GALARA [END] ✔️

12. Di adu domba lagi

🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️

Bagaimana jika aku mengadu domba 'kan geng mu dengan musuh?
Rasanya akan sama seperti kamu berseteru dengan geng Raganda.

Apakah kamu setuju, jika aku melakukan itu lagi?

"Bangsat! Tuh orang main-main sama gue."

Sebuah kertas yang sudah runyam tergulung dengan batu ada di depan pintu masuk apartment. Dan ketika lelaki itu membaca isinya karena penasaran, yang ada hanya sebuah tulisan seperti mengajak Gara bermain-main. Bermain-main dalam permainan si pelaku itu.

Gara mengusap wajahnya kasar. Ia mengumpat kasar. Satu pertanyaan, siapa dia? Kenapa akhir-akhir ini sering di ganggu oleh pesan seperti itu? Dan kenapa orang itu sampai mengetahui apartmentnya berada?

"Gara kamu kenapa?" tanya Gilfa karena heran melihat wajah cemas dari Gara.

"Gue gak papa!"

Lalu lelaki itu masuk ke dalam kamar. Terduduk dengan pandangan bertanya nya. Siapa dia? Apa ia mengenalnya? Salah apa dirinya hingga mendapatkan pesan seperti itu?

"ARGHHH bangsat!"

Ting

Lelaki itu hanya membacanya saja tak minat untuk membalas. Satu pertanyaan lagi dalam benaknya, sejak kapan ia mengajak duel geng Cobra? Seingatnya ia tak pernah ada hubungan apapun dengan geng itu. Apa jangan-jangan....

Ini adalah rencana adu domba orang penasaran itu? Sial! Gara sudah dipermainkan.

"Gue mau lo berenam tempel penyadap suara ini di motor anggota masing-masing malam nanti."

"Malam? Mau ke mana bos, kumpul lagi di basecamp?" tanya Zian.

"Enggak."

"Terus?"

Gara melemparkan kertas pada keenam lelaki itu. Mereka membacanya bersamaan dan memekik pun bersama.