GALARA [END] ✔️

42. Gara mesum

🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️

"Ku kira cupu ternyata suhu!"

"Anjay banget tuh film. Gila parah sih!"

"Si aki-akinya bisa-bisanya mainin orang. Dari awal dia yang paling semangat buat main di game itu. Tapi ya gitu akhirnya gue kena plot twist nya tuh film."

"Drama Korea tuh gak main-main sama teorinya. Apalagi editannya yang paling gue suka. Kek beneran terjadi anjir."

Leon, Zian, dan Juki. Mereka bertiga duduk lesehan di karpet ruang tengah basecamp. Di depannya terdapat laptop yang menyala. Menampilkan sebuah film drama Korea yang akhir-akhir menjadi booming di kalangan tiktok maupun sosial media lainnya.

Awalnya, Juki gabut membuka aplikasi tiktok dan men-scroll-scroll beranda tiktok tersebut. Sampai akhirnya, Juki pun melihat video yang menampilkan seseorang yang tengah memisahkan gambar payung, bintang, lingkaran, segitiga, dan segi empat dari sebuah gulali.

Juki yang merasa penasaran pun akhirnya menonton film tersebut. Sengaja mengajak teman-temannya untuk nobar. Dan sampai sekarang, bagian ending yang begitu membagongkan menurut Juki, Leon, dan Zian.

Bagaimana tidak, setelah ending dan satu tahun kemudian. Si kakek-kakek yang bernomor satu itu dalang dari semua game yang dipermainkan. Bahkan, salah satu pemain yang berhasil memenangkan game tersebut malah kembali menelpon dan tidak jadi untuk berangkat ke Amerika untuk menyusul anaknya.

Dipermainkan oleh pacar udah biasa, lah ini dipermainkan oleh film sungguh luar binasa. Selain gantung dan bikin penasaran semua para penontonnya.

Menurut Leon yang paling menakutkan dalam film itu, ketika melintasi kaca. Mereka harus berjuang sendiri untuk memilih mana kaca yang benar-benar kuat dan mana kaca yang tipis. Sad juga sih, dari keenam game itu hanya bisa membawa satu pemenang.

"Berasa di gantungin sama pacar gue!" kata Juki dengan wajah masamnya.

"Pacar darimana lo? Pacaran sama si Nara juga terhalang kepastian," balas Zian sedikit menyindir. "Eh kan lo belum resmi pacaran sama dia. Kasihan deh beda agama," lanjutnya dengan tertawa sumir.

"Anjing lo!"

"Bener lah yang di bilang si Zian. Lo kalau mau pacaran sama yang seiman aja jangan cari yang susah-susah apalagi sampai pacaran sama yang beda agama," sambung Leon.

"Ya namanya juga perasaan, Le. Mau suka ataupun enggak yang namanya perasaan mah bisa apa?"

"Galau mah siapa lagi yang susah!" pekik Zian tak suka.

"Gue pernah nyusahin lo, Zi? Kalau ngomong tuh jangan sekate-kate ye!"

"Asu ah!"

Leon berdecak melihat kedua temannya beradu mulut. "Kalau lo mau dapatin dia, Ki. Hanya satu yang perlu lo lakuin,"

"Apaan?" tanya Juki.

"Ajak dia pindah ke agama lo. Yakinin dia kalau emang lo cinta banget sama dia. Kalau misal si Nara mau, ya pasti dia rela ninggalin agamanya sendiri demi bangun cinta bareng lo," kata Leon.
"Dan lo jangan pernah buat dia kecewa. Satu kekecewaan yang lo tanam ke dia, bakal berdampak besar buat lo dan cinta lo itu."