26. Mengingat lagi

4.4K 277 118
                                    


🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️

Sudah satu bulan mereka menjalani rumah tangga. Rumah tangganya terasa damai tanpa ada gangguan dari orang lain. Sikap Gara pun selama satu bulan ini begitu baik. Gara menepati janjinya itu. Gilfa pun berucap syukur karena senang Gara bisa berubah.

Namun hanya satu saja yang kurang.

Gara belum membalas cintanya.

Entah kenapa lelaki itu sangat lama sekali hanya sekedar membalas perasaan Gilfa. Gilfa yang menunggu pun nampak bosan, namun karena tekadnya kuat. Gilfa akan terus menunggu sampai Gara bisa membalas cintanya itu.

Mungkin perasaannya membutuhkan perjuangan yang keras agar mendapatkan balasan yang setimpal. Kenapa Gilfa seperti tergila-gila pada lelaki yang bertindik itu? Dari mananya perempuan itu menyukai Gara? Sudah ditolak beberapa kali pun tak membuat tekadnya goyah sedikitpun.

Awalnya Gilfa hanya mengagumi saja. Namun ketika perasaan kagumnya ia buang jauh-jauh, tetap saja perasaan itu masih tertanam di dalam hatinya. Sudah ditepis seberapa jauh pun perasaan itu akan tetap ada. Gilfa berjuang sendirian dari kelas 10 sampai saat ini dirinya dipersatukan dengan orang yang ia cintai, tetap tidak ada balasan sedikitpun.

Dirinya rela menahan malu ketika ditertawakan oleh murid lain. Dijadikan tontonan gratis ketika dirinya mencoba memberikan kotak makanan pada Gara yang akhirnya akan ditolak juga.

Alasan Gara tak membalas perasaannya, karena dirinya adalah saudara dari musuhnya. Iya memang, tetapi kenapa harus seperti itu? Gilfa dan Agra hanya saudara sepupu saja. Mungkin karena adanya Agra yang notabenenya adalah saudara, membuat Gara enggan untuk membalas cintanya.

Maybe.

Satu hal lagi. Sikap Gara yang dulu dan saat ini tentu berbeda. Awal menikah dan di sekolah, lelaki itu selalu ketus terhadapnya. Namun sekarang, lelaki itu berubah dalam berbicara walaupun masih ada sedikit-sedikit perkataan pedas yang menyayat hatinya.

"Jangan pernah tungguin gue pulang dari kerja. Jadwal pulang gak nentu soalnya."

"Dan gue gak mau bikin lo kecapean," lanjutnya dan langsung membuat Gilfa tersenyum senang.

Gara perhatian padanya itu adalah hal yang harus Gilfa tandai tanggal di kalender. Karena baginya, perlakuan apapun yang Gara lakukan atau lontarkan terhadapnya adalah hal paling berharga yang harus dirinya kenang.

"Makasih lho udah perhatian," ucap Gilfa terkikik geli.

"Gue perhatian cuma gak mau bikin Mommy marah. Yang ada gue bisa dimangsa kalau menantunya ini kelelahan."

"Bilang aja kamu gengsi, ya? Sampai-sampai bawa nama Mommy."

"Serah," jawabnya lalu mengambil tas kerjanya.

"Gara kapan kamu balas cinta aku?"

"Kapan-kapan."

"Kapan-kapannya, kapan?"

"Ketika hati gue memutuskan untuk lebih menyerah dengan keadaan dan menerima perasaan seseorang yang sudah menunggu kelamaan. Maaf aja lo dibikin gue nunggu, gue tahu itu berat. Tapi apa boleh buat?" ucap lelaki itu ketika sudah keluar dari apartment.

Gilfa menatap sayu ke arah Gara. Mungkin sekarang Gara sedang dalam masa menentukan dan meyakini perasaannya.

"Gak papa lama, yang penting aku bisa denger kamu balas apa."

GALARA [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang