32. Ada apa dengan Gilfa?

5.5K 233 102
                                    


🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️


"Tahu gak bedanya lo sama monyet?" tanya Leon pada Gilfa yang melamun.

"HEI!"

Gilfa terlonjak kaget. "Ck, apa sih, Le?"

Leon menggeleng sembari terkekeh. "Gue tanya nih, lo tahu gak bedanya lo sama monyet?"

"Ya bedalah, gue manusia dan lo malah samain gue kayak monyet!"

Leon menahan kedutan di ujung bibirnya. Melihat raut wajah Gilfa yang kesal akan pertanyaannya. "Tapi kalau gue lihat-lihat sih, lo sama monyet gak ada bedanya."

Plak

"Lo itu udah kayak adik gue aja! Apa-apa disamain, kesel ah."

Leon tertawa. Dia sebenarnya ingin melihat Gilfa yang semangat lagi bukannya seperti ini, melamun dan melamun. Leon ingin membuat Gilfa berubah kembali menjadi anak yang ceria, tetapi sulit. Gilfa selalu tidak mempan akan candaan atau lainnya yang Leon berikan.

"Jangan sedih terus Gil. Gue 'kan udah bilang, lupain semua masalah dan kembali membuka lembaran baru. Udah cukup lo menderita karena ngejar-ngejar cinta Gara."

"Kalau bisa pisah aja sih. Percuma kalau kalian nikah kalau gak ada keharmonisannya."

Gilfa menggeleng kuat. "Lo pikir pisah itu hal yang gampang? Belum lagi kalau nanti gue ditanya tentang alasan, gue mau ngomong apa? Kedua pihak keluarga udah mengharapakan rumah tangga gue selalu harmonis dan baik-baik aja, tapi kenyataannya gue gak bisa lakuin itu."

"Semua ini tuh karena orang itu! Dia gak pernah rasain apa yang gue rasa, apa-apaan dia jadiin gue kambing hitam?"

"Gue ngerti apa yang lo rasa. Tapi gue juga gak mau lihat lo setiap hari di bully, belum lagi penderitaan bertambah sakit karena Gara. Lo perempuan yang harusnya dijaga bukan dikasari."

Mata perempuan itu bergerilya menatap satu persatu orang yang menatapnya penuh amarah. Belum lagi, para anggota Rosas Negras yang ikutan menatap dirinya dengan berbeda. Saat ada Leon, dirinya terjaga dari usik kan orang lain. Namun, jika Leon tidak ada maka Gilfa harus bersiap untuk menambah luka dihatinya akibat ulah orang lain.

"Menurut gue, Gara tuh mulai peduli sama lo. Tapi, saat dia lihat kejadian lo kepergok gak pakai baju, perasaan dia mulai berubah. Dianya aja terlalu gak percayaan," ujar Leon pelan namun menusuk.

Gila meminum jusnya. Akhir-akhir ini badannya selalu tidak enak dan juga pola makannya tidak teratur. Setiap malam kadang dirinya selalu menginginkan sesuatu. Dan itu sukses membuat beban pikiran Gilfa bertambah. Gilfa tidak mengerti dengan kondisi tubuhnya yang sekarang.

"Le...."

Gilfa ingin menanyakan sesuatu pada Leon, namun terlalu malu. Seharusnya dirinya menanyakan pertanyaan itu pada orang yang sudah berpengalaman, tetapi terlalu takut.

"Gue mau tanya, siniin telinga lo."

Leon mendekat kan tubuhnya pada Gilfa. Sontak hal itu menjadi titik pusat oleh mata elang yang sedari tadi menatap ke arah dua orang itu.

"Kalau berhubungan pasutri dilakuin satu kali apa bakal hamil?" bisiknya dengan menahan rasa malu.

Satu yang harus kalian ketahui. Saat di rooftop itu, Gilfa sudah menceritakan tentang malam yang menyakitkan kala kesuciannya diambil oleh Gara.

Leon sedikit tertegun mendengarnya. Bahkan untuk menjawab pun terasa sulit. Karena dirinya juga bukan dokter, namun Leon pernah mendengar. Jika kedua pasangan melakukan itu baru satu kali, kemungkinan besar tidak akan jadi, tetapi jika berhubungan di masa subur dan baru satu kali kemungkinan besar itu akan jadi.

GALARA [END] ✔️Where stories live. Discover now