32: The Hurricane Arive in Rome

1.4K 311 58
                                    

CHAPTER 32
The Hurricane Arrive in Rome

[Playlist: Kang Mi Mi – Eternal Love]

***

Bar mewah di pusat kota tak sesemarak beberapa waktu silam saat sang pemilik mendatangkan DJ professional sebagai hiburan spesial teruntuk pelanggan setia mereka. Malam itu, segalanya berkali-kali lipat lebih senyap yang mana hanya dipecah oleh alunan lirih musik blues. Cukup menghibur hati yang resah sosok perempuan anggun di salah satu sudut. Namun, tak bertahan lama, ketenangan perempuan itu diusik oleh denting bagian bawah sloki yang mencium permukaan meja kaca—terdengar lebih nyaring dari apa-apa saja yang ada di sana.

Sepasang mata terbingkai kelopak berhias bulu lentik bersambut dengan netra monolid milik seorang pria yang baru saja meletakan gelasnya, lalu duduk menghuni kursi tinggi di samping perempuan bersurai legam panjang terurai menutupi bahu. Seulas senyum menemani sepatah sapa yang disanjungkannya,

"Hai, wanita simpanan Jung Jaehyun."

Alis yang sempat bertaut seketika saling berjauhan, raut kebingungan berganti beku dalam sekejap. Seakan abai pada ketidaksukaan manusia yang baru saja disapanya, Johnny kian melebarkan dua sudut bibir. Ia yakin sekali tebakannya bukanlah salah lantaran beberapa bukti konkret telah dikorek hingga akar selama berhari-hari.

"Nona Kim Bona, apa yang lebih kau sukai?" Johnny menyematkan jeda pada tuturannya guna memandangi sosok pemuda yang berprofesi sebagai bartender, tengah bergerak lihai mengikis es dalam genggaman. Lantas, hunus tatapan Johnny bergulir menuju perempuan di sebelah seraya, "Uang dan Jung Jaehyun?"

"Apa yang lebih kau sukai di antara kedua hal itu?

Bona bersama kerutan paling dalam di dahi menyambut pertanyaan Johnny tanpa suara.

Satu teguk whisky membasahi kerongkongan. Johnny kembali meletakan gelas lantas memendarkan pandang ke sekitar. "Aku selalu melihatmu setiap kali datang kemari. Dan, aku selalu penasaran padamu. Dulu. Kini tidak lagi. Aku telah cukup tahu, bahwa alasanmu berada di bar ini setiap malam tak lebih dari sekedar mengumpulkan pundi-pundi uang. Aku mengerti bahwa bekerja sebagai bawahan di sebuah perusahaan kecil tidaklah cukup membuatmu agar bisa bertahan hidup di dunia yang sarkas ini."

Berbantuan jasa mata-mata dengan kinerja yang kompeten bak intelejen, nama Kim Bona berhasil Johhny ketahui beserta serentetan fakta tentangnya. Perihal Bona yang kerap mengencani pria-pria kaya raya demi menggaet sejumlah harta, dan bukan cinta. Johnny telah lebih dari tahu bahwa cinta Kim Bona semata hanya tercurah pada Jung Jaehyun.

Setelah sempat melihat dua manusia berpelukan di malam kala tempat ini begitu pecah oleh kesemarakan, Johnny mulai mengulik latar belakang Bona tanpa melewatkan satu poin pun. Termasuk juga kisah asmara di antara Bona dan Jaehyun yang sempat terjalin namun terhalang realita.

Apa yang Johnny perbuat bukanlah tanpa alasan.

Sesungguhnya, memerintahkan orang untuk membuntuti mobil Jeffrey hanyalah ancaman belaka agar pria itu tak berbuat lebih jauh. Namun, memukul mundur Jeffrey tak semudah yang Johnny terka. Sehari setelah Johnny menerima laporan mengenai orang-orang suruhannya yang diseret dan dihabisi oleh Jeffrey hanya demi memastikan bahwa dirinya adalah dalang di belakang, Johnny bergegas mengambil langkah tepat setelah pria itu mengantongi sebuah asumsi.

Setelah mendengar bahwa pria yang disuruhnya membuntuti Rosé sewaktu bepergian bersama Mola berakhir begitu mengenaskan, kini Johnny tahu bahwa perempuan setengah gila itu adalah kelemahan bagi Jeffrey. Meski kematian Rosé dan kepergian Jeffrey dari negara ini adalah pasti, paling tidak selagi menanti kabar gembira itu datang, Johnny mesti sedikit memberi guncangan sekaligus pembalasan teruntuk Jeffrey yang semakin hari semakin tak mengindahkan posisi.

SILHOUTTE: After A Minute [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang