03. Ramalan Gilfa

6.7K 642 185
                                    

🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️

"Rainnnnnn!" teriak Gilfa di dalam kelasnya. Rain yang mendengar pun langsung menutup telinganya dengan rapat.

Gadis itu menghampiri teman sebangku sekaligus teman terbaiknya. "Rain, gue seneng banget."

Rain yang tak paham pun hanya bisa diam dan mengerutkan dahinya. "Seneng dalam hal apa?"

"Tahu gak sih?" tanya Gilfa.

Rain menggeleng tak paham. "Tempe gue."

"Ck, bukan itu. Tahu gak sih kemarin sore gue tuh mau dirampok sama preman, tapi untungnya ada my baby Gara yang tolongin. Gue seneng banget sumpah, Rain."

"Kemarin 'kan? Bukan sekarang?" jawab Rain dengan santai dan melanjutkan membaca buku pelajarannya.

Gilfa mendengus tak suka mendengar respon temannya itu. "Ish, lo mah gak asik!"

"Pergi ke rumahnya Anang gih, semuanya asik."

"RAINNN!" teriaknya. "Gue serius lho curhat sama lo itu."

Rain menutup bukunya. Matanya menatap ke arah manik temannya. "Sorry banget Gil, gue 'kan cewek, gak bisa seriusin hubungan pertemanan kita dalam pernikahan."

Gilfa memejamkan matanya sejenak. Emosinya seketika keluar mendengar semua jawaban yang Rain keluarkan. Tidak jelas dan nyambung dengan yang ia ceritakan. "Rain, lo bener-bener bikin gue emosi! Mau gue pukul atau cium?"

"Idih cium! Sorry aja gue gak demen sama bibir lo itu!"

Plak. Pukulan itu dilayangkan ke paha mulus milik Rain. Warna merah bertanda jari tangan tertera jelas di paha itu. Rain meringis nyeri, setelahnya Rain membalas pukulan itu pada paha milik Gilfa. Terus menerus kedua perempuan itu saling pukul.

Butuh beberapa menit mereka menyelesaikan adu pukul nya. Dirasa merasa puas, keduanya pun mendongak dan saling tatap.

"HAHAHA!"

Tawa keduanya menggelegar di dalam kelas. Menyisakan siswa lain yang terheran-heran dengan tingkah kedua perempuan itu.

Seorang lelaki tengah berlari disekitar koridor kelas seperti kesetanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang lelaki tengah berlari disekitar koridor kelas seperti kesetanan. Badannya sudah dipenuhi dengan keringat, wajahnya pun menandakan kegelisahan. Lelaki itu menaiki tangga demi anak tangga, kakinya membawa ia ke area rooftop sekolah. Tempat geng Rosas Negras berkumpul hanya untuk bolos mata pelajaran.

GALARA [END] ✔️Where stories live. Discover now