49. Penentu takdir

6.3K 210 58
                                    

🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️

Brak

"Anjing lo!" pekik Gara dan anggota lain yang berada di belakang tubuhnya.

"Gil..." gumam Gara ketika melirik Gilfa yang tengah menahan sakit.

"GILFA?!" pekik beberapa anggota Rosas Negras kala melihat siapa yang di sandera.

"Lo siapa? Ada masalah sama gue? Kalau ada masalah jangan libatin cewek, lawan gue kalau mau. Pecundang!"

Lelaki yang berada di hadapan Gilfa pun mengkode kepada anak buahnya. Seketika pula, aksi saling serang terjadi di dalam ruangan sempit ini.

Bugh

Bugh

Anggota Rosas Negras sekuat tenaga melawan dan melumpuhkan lawan. Menangkis, menendang, dan memberi bogeman mentah yang mampu membuat lawan tepar.

Bugh


Gara memberikan pukulan telak pada lelaki yang tadi menyakiti istrinya. Emosinya sudah berada di ubun-ubun. Beberapa kali, lelaki itu ambruk tak kuat menahan serangan dari Gara. Namun, karena tak mau kalah, lelaki itu pun kembali melawan.

Hingga beberapa menit, aksi saling mengerang pun terhenti. Anak buah dari lelaki tadi sudah rata semuanya. Namun kini...

Hal yang Gara dan anggota Rosas Negras takutkan. Melihat lelaki itu memegang pisau dan ditempatkan pada leher Gilfa.

"Diam atau cewek lo mati!" ucapnya. Lalu lelaki itu membuka ikatan tali yang berada di tangan dan kaki Gilfa, tak lupa kain yang menyimpan bibir Gilfa pun ikut dilepaskan.

Mulut Gilfa terasa kebas dan sakit. "G-gara..."

"GIL, BERTAHAN GIL," ucap Gara. "Lepasin anjing!"

"Gak semudah itu," jawabnya. "Apa ingatan lo masih ingat dengan kejadian lima tahun silam? Kembaran gue mati dan lo pelakunya malah asik-asik nongkrong tanpa beban sedikitpun."

Gara terdiam.

Semua orang yang berada di sana terdiam.

"Kata maaf gak menjamin apapun. Lo tahu, ibu gue, dia gila karena akibat kematian kembaran gue! Bokap gue hilang gak tahu ke mana, dan itu, ulah lo," ucapnya.

"Keluarga gue hancur akibat lo. Orang yang gue sayang malah pergi, akibat lo. Kalaupun waktu itu lo gak nyuruh adik gue buat renang, pasti dia masih hidup, dan keluarga gue tenang."

Lelaki itu menoleh ke arah Gilfa. "Dia," liriknya pada Gilfa. "Apa dia yang harus gue bunuh?" tanyanya lalu terkekeh.

"Brengsek lo! Masalah dulu ya dulu, gue udah minta maaf, gue emang salah, gue gak sengaja," teriak Gara sampai urat dilehernya pun keluar.
"Bunuh gue jangan istri gue!" lanjutnya yang membuat anggota Rosas Negras terkejut.

"Bunuh lo gak asik, bro. Gue pengen lihat penderitaan lo secara langsung. Lo tahu maksud dari semua teka-teki itu, terkahir gue kirim teka-teki itu ya ini. Lo bisa lihat gue secara langsung, un.tu.k m.em.bu.nuh a.na.k l.o!" ucapnya dengan kalimat terakhir penuh penekanan.

Gara dan Gilfa saling kontak mata. Selanjutnya mereka menggeleng. "G-gara, kalau terjadi apa pun sama aku, please selamatin anak kita, ya?"

"A-aku mohon..."

GALARA [END] ✔️Where stories live. Discover now