43. Tidak sesuai ekspektasi

5.5K 210 91
                                    

🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️


"

Mana janji lo yang katanya bakalan pergi jauh dari kota ini?" tanya Gara dengan wajah tak bersahabat nya.

Jauh-jauh ia dan Dewa menghampiri ketua geng dari Cobra, siapa lagi kalau bukan Nathan. Nathan itu adalah orang yang sulit untuk menepati sebuah janji. Sekalinya dia berjanji namun kemudian harinya dia tidak akan melakukan janjinya itu. Ya seperti itulah yang namanya seorang pengecut.

Modal nyali doang!

"Menurut lo gue bakalan nurut atas perjanjian bulan lalu? Haha, pikir anjing!" ucapnya dengan frontal.

Bugh

Gara memukul rahang Nathan dengan telak. Emosinya sudah berada di ubun-ubun ketika mendengar kata tersebut.

Nathan langsung membalas tatapan Gara tak kalah tajam. "Kenapa? Marah?" tanya Nathan sedikit mengejek.

"Mulut lo gak guna tanya-tanya gitu!" ujar Dewa tak kalah emosi. "Orang macam lo gak pantas jadi ketua. Pecundang, pengecut, modal nyali, tapi sekalinya di lawan ciut!" lanjutnya dengan napas yang menggebu-gebu.

Nathan malah tertawa untuk merespon. Lelaki itu seperti tidak takut-takut untuk melawan ketua dan wakil dari Rosas Negras.

"Lo boleh anggap gue sebagai apapun. Tapi perlu kalian berdua ingat baik-baik, suatu hari bahkan besok atau lusa, lo dan anggota lo akan mengalami musibah. Gue harap Rosas Negras hancur saat itu juga," ucapnya membuat Dewa dan Gara diam beberapa saat.

Nathan menepuk pundak Gara. "Lo bakalan nyesel udah jadi ketua yang gak becus jaga anggotanya."

Bugh

Gara kembali memukul wajah Nathan begitu keras. Mendengar itu, emosinya semakin bertambah. "Gue harap lo duluan yang bakal nyesel nyari gara-gara ke Rosas Negras."

Gara menaruh jaket hitamnya di sandaran kursi kamar miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gara menaruh jaket hitamnya di sandaran kursi kamar miliknya. Lelaki itu tak banyak bicara saat pulang ke rumah. Bahkan Gilfa maupun kedua orang tuanya merasa aneh melihat Gara yang seperti itu.

Hembusan napas selalu Gara keluarkan. Pikirannya masih terbayang kata yang diucap oleh Nathan, bahkan perasaannya pun menjadi tak enak.

Entah akan ada kejadian apa yang menimpa gengnya. Dan Gara harap tidak ada kejadian apapun yang mencelakai anggota gengnya.

Ya, semoga.

Ceklek

"Sana mandi jangan ngelamun terus," ucap Gilfa ketika memasuki kamar. Aneh melihat suaminya yang melamun, apa suaminya itu tengah ada masalah? Gilfa tidak tahu.

GALARA [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang