02. Masalah nama

9.9K 720 270
                                    

🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️

"Niat banget ya nyokap lo kasih nama kayak gitu. Jukijan Algoritma Genetika, udah kayak materi pelajaran aja," ujar Leon sembari mengetuk-ngetuk kan jarinya di dahi.

"Coba jelasin El," lanjutnya.

Samuel yang merasa terpanggil pun mengalihkan pandangannya ke arah Leon dan anggota inti lainnya yang tengah berkumpul.

Samuel mengangkat satu alisnya. Tanda ia bertanya apa?

"Lo di sini otaknya yang paling encer tuh. Coba jelasin arti dari algoritma dan genetika."

Samuel mengangguk, kemudian. "Dalam matematika dan ilmu komputer, algoritma adalah sebuah prosedur langkah-demi- langkah untuk proses penghitungan. Sedangkan, Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat gen pada organisme maupun sub organisme," jelasnya dan langsung melanjutkan main game onlinenya.

Leon tertawa. "Tuh dengerin Jukijan! Nyokap lo kayaknya tergila-gila sama mapel matematika, jadi nama tengah lo Algoritma. Terus kalau Genetika, kayaknya lo sejak lahir punya kelainan genetik."

"Jangan ngada-ngada lo! Nyokap bokap gue udah bagus-bagus kasih nama, lo malah hina, emang gak ada akhlak lo!"

"Anjay Juki ngambek! Haha... nama lo itu unik. Algoritma sebuah prosedur langkah demi langkah untuk proses perhitungan 'kan? Nah kalau lo mah sebuah prosedur langkah demi langkah untuk proses pensterilan."

Juki melotot tak terima dikatai seperti itu. "Emang gue kuman harus disterilkan! Muka ganteng gini."

Zian mengelus dada melihat Leon dan Juki bertengkar. "Wahai teman-temanku, sesungguhnya ucapan itu adalah doa. Jadi menurut hadist riw-"

"Stop! Jangan ceramah diwaktu yang salah!" balas Leon.

Suara grasak grusuk menginterupsi kegiatan mereka. Keempat orang yang ada di basecamp saling tatap dengan pandangan yang berbeda-beda. Samuel berdiri dari duduknya dan langsung melangkah ke arah pintu, setelah pintu dibuka, terpampang lah sosok perempuan yang selalu menganggu ketuanya. Siapa lagi jika bukan Gilfa.

Samuel menatap Gilfa dengan intens. Menaik-turunkan matanya untuk melihat penampilan dari Gilfa. "Tahu dari mana basecamp ini?"

Gilfa tersenyum tipis. "Gue kan tukang nguntit bos lo. Jadi tahu lah di mana tempatnya."

"Btw, mana Gara?"

"Gara gak ada. Pergi lo dari sini!"

Gilfa mencebikan bibirnya. "Ish, gue tuh mau kasih makanan buat dia. Gue khawatir kalau dia belum makan, nanti sakit terus gue juga yang harus urus."

"Pede amat hidup lo!" sambung Juki yang berada di belakang tubuh Samuel.

"Gil, jangan halu di siang bolong gini dah. Gak enak dilihat orang, nanti lo dikatain gila lagi," balas Leon.

Yang lainnya ikut menyetujui perkataan Leon. Zian menatap Gilfa heran, otaknya seketika berpikir, kemudian. "Sesungguhnya nama lo itu bagus. GILFA, hapus F nya jadi GILA. Perkataan Leon ada benarnya juga."

GALARA [END] ✔️Where stories live. Discover now