16. Leon

4K 369 97
                                    


🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️

Bugh

Kedatangan orang itu langsung membuat kepalan tangan yang bergetar menahan amarah dilayangkan ke arah perut dengan sangat kencang. Lelaki yang terkena amukan itu meringis kesakitan. Lalu menatap bingung ke arah Gara yang memancarkan kilatan amarah.

"Ga-"

Bugh

Belum sempat bertanya, lelaki itu kembali terkena bogeman kasar dari Gara.

"Dari kapan?!" Gara bertanya dengan intonasi meninggi. Suasana basecamp yang hanya berisi tujuh orang itu dalam keadaan hening. Melihat amarah dari ketuanya membuat nyali mereka menciut. Tidak bisa ikut menimpali atau menyudahi perlakuan kasar ketuanya pada lelaki yang tergeletak dilantai dingin itu.

"JAWAB ANJING!" desisnya.

"Katanya niat lo masuk Rosas Negras bukan untuk menjadi pengkhianat? Tapi ini apa? LO PENGKHIANAT DI ANTARA ANGGOTA GENG INI!" tambah Gara dengan murkanya.

Melihat itu, membuat yang lainnya tak tega. Tentunya juga tak percaya bahwa seseorang yang menjadi anggota inti dari geng Rosas Negras dan suka melawak untuk mencarikan suasana, ternyata.... dia seorang pengkhianat. Tidak tahu benar atau salahnya. Yang jelas, apa yang mereka dengar dari sebuah alat penyadap suara dari motor milik orang itu, menandakan kebenarannya.

Mau tahu siapa pengkhianat itu?

Dia...

Leon.

Percaya?
Atau tidak?

Semuanya masih abu-abu. Baik dari kelima orang lainnya, tidak bagi Gara. Bagi Gara, Leon sudah menunjukkan identitasnya sebagai pengkhianat walaupun Leon sendiri belum mengelak perkataan Gara.

"Pilih rumah sakit atau kuburan?" tanya lagi lelaki bertindik itu. Dan hal itu membuat yang lain membelalakkan matanya tak percaya. Gara langsung menancap gas akan menghukum Leon, tidak bisakah untuk mendengarkan terlebih dahulu penjelasan dari Leon?

"Ga, gue gak mungkin lakuin itu. Pasti gue udah di tuduh!"

"Gue gak percaya! Apa yang gue denger dan berarti itu kenyataannya!" ucapnya menghunus mata hitam milik Leon. "Lo inget? Setiap aturan atau semboyan yang dilanggar, maka hukumannya akan seperti itu. Lo tinggal pilih, dan gue lakuin sampai habis."

"Ga! Jangan kayak gini deh. Gue serius bukan gue pengkhianat nya. Coba gue denger rekaman suara dari alat itu, gue mau buktiin kalau itu bukan gue," kekeh Leon dengan raut wajah sendunya. Leon sedih jika begini, dia tak salah kenapa harus disalahkan? Apa si pengkhianat itu ingin mengadu domba kan lagi?

"Percuma! Semuanya juga udah ke bongkar."

"Wa, bantu gue napa. Lo 'kan wakil, lo semua juga kenapa gak bantu gue?" katanya sembari menatap anggota lainnya satu-persatu.

"GAK ADA YANG BISA BANTU LO!" hardik Gara dengan cepat.

Juki, merasa kasihan melihat sahabat lawaknya dalam ketakutan. Jujur dia tak percaya jika Leon adalah pengkhianat, Juki ingin mengelak perkataan Gara. Namun, dia terlalu takut. Takut nantinya nasib dia akan sama seperti Leon. Ketika Gara sudah marah yang lain harus diam, tidak perlu ikut campur. Meskipun akhirnya perbuatan Gara salah sasaran, lelaki itu akan menampilkan wajah tanpa dosanya.

Zian pun sama. Takut akan ikut campur dengan urusan Leon dan Gara. Zian tidak bisa melakukan apapun untuk sahabatnya itu. Zian yakin, Leon bukanlah si pengkhianat itu.

GALARA [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang