43

6.2K 840 27
                                    

"Maaf, ya Mbak, saya kelepasan, hehe," kekeh si ibu tanpa rasa bersalah.

Dalam hatinya Cinta mengumpat-umpat, namun kenyataannya gadis itu hanya tersenyum ramah. "Nggak apa-apa, Bu," ujarnya manis.

Rangga yang melihat adegan itu tertawa kecil lalu menutup hidungnya dengan tangan. 

"Flatus* ya?" bisik Rangga sembari mendekati wajah Cinta yang tampak menderita.

"Iya," keluhnya dengan raut berkaca-kaca.

Cinta mengerucutkan bibir melihat Rangga yang tertawa bahagia. Dasar manusia kejam! Tertawa seperti itu di atas penderita orang lain. Namun diluar dugaan, Rangga mengambil masker kemudian memasarkannya pada wajah Cinta dari belakang. Cinta terperanjat, jarak Rangga yang terlalu dekat membuatnya jantungnya yang bodoh melompat-lompat.

"Ini balasanku atas tiket nontonnya," bisik Rangga.

Cinta kesulitan berkonsentrasi untuk menyelesaikan perasat hectingnya. Tirai terbuka dan Catur muncul dari sana. Mahasiswa perawat itu tertegun ketika melihat Rangga yang baru saja selesai memasangkan masker pada Cinta. Sikap dokter itu akhir-akhir ini aneh. Dia sudah tidak membully Cinta lagi. Malah dia memberikan banyak perasat dan juga bimbingan pada Cinta. Kemarin Dokter itu juga tampak marah waktu mereka tak sengaja mendengar pembicaraan Cinta dengan Senior Alfa yang memuji dirinya. Apakah jangan-jangan dokter ini menyimpan perasaan pada Cinta. Makanya dia sengaja menganiaya Cinta untuk PDKT seperti gosip yang beredar? Catur memandangi kedua orang itu dengan curiga. Apalagi wajah Cinta tampak merona. 

"Ada apa?" tanya Rangga saat menyadari kehadiran Catur.

"Anu ... Dokter, pasien di VK6 sudah pembukaan lengkap," ucap Catur terbata-bata. Menatap mata Rangga yang galak masih membuatnya merasa takut.

"Oke, aku ke sana. Kamu bisa lanjutkan sendiri, kan?" tegur Rangga pada Cinta.

Gadis itu mengangguk. Rangga pun pergi dan Catur mengikutinya.

***

"Cinta, kamu akhir-akhir ini jadi deket ya sama Dokter Rangga," tegur Catur saat dua orang itu membeli makan di kantin. 

Cinta terdiam. Sudah ada dua orang yang mengatakan hal serupa dengan Catur sehingga membuatnya merasa jengah.

"Emang keliatan begitu ya?" Cinta balik bertanya.

"Yah, dia udah nggak bully kamu lagi. Kamu juga sering dikasih perasat sama dia."

"Yang seperti itu tergolong indikator deket ya? Bukannya memang kewajiban pembimbing memberikan arahan pada mahasiswa," dalih Cinta.

"Jadi kamu beneran nggak ada apa-apa sama dia?" kejar Catur.

"Nggak ada. Siapa juga yang mau sama cowok galak kayak gitu."

Cinta tertegun melihat wajah Catur yang tampak lega.

"Syukur deh. Aku nggak pede sih kalau harus bersaing dengan dia," ucap cowok itu sembari tersenyum.

Netra Cinta melebar. Dia menatap Catur dengan kebingungan. Wajah gadis itu seketika merona. "Bersaing dalam hal apa?" tanya Cinta.

Catur menopang wajahnya dengan tangan kanan dan tersenyum manis sekali. "Menurutmu apa?"

Cinta menunduk. Dia berpura-pura menyedot tehnya untuk mengalihkan rasa gugup. "Aduh, kamu bercanda aja sukanya, Tur," keluh Cinta.

"Aku nggak bercanda kok. Aku serius," aku Catur. "Aku suka kamu."

Cinta terperanjat. Meskipun sudah beberapa kali mendapat pengakuan cinta, tapi berbeda rasanya kalau yang menyatakannya adalah cowok semanis Catur.

"Aku kemarin denger lho kalau aku itu tipemu."

Netra Cinta terbeliak. Apa! Jadi Catur dengar omongannya yang ngasal waktu itu. Padahal sebenarnya dia cuman mau mengelak saja dari tuduhan Senior Alfa yang menjodohkannya dengan Rangga.

"Kamu juga tipe aku," senyum Catur.

Tak beberapa meter jauhnya dari tempat dua sejoli itu mengobrol, Rangga berdiri dan mengawasi kedua orang itu dengan penasaran. Apa yang dibicarakan dua orang itu? Kenapa wajah Cinta tampak merona? Rangga yang tidak peka membawa piring pecelnya ke bangku di mana Catur dan Cinta duduk.

"Ini kosong, kan?" tegur Rangga pada dua makhluk yang sedari tadi diam dan hanya saling pandang itu.

"I-iya kosong, Dok," jawab Catur terbata.

Cinta tidak menyahut dan memilih berpura-pura memakan baksonya dengan lahap. Rangga menatap dua orang itu dengan curiga tapi kemudian mengangkat bahu dan duduk di sebelah Cinta.

***


Cantik banget view ku ya 999

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Cantik banget view ku ya 999. Hari ini 10.10 BTW ada yang mau beli bukuku ga? Nanti aku live deh jam 8 yak biar bisa kasih diskon.

Love And Heart [Republish]Where stories live. Discover now