14

20.6K 2.1K 143
                                    

Cinta terbangun tepat pukul lima ketika pasien yang dia observasi akhirnya dijadwalkan untuk operasi. Cinta dengan cekatan mempersiapkan segala yang diperlukan. Mulai dari antibiotik, cukur bulu di area operasi, dan pemasangan kateter. Rangga berdiri dan mengawasi setiap tindakannya. Cinta jadi deg-degan. Apa dia melakukan kesalahan, ya? Namun melihat Rangga yang tidak berkomentar apa pun Cinta sedikit lega. Setelah pasien Akhirnya di antar ke OK, Cinta dipanggil di ke ruang perawat.

Jantung Cinta berdebar ketika melihat begitu banyak orang yang mengawasinya di ruang perawat. Kira-kira Rangganteng ini punya rencana apa lagi? Cinta jadi takut.

"Mana lembar observasimu?" tegur Rangga.

"Apa?"

"Kamu observasi, kan? Mana lembar observasimu!" ucap Rangga hampir membentak.

Cinta merogoh saku dan menunjukkan kertas corat-coretnya pada Rangga. Dokter itu memelototi catatan Cinta sekilas, lalu merobeknya menjadi berkeping-keping. Cinta sampai termangu dibuatnya.

"Lembar observasi macam apa ini, ha?" bentak Rangga dengan suara menggelegar. Cinta sampai menciut karenanya.

"Maaf, Dokter, ada yang salah dari catatan saya?" tanya Cinta ketakutan. Baru pertama kali dia dibentak seperti ini. Bahkan ayah dan ibunya tidak pernah melakukan itu.

"Hanya His, DJJ, dan VT yang kamu catat! Waktunya juga sembarangan, tidak setiap tiga puluh menit! Mana tanda-tanda vital pasien? Tidak ada yang kamu dokumentasikan!" geram Rangga.

Cinta terdiam. Ibu yang dia observasi semalam terlihat baik-baik saja. Dia bahkan makan pempek dengan lahap sementara Cinta nggak dikasih. Melihat kondisi itu, Cinta tak merasa perlu memeriksa TTV-nya. DJJ dan his tidak dia periksa secara rutin tiap tiga puluh menit karena dia sempat ketiduran dua jam. Tapi apa yang salah? Pasiennya baik-baik saja nggak ada masalah, kok. Dokumentasi lengkap itu kan hanya diperlukan untuk pasien dengan kondisi tertentu, kan? Pasien dia sehat-sehat saja kok selain air ketuban yang merembes sedikit-sedikit. tetapi DJJ juga baik dan tidak ada masalah. Lalu kenapa dia dimarahi seperti habis mendorong anak orang ke jurang begini?

"Saya minta maaf, Dok. Ini tidak akan saya ulangi lagi. Observasi selanjutnya saya akan lebih teliti," lirih Cinta sembari menunduk. Dia tak berani menatap mata Rangga yang menyala-nyala.

***

Catur kebingungan melihat Cinta yang menangis di

hadapannya. Dia sudah berusaha menenangkan gadis itu tapi tidak bisa.

"Sudah, Cin, jangan diambil hati. Cuman lupa nyatet aja. Pasiennya juga sehat walafiat," ucap Catur.

Cinta menggosok-gosok mata yang memerah. Dia bu-kan menangis karena sedih. Tapi karena kesal dan malu. Harga dirinya terluka karena dia dimarahi di depan semua orang. Bahkan orang tuanya tidak pernah memarahi seperti itu. Apa hak Rangga memarahinya begitu. Dia bukan bidan dan bukan pembimbing lapangannya!

"Dokter Rangga itu emang aneh banget, deh, akhir-akhir ini," komentar Mutia, teman satu shift Cinta hari ini yang berasal dari Stikes lain.

"Dia tuh biasanya nggak pernah peduli sama kita. Ng-gak pernah juga dia memeriksa dokumentasi kita. Itu kan bukan wewenang dia. Sebelum ini aku hanya pernah lihat dia me-marahi koas, tapi juga nggak separah tadi. Paling koas itu dipa-nggil ke ruangannya. Nggak dimarahin di depan umum seperti ini. Ada dengan Rangga?"

Cinta mengusap air mata. Dia tahu kenapa. Makhluk itu hanya mau melampiaskan kekesalan karena ditolak Kak Nurani. Dasar bajingan! Karena nggak bisa melukai Kak Nurani, dia menganiaya Cinta sebagai adiknya!

"Lihat saja nanti kamu, Rangganteng! Suatu saat pasti aku balas!" geram Cinta.

***

Denyut Jantung Janin, dikatakan normal jika berdenyut 130-150 kali permenit

Vagina Touch, adalah sebuah tindakan untuk memeriksa pembukaan leher rahim

Tanda-tanda vital pasien terdiri dari pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, laju pernapasan, dan denyut nadi pasien. Pengukuran ini membantu menilai kesehatan fisik paisen.

***

Up! Nih Guys! Makasih atas komen dan votesnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Love And Heart [Republish]Where stories live. Discover now