23

20.1K 2.1K 148
                                    

Kepala Cinta berdenyut-denyut. Setelah dinas malam berakhir, dia harus presentasi tentang askebnya. Tentu saja Rangganteng tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mem-bantainya. Padahal dokter itu tidak punya kewajiban hadir di presentasinya, tapi cowok itu hadir dengan seribu pertanyaan yang membuat Cinta mati kutu. Akhirnya Cinta mendapatkan tambahan tugas paper lagi dan juga revisi yang menumpuk.

Selesai acara presentasi itu, Cinta sampai di rumah jam dua belas. Dia nggak punya waktu untuk istirahat sama sekali. Cinta hanya mandi dan mengganti pakaian lagi lalu bergegas kembali ke rumah sakit untuk shift sore. Perutnya entah mengapa terasa mual sehingga Cinta melewatkan makan siang.

Cinta mengeluh melihat jadwalnya besok adalah pagi. Ini benar-benar penyiksaan. Setelah masuk malam, sore, kemudian pagi. Waktu untuk istirahat sangat singkat. Namun Cinta tak dapat memprotes pada siapa pun. Ini adalah salahnya sendiri karena waktu itu mengajukan perubahan jadwal. Dia tidak menyangka pola shift-nya akan menjadi seperti ini.

"Cinta, kamu nggak apa-apa? Wajah kamu pucat banget," ucap Catur khawatir. Tanpa sengaja, jadwal mereka sering beririsan sehingga Cinta menjadi cukup akrab dengan mahasiswa perawat itu.

"Nggak, apa kok, cuman agak pusing aja. Emang kurang tidur," jawab Cinta sembari tersenyum.

Cinta hendak bangkit dari kursi, tetapi rasa sakit yang amat sangat tiba-tiba mendera kepalanya. Tubuh Cinta oleng dan hampir jatuh. Untung saja Catur segera menangkapnya sehingga Cinta tidak sampai terjerembab.

"Kamu bener-bener nggak apa? Kayaknya kamu sakit, deh," kata Catur.

Cinta hanya tersenyum kecil. Memang kepala sakit luar biasa. Kaki juga terasa lemas dan perutnya mual. Apakah dia memang sakit? Cinta percaya diri akan daya tahan tubuhnya karena dia banyak makan. Dia bahkan tidak pernah menderita sakit selama dua tahun terakhir. Mungkin dia hanya lelah karena akhir-akhir ini tubuhnya banyak diforsir.

Rangga yang baru masuk ke ruang bidan tertegun melihat Cinta dan Catur yang dalam posisi berpelukan. Apa-apaan mahasiswa ini! Kemarin mereka dengan berani pegang-pegangan tangan saat inpartu! Sekarang grepe-grepe begini di ruang bidan saat nggak ada orang! Tahu tempat dong kalau mau begituan! Rangga yang jomlo jadi emosi karena iri. Dia membanting pintu dengan keras sehingga dua mahasiswa itu terjingkat melompat kaget. Mereka segera memisahkan diri.

"Sore, Dok," sapa mereka penuh rasa canggung.

Rangga mengabaikan mereka dan langsung menghampiri rak status. Dia membaca rekam medis pasien dengan bibir mengerucut.

"Kamu, pasang infus pasien di VK3," tunjuk Rangga pada Cinta.

Cewek itu mengangguk dengan patuh. Dia segera membuka lemari, mengambil transfusi set, abbocath, dan bak instrumen.

"Cairannya apa, Dok?" tanya Cinta. Setelah tragedi D5 dia menjadi ekstra hati-hati dan selalu melihat terapi infus yang diberikan pada pasien agar tidak salah langkah lagi. Kesalahan adalah guru yang terbaik.

"D5," jawab Rangga ketus. "Siapkan ceftriaxone juga. Skin test sekalian."

"Baik, Dokter."

Rangga melirik Catur yang duduk diam sembari melipat kasa depers. Entah mengapa dia merasakan hawa membunuh yang tajam dari Rangga sehingga cowok itu mengalihkan pandangan.

"Apa kamu nggak ada kerjaan lain selain melipat kasa itu? Sana observasi pasien di VK5!" sembur Rangga pada mahasiswa tak bersalah itu.

***

Up! Votes dan komen ya Gaes.

Guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guys... Aku mau live shopee sekarang ya... Yang habis baca ini yuk ayuk nonton live ku. Kalian bisa ngobrol sama aku. Yang mau beli ada diskon 50% lho... Besok aku mau live lagi Insyaallah jam 21.00 yak. Pokoknya aku live setiap haro sampai tgl 31 Juli 2023. Karena ada promo di Shopee sampai tgl 31 Juli. Aku live cuman 30 menit aja jadi jangan lupa nonton.

Love And Heart [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang