada di dekat mereka lalu meninggalkan Yudha begitu saja.

Yudha menatap gadis yang sudah berstatus sebagai mantan pacarnya itu hingga mengecil dan menghilang dari pandangan. Baginya tidak penting siapa yang meminta putus duluan, yang penting adalah ia sudah terbebas dari kekangan Wina.

•••

Rania baru saja selesai mandi dan mengecek ponselnya. Si rambut biru itu tidak mengerti dengan ucapan teman-temannya saat ini. Mereka berada di ruang obrolan dan menanyakan bagaimana perasaan Rania.

PRO RE NATA ( END ✔️ )Where stories live. Discover now