34

6.4K 663 9
                                    

Mia dan Ririn berjalan bersama dari toko kosmetik. Hari ini mereka libur sehingga bisa menikmati hidup dengan jalan-jalan ke mall. Mahasiswa sesekali juga perlu hiburan nggak hanya berkutat dengan laporan terus. Ketika mereka turun dari eksklator di lantai satu, Mia tertegun melihat dua sosok yang dia kenali berdiri di depan stan ch*ttime.

"Rin, itu Dokter Rangga, kan?" tanya Mia sembari menunjuk seorang pria dengan jas dokter.

Ririn memicingkan matanya. Pengelihatan cewek berkacamata itu kurang bagus sehingga dia kesulitan mengenali orang dari jarak hampir sepuluh meter ini. "Masa sih?"

"Iya! Itu yang disebelahnya Cinta, kan?" tegas Mia.

"Oh, ya ampun."

Ririn menutup mulutnya ketika melihat pasangan itu. Padahal Dokter Rangga yang dia kenal sangat galak, dan Cinta kerap menjadi korban perundungan, tapi kenapa sekarang mereka tampak sedang jalan-jalan dengan bahagia di Mall. Mereka sepertinya mengobrol dan tertawa. Hal yang lebih luar biasa, mereka bergandengan tangan!

"Aku nggak tahu kalau mereka ternyata dekat. Apa mereka pacaran? Aduh kok so sweet!" 

Melihat reaksi Ririn yang tampak senang, Mia mendengus.  Di kampus, Cinta adalah Queen Be yang memiliki banyak teman. Dia cantik, kaya dan juga cukup dermawan untuk mentraktir teman-temannya yang kesulitan uang. Semua orang menyukai Cinta. Semuanya kecuali Mia. Dia kesal karena tidak bisa menandingi gadis itu. Hanya karena dia anak Prof Sarwono, bahkan dosen-dosen di kampus tidak bisa memarahi Cinta seenaknya.

Walaupun secara teori dia tidak terlalu pandai, Cinta adalah anak yang cepat belajar dari kesalahannya. Dia juga punya skill yang cukup baik. Hampir semua perasat yang dilakukan cukup sempurna, meskipun baru percobaan pertama. Dia pandai bergaul dan punya rasa humor yang tinggi. Hampir semua orang menyukainya. Semuanya, kecuali Mia.

Mia tak pernah menyukai Cinta. Baginya gadis itu cuman aksesoris berotak kosong yang memanfaatkan nama besar ayahnya, Prof Sarwono. Tanpa itu, Cinta sama sekali bukan apa-apa. Sekarang dia bahkan berani merayu dokter penanggung jawab ruangan? Sejak awal dia sudah merasa aneh kenapa Dokter itu selalu mengincar Cinta. Ternyata begini mereka kalau ada di luar? 

"Ganjen," olok Mia. 

Ririn yang mendengar ucapan temannya itu mengerutkan kening. "Apa?"

"Tiap kali pindah tempat praktik dia selalu PDKT sama cowok di sana, kan? Jadi sekarang ini targetnya Dokter Rangga?"

Kerutan di dahi Ririn bertambah dalam. "Kamu jangan asal tuduh begitu. Dia itu emang cantik. Dia juga baik. Wajar saja kan kalau banyak yang suka."

Mia terdiam. Dia kesal karena tak ada satu pun orang yang mau memercayai pendapatnya tentang Cinta. Cewek itu punya front pembela yang siap pasang badan untuknya seperti ini. Jika perdebatan ini diteruskan, dia akan dimusuhi oleh yang lain. Teman-teman sudah terbutakan oleh perilaku Cinta yang terlihat baik. Pada akhirnya, Mia selalu berada di pihak yang kalah.

"Maksudku aku dulu melihatnya seperti itu, tapi setelah sering satu kelompok dengannya, ternyata aku tahu dia itu asyik." Mia berusaha mengubah komentarnya walaupun sudah terlambat. 

"Oh, iya, aku dulu juga berpikir begitu. Dulu aku kira dia orang yang sombong, tapi ternyata hanya wajahnya saja yang judes. Aslinya dia itu baik banget," ucap Ririn yang ternyata mudah ditipu.

Mia berusaha tersenyum meski dipaksakan. Dia benar-benar tidak menyukai Cinta. Bagaimana caranya supaya dia bisa merusak citra cewek itu sebagai gadis baik-baik?

***

Terima kasih votes dan komennya ya guys. Aku numpang promo hehe.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makasih buat yang udah beli extra chapter TMD terbaru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makasih buat yang udah beli extra chapter TMD terbaru. Nanti aku tambahin lagi deh extra chapternya mumpung ada ide.

Love And Heart [Republish]Where stories live. Discover now