19. Singa betina marah

5.7K 386 127
                                    


🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️


"Bikinin gue mie!"

"Aku orang asing 'kan? Bikin sendiri aja."

Gara mendengus kesal. "Cepetan!"

Gilfa menoleh ke arah Gara dengan mata yang menyidik. "Katanya kamu tuh gak suka makanan yang dibuat dari orang asing, itu juga termasuk syarat yang kamu setujui 'kan? Tapi... kenapa sekarang seolah-olah kamu tuh lupain syarat itu?"

"Mulut lo harus gue kasih pelajaran dulu, biar gak banyak bacot terus. Gue laper sekarang, cepet bikinin mie!" ujarnya dengan suara meninggi.

Gilfa pun melengos pergi dari hadapan Gara dengan wajah tertekuk sebal. Perempuan itu mengambil mie instan di rak atas. Disiapkannya air dengan panci berukuran kecil, lalu menyalakan api hingga air itu mendidih. Selanjutnya, memasukkan mie instan itu hingga masak. Gilfa membuat mie itu jadi teringat pada adik kecilnya, Gilfa rindu membuatkan mie kuah untuk adiknya.

"Gavi, kakak rindu..." gumamnya dengan wajah dibuat sedih.

Tanpa mau berlama-lama lagi, Gilfa menghidangkan mie kuah itu di depan meja ruang tamu. Di sana Gara menatap mie itu dengan seksama, harum dari kuah mie itu membuat cacing perutnya meronta-ronta minta diisi.

"Kok mie kuah?"

"Terus mie apa? Mau mie goreng? Bikin sendiri," ucapnya dan langsung pergi dari hadapan Gara.

"Istri gak guna!" ketus lelaki itu. Kemudian, menyendok kuah itu untuk dicoba.

Satu suapan hingga mie dalam mangkok berukuran besar itu habis tanpa sisa sedikitpun. Gilfa yang melihat dari kejauhan tersenyum lebar kala mie buatannya habis dimakan Gara.

"Aku yakin kamu pasti ketagihan," gumam perempuan itu tanpa melunturkan senyumnya.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore. Gilfa sudah siap dengan baju santainya. Niatnya perempuan itu akan ke supermarket untuk membeli bahan makanan. Mumpung hari ini adalah hari libur, jadi memanfaatkan hari Minggu untuk belanja.

"Gara... aku keluar dulu. Jangan cariin aku ya, sayang," ucap perempuan itu sembari tertawa geli.

Gara bergidik ngeri mendengar kata sayang keluar dari mulut Gilfa. Sudah Gila kah Gilfa? "Kenapa gue punya istri kayak dia?"



Di lain tempat....

Gilfa memilih-milih bahan makanan dengan benar, dari sayuran hingga daging. Setelahnya, perempuan itu berjalan sembari mendorong troli untuk ke tempat bumbu masakan. Matanya begitu jeli menatap satu-persatu bumbu, termasuk tanggal kadaluarsa yang tertera di sana. Setelah memasukkan bumbu yang dibutuhkan, kembali lagi perempuan itu berjalan menuju rak selanjutnya. Hingga semuanya sudah terpenuhi, Gilfa menunggu giliran mengantri untuk membayar.

Gilfa maju ketika gilirannya.

"Total semuanya, empat ratus lima puluh ribu."

Gilfa memberikan uang pecahan merah dan biru pada si mbak kasir itu.

"Terima kasih, mbak."

"Sama-sama."

Tepat ketika perempuan itu sampai di lantai atas tempat apart-nya berada. Matanya menatap bingung ketika mendapati sebuah kotak yang berukuran cukup besar berada di bawah pintu. Lalu perempuan itu melangkah untuk mendekat, diambilnya kotak itu dan dikocok agar mengetahui jenis barang apa itu? Namun, Gilfa tidak dapat merasakan apapun dari kotak itu. Biasanya, jika dikocok kotak itu akan bersuara. Tanpa mau ambil pusing, Gilfa pun membawa kotak itu masuk ke dalam apart-nya. Siapa tahu itu paket untuk Gara, ya 'kan?

GALARA [END] ✔️Where stories live. Discover now