39. Dingin

4.9K 661 135
                                    

Happy Reading 📖
------------------------

Dengan segala persiapan yang matang hanya dengan satu malam, Mama Jessica sudah memesan dua rumah panggung untuk menginap dimana para lelaki dan perempuan akan dipisah. Entah bagaimana pembagian kamar para lelaki, yang pastinya untuk group ciwi-ciwi akan dibagi lagi karena satu penginapan terdiri dari dua kamar. Kali ini Rose akan sekamar bersama Jisoo dan Krystal, sementara para mama akan menempati kamar lain disebelah. Maklum emak-emak, sekalian ngerumpi cantik soal masa depan anak.

Rose melangkahkan kakinya dengan ragu-ragu menuju kamar. Disana sudah aja Jisoo yang sedang merapikan barang bawaannya seorang diri.

Haruskan Rose menghampirinya?

Jujur Rose cukup gugup sekarang. Awalnya Rose sangat senang dengan ajakan tiba-tiba Mama Taeyeon untuk liburan setelah Jaehyun membatalkan janjinya pagi tadi. Sangat tidak disangka mereka malah bertemu disini dan ternyata adalah bagian dari rencana yang sudah disiapkan untuk membuat kedua keluarga semakin dekat.

Tapi masalahnya Mama Taeyeon malah mengajak Jisoo dan Jinyoung, yang notabennya belum tau mengenai hubungan antara atasan serta karyawannya itu. Rose sendiri masih merahasiakannya dari teman-teman kantor termasuk Jisoo.

Mengetahui bahwa Mama Jessica sangat antusias akan kedatangannya di parkiran dan memanggilnya dengan calon mantu di depan Jisoo otomatis membuat Rose kelimpungan. Semenjak tadi Jisoo bahkan belum membuka suara. Apa dia marah ya?

"Mbak."

Alhasil setelah mengumpulkan keberanian, Rose menepuk pundak Jisoo. Gadis itu menoleh hanya sekilas sebelum kembali melanjutkan aktivitasnya.


Kan, beneran marah!


"Mbak, soal aku sama Pak Jaehyun-"

"Aku udah tau."

Rose tergelak di tempatnya. Seolah bisa membaca pikiran tentang apa yang hendak Rose bahas, belum selesai menjelaskan tapi Jisoo sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Serius?"

"Iya."

Irit sekali ya jawabannya. Meskipun begitu Rose mengangguk pelan, pantas saja dari tadi Jisoo lempeng-lempeng saja. Tidak ada reaksi belebihan seperti terkejut atau meminta penjelasan.

Kan biasanya perempuan begitu, mendengar berita baru mulut spontan akan terbuka lebar dan jiwa kekepoan akan meminta untuk mendapatkan informasi dengan segera.

Tapi Jisoo tidak, karena dia sudah tau rupanya.

"Sejak kapan?"

Jisoo nampak berpikir. Setelah selesai merapikan barangnya ke lemari, gadis itu baru memusatkan seluruh perhatiannya pada Rose.

"Sejak kapan ya? Kayaknya semenjak aku gak sengaja liat kalian berdua pegangan tangan di basement? Aku liat kamu dianter pulang sama Pak Jaehyun."

Reaksi Rose sudah dapat Jisoo duga, pipinya memerah menahan malu. Akhirnya ketahuan juga kan. Padahal Rose sudah berhati-hati dengan memastikan tidak ada satupun kenalannya yang melihat. Tapi kembali lagi, mereka di kantor dan peluang untuk ketahuan tentu akan sangat besar, apalagi Jaehyun suka sekali menggandeng tangan Rose tidak tau tempat walaupun kerap mendapat protes dari Rose sendiri.

"Bukan cuma itu aja sih. Waktu kamu diem-diem ke ruangan Pak Jaehyun sambil tenteng bekal makan siang, pas dia benerin rambut kamu di lorong kantor, sama pas dia nyium pipi kamu di pantry. Oh iya juga pas-"

"Mbak Jisoo stop!"

Wajah Rose benar-benar seperti kepiting rebus. Tangannya dia pakai untuk membekap Jisoo yang terus saja memberikannya tatapan menggoda.

MISS ROSEANNE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang