28. Gara salah paham

4.9K 245 115
                                    


🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️

"Gara dengerin penjelasan aku dulu. Aku gak mungkin lakuin itu sama orang lain, aku kirain semalam kamu yang pulang tapi ternyata bukan. Aku gak bisa lihat siapa orangnya karena keadaan kamar temaram. Gara...."

Gara menulikan telinganya. Dia muak mendengar kata yang terucap dari mulut perempuan murahan itu. Ya, Gara sudah mencap Gilfa dengan sebutan perempuan murahan. Raut yang Gara tampilkan tidak seperti dulu lagi, kini dia menampilkan raut yang menakutkan ketika Gilfa menatap lelaki itu.

Tatapan elang nan tajam menghunus dalam manik milik perempuan itu. Rasanya Gilfa ingin sekali menangis lagi, namun dirinya tak mau terlihat lemah.

"Gara... kamu harus percaya sama aku. Aku gak mungkin kasih itu secara cuma-cuma. Apalagi aku gak kenal sama orang itu."

"Kalau kenal lo bakal kasih juga 'kan? Murahan ya tetap murahan!" Gara menatap garang ke arah Gilfa. Tidak ada rasa kasihan ketika lelaki itu mengucapkan kata pedasnya.

"Lo buta karena cinta, tapi jangan bego juga! Lo tahu? Gue gak mau terima cewek yang udah gak perawan lagi. Termasuk lo!"

Gilfa menggelengkan kepalanya pelan. Sakit sekali mendengar perkataan suaminya. Dia bukan perempuan seperti itu. Gilfa yakin kesuciannya tidak di ambil oleh orang itu, Gilfa yakin itu. Jika pun kesuciannya di ambil pastinya akan menandakan bekas. Tapi ini tidak ada. Dan Gara salah paham dalam hal ini.

"G-gara kamu salah paham. Aku gak gitu, please percaya sama aku. Kalau kamu mau, kamu bisa periksa kesucian aku, dan buktiin kalau aku masih suci."

Gara tertawa mendengarnya. "Gue? Gak sudi!"

Gilfa menunduk mendengar jawaban dari Gara. Perempuan itu meremas rok seragamnya erat-erat. Air matanya turun begitu saja, meninggalkan rasa sakit yang menjalar melalui rongga  dadanya.

Di sekolah, Gilfa hanya bisa terdiam dan menatap lurus depan kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sekolah, Gilfa hanya bisa terdiam dan menatap lurus depan kelasnya. Tubuhnya sangat lesu setelah dari kemarin perempuan itu tidak makan maupun minum. Rasanya sangat malas untuk mengisi perutnya dengan kondisi rumah tangganya yang di ambang kehancuran. Ini ulah dirinya atau ulah seseorang itu?

Rain yang melihat Gilfa merenung pun sempat terkejut. Tidak biasanya temannya ini dalam mode sendu dan tidak ada semangat pun.

"Gil, lo kenapa? Ada masalah di rumah?"

Gilfa tetap diam ketika Rain bertanya. Perempuan itu sangat malas meladeni maupun melakukan kegiatan. Raganya seperti hilang ditelan kesunyian. Pandangannya kosong diterpa kenyataan.

Rain tidak bisa melakukan apapun untuk membuat temannya ini kembali ceria. Matanya menatap ke arah manik Gilfa yang kosong seperti tidak ada kehidupan lagi. Rain tidak tahu masalah apa yang sedang Gilfa derita.

GALARA [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang