40. Kapan Nikah?

2.9K 437 61
                                    

Happy Reading📖
--------------------

Malamnya...

Semua orang mulai sibuk mempersiapkan acara makan malam di pelataran penginapan. Mulai dari mendirikan tenda gazebo sampai menyiapkan bahan untuk barbeque party.

Udara yang dingin tidak menghilangkan rasa antusias mereka untuk melakukan kegiatan di luar ruangan. Pemandangan malam ini sangat indah ditemani sinar rembulan. Mereka benar-benar terlihat seperti keluarga besar sungguhan karena berbaur dan nampak akrab satu sama lain.

"Pak, Kak Krystal minta saya cek panggangan. Udah siap?" Tanya Rose mendekat kearah Jaehyun yang kini tengah sibuk membawa alat pemanggang serta ember yang berisi arang.

Jaehyun sengaja mau menyalakannya agak jauh dari kerumunan sehingga nanti asap tidak masuk sampai penginapan.

"Ini baru mau saya siapin."

"Saya bantuin ya?"

"Gak usah. Kali ini kamu cukup duduk yang manis dan liat si expert beraksi." Ujar Jaehyun seperti biasa songong ingin pamer depan doi.

Rose menurut saja sembari memperhatikan Jaehyun melakukan pekerjaannya. Gadis itu mengangguk dan menatapnya polos. Karena jujur kalau itu berkaitan dengan alat masak apalagi api, Rose mundur. Dirinya tidak mau seisi tempat ini habis gundul karena kebakaran yang mungkin saja bisa Rose sebabkan seperti kejadian di dapur gadis itu beberapa waktu lalu.

Setiap kegiatan yang Jaehyun lakukan tak luput dari pengelihatan Rose. Namun beberapa saat kemudian gadis itu mengernyit bingung.

"Bapak ngapain?"

"Hng? Nyalain api."

Tentu saja Rose bertanya, karena kini Jaehyun tengah berjongkok dan memegang dua buah batu di tangannya. Batu tersebut kemudian Jaehyun gesekkan untuk mendapat percikan api.

"Emang cara nyalainnya gitu?" Rose ikut berjongkok karena penasaran dengan aksi pria itu.

"Diem dulu saya lagi konsentrasi."

"O-okey."

Jaehyun berusaha keras menggesekkan kedua batu tersebut namun sudah hampir lima menit tidak ada tanda akan berhasil. Jaehyun jadi kesal sendiri.

"Pak masih lama?"

"Sebentar lagi. Ini tuh kayaknya batunya masih basah jadi gak bisa dipakai." Ucap Jaehyun meyakinkan sementara Rose yang baru pertama kali melihat hal seperti itu hanya manggut-manggut.

Mari tinggalkan batu yang tidak berguna. Tak habis akal kini Jaehyun malah membawa ranting panjang yang dia gesekkan dengan arah memutar bersama dengan kayu yang ukurannya cukup besar.

"Bapak yakin bisa pakai ini?" Tanya Rose sekali lagi. Karena dibanding dengan batu, Jaehyun sudah memakan waktu lebih lama dan keringat di dahinya pun mulai bercucuran.

"Kamu jangan ngeremehin saya dong. Tenang aja, dulu saya pernah ikut pramuka. Bentar lagi pasti nyala."

"Tapi-"

"Tuh ada yang keluar!" Teriak Jaehyun heboh diikuti tatapan antusias dari Rose yang sebelumnya sempat ragu.

Mereka berdua kini bersorak layaknya anak kecil.

Namun nyatanya, kehebohan itu tidak berlangsung lama. Percikan api memang muncul tapi hanya nol koma sepersekian detik hingga akhirnya terbawa oleh angin sehingga membuat Jaehyun menghela napas dan Rose yang mendesah kecewa.

"Tenang aja Rose itu tadi cuma permulaan. Bentar lagi pasti bisa nyala." Jaehyun tidak mau menyerah. Bisa jatuh reputasinya sebagai laki-laki kalau menyalakan api saja dia tidak bisa.

MISS ROSEANNE!Onde histórias criam vida. Descubra agora