Love And Heart [Republish]

42

"Cintaku kapan kamu libur?" tanya Nurani sembari mengoleskan masker pada wajahnya. Cinta duduk di sebelahnya mengiris timun untuk mata mereka namun juga memakan beberapa potong. Sudah lama kakak beradik itu tidak menikmati waktu merawat tubuh bersama seperti ini.

"Kenapa?" Bukannya menjawab Cinta malah balik bertanya. Dia mengganti saluran televisi yang tidak menarik dengan menggunakan remot kontrol.

"Ayo kita nonton Gundala, katanya bagus. Ini baru seminggu tayang sudah satu juta penonton lho."

"Masa sih, aku lihat di Instagram reviewnya biasa aja. Nggak sebagus MCU."

"Ya kali dibandingkan sama MCU yang budget pembuatan filmnya besar! Tapi kalau sama DCU katanya lebih bagus. Kita harus mendukung perfilman Indonesia dong!"

Cinta melirik Kakaknya yang sibuk memainkan ponsel, mengamati akun Instagram Abimana Aryasatya yang berperan sebagai Sancaka, alter ego dari super hero Gundala. Kakaknya itu memang sudah lama menjadi fans berat artis tersebut. 

"Bilang aja kamu mau lihat Abimana, Kak," tuduh Cinta.

Rani memegangi pipinya dan tersenyum mesum. "Ada adegan dia topless!"

Cinta berdecak-decak. "Dasar Tante-tante jablay ini!" oloknya.

"Ayolah, temani aku nonton yah! Temen-temenku udah nonton semua, aku nggak diajak!"

Cinta terdiam sejenak. Dia jadi teringat akan janjinya pada tetangga sebelah untuk membantunya PDKT dengan sang Kakak. Sepertinya ini adalah saat yang tepat. Dia bisa mengatur agar dua orang itu berkencan.

"Oke deh," angguk Cinta dengan senyuman licik.

"Yei, makasih Cintaku sayang!" seru Nurani riang.

***

Cinta duduk di hadapan meja gin. Tangan kanannya memegang nalfuder sementara tangan kirinya memegang pinset dengan hati-hati dia menusukkan jarum yang berbentuk bulan sabit pada perineum pasien yang robek karena persalinan.

Mendengar keluhan dari sang pasien. Cinta meminta maaf dan melanjutkan pekerjaannya. Cinta melirik Rangga yang berdiri dengan bersedekap di sebelahnya. Hanya ada mereka berdua di dalam tirai VK4 itu. Paramedis yang lain sibuk dengan bed lain yang juga dalam kondisi penuh.

"Nanti sore saya mau nonton Gundala sama Kak Rani," ucap Cinta.

"Terus?" Rangga yang sedang memeriksa rekam media dan partograf pasien tampak tidak peduli.

Cinta mengerucutkan bibir. Dokter ini memang tidak pernah peka.

"Dokter mau gantiin saya?"

Rangga seketika menoleh. Rautnya berubah antusias. "Nggak apa?" tanyanya.

"Bikin kejutan dong yang so sweet bawakan bunga gitu, Kak Rani pasti suka," usul Cinta.

"Bener? Kalau dia malah kesel karena dibohongin, gimana?"

"Nggak akan, dia itu cuman nyari temen aja. Siapa pun nggak masalah," jamin Cinta.

"Okelah," angguk Rangga.

Cinta kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Namun ketika dia tengah berkonsentrasi, tiba-tiba saja ada bau busuk yang tercium. Cinta melotot. Ini bau apa!

"Maaf, ya Mbak, saya kelepasan, hehe," kekeh si ibu tanpa rasa bersalah.

Dalam hatinya Cinta mengumpat-umpat, namun kenyataannya gadis itu hanya tersenyum ramah. "Nggak apa-apa, Bu," ujarnya manis.

Rangga yang melihat adegan itu tertawa kecil lalu menutup hidungnya dengan tangan. 

"Flatus* ya?" bisik Rangga sembari mendekati wajah Cinta yang tampak menderita.

"Iya," keluhnya dengan raut berkaca-kaca.

Cinta mengerucutkan bibir melihat Rangga yang tertawa bahagia. Dasar manusia kejam! Tertawa seperti itu di atas penderita orang lain. Namun diluar dugaan, Rangga mengambil masker kemudian memasangkannya pada wajah Cinta dari belakang. Cinta terperanjat, jarak Rangga yang terlalu dekat membuatnya jantungnya yang bodoh melompat-lompat.

"Ini balasanku atas tiket nontonnya," bisik Rangga.

***

Flatus = kentut.

Up!

Dulu pernah aku diposisi Cinta begini lagi jahit nggak pake masker eh malah diketutin haha. Ya zaman dulu nggak kayak sekarang yang ke mana aja wajib pake masker ya. Walaupun masker itu APD wajib tapi kenyataannya di lapangan aku jarang pake hehehe.

Oh ya, pas aku nulis cerita ini tahun 2019 lalu, Gundala baru rilis. Menurutku ini film super hero yang keren sih. Nggak kalah lah sama MCU.

Kalian sudah nonton antman 3 belum? Kataku bagus sih ceritanya. Seru menantikan musuh baru buat Avengers...