50. Restu

1.1K 156 1
                                    

Happy Reading 📖
-----------------

Dahi berkeringat, tangan yang tidak berhenti memainkan kuku jari, dan tenggorokan mencoba menelan ludah dengan susah payah.

Semua itu tidak luput dilakukan oleh Jaehyun selama setengah jam belakangan.

Jaehyun lebih banyak menunduk, sedikit mendekatkan diri kepada Rose yang duduk di sampingnya mencoba mencari perlindungan.

Keadaan ini bisa disebut bahaya. Semua karena tatapan Chanyeol dari sofa seberang yang tidak henti memindainya mulai dari atas sampai bawah. Belum lagi sambil melipat tangan di dada.

Jaehyun yang awalnya sangat percaya diri mendadak ciut. Pria tinggi bernama Chanyeol yang diketahui sebagai kakak kandung dari calon istrinya benar-benar seperti ingin menguliti Jaehyun hidup-hidup. Tajam dan begitu menusuk.

Hari libur dimanfaatkan oleh Rose untuk mengajak Jaehyun bertemu dengan kakaknya. Meskipun mereka kerap bertengkar tapi Rose masih ingat dan menghargai Chanyeol sebagai saudara. Alhasil pagi ini keduanya pergi menuju Namyangju tempat tinggal kakak lelakinya tersebut.

Anggap saja ini sebagai kunjungan untuk meminta restu sekaligus mengakrabkan diri dengan calon ipar. Karena Jaehyun sendiri belum pernah bertemu dengan keluarga Rose selain kedua orangtuanya.

Hawa ruang tamu tempat mereka duduk begitu dingin dan seram. Jaehyun bahkan sampai harus mengibaskan tangannya beberapa kali karena pengap akan Chanyeol yang masih saja betah memandangi dirinya begitu mereka tiba.

Kalau seperti ini rasanya lebih mudah meminta restu orangtua Rose dibandingkan dengan Chanyeol. Belum apa-apa sudah dipelototin duluan.

"Ekhm! Nama?"

"Jung Jaehyun, Bang."

"Umur?"

"Dua puluh enam."

"Pekerjaan?"

"Manager marketing di perusahaan tempat Rose kerja."

Chanyeol nampak mengangguk-anggukan kepala.

Ngomong-ngomong, ini mau kenalan atau interview kerja? Formal banget pertanyaannya.

Bahkan Jaehyun saat interview saja rasanya tidak semenegangkan ini deh.

Namun beruntung ada Rose. Gadis itu kini menggamit tangan Jaehyun mencoba menenangkan. Katanya sih santai saja, Chanyeol orangnya gak gigit kok.

Sesaat kemudian pasangan muda-mudi tersebut melirik kearah Chanyeol yang tengah menghela napas gusar, "Kamu yakin mau sama dia?"

Pertanyaan itu bukan ditunjukkan pada Rose, melainkan Jaehyun sendiri.

Terbukti dari tangan besar Chanyeol menunjuk Rose dengan ekspresi menyesal. Menyesal untuk Jaehyun karena malah memilih perempuan modelan langka seperti adiknya ini.

"Yakin Bang."

"Coba pikir-pikir lagi. Nanti kamu nyesel loh." Ujar Chanyeol penuh penekanan mengundang cebikan dari Rose yang tidak terima.

Dan benar saja, seperti saat pertama kali Jaehyun mengobrol dengan Papa Jungsoo, Chanyeol pun mengeluarkan semua keburukan adiknya. Rasanya seperti tidak ada satupun sifat bagus dari diri gadis itu sehingga Chanyeol terus berceloteh panjang lebar mengenai aibnya.

"Dia gila. Otaknya miring. Saya takut kamu malah ikutan stress kalau bareng dia."

"Abang!"

"Tuh, belum apa-apa udah ngegas."

Chanyeol semakin meyakinkan Jaehyun. Meskipun bersaudara tapi Chanyeol tidak mau jikalau Jaehyun salah memilih perempuan. Apalagi modelan adiknya. Sangat disayangkan kalau pria tampan dan mapan seperti Jaehyun malah akan berakhir gila dengan Rose yang sudah dikenalnya dari zaman zigot tersebut.

MISS ROSEANNE!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora