17. Maaf

7.2K 1.1K 199
                                    

Happy Reading📖
------------

Sudah beberapa hari ini semenjak kejadian itu Rose selalu bersembunyi.

Iya, bersembunyi jika ada Jaehyun.

Contohnya saat Jaehyun hendak masuk ataupun keluar dari ruangannya, otomatis ia akan melewati ke empat meja para desainer cantik itu. Nah, disaat hal itu terjadi maka Rose akan bersembunyi di bawah meja atau dengan sengaja menjatuhkan pulpennya ke lantai dan pura-pura memungutnya agar tidak melihat wajah Jaehyun.

Jaehyun sendiri sebenarnya memperhatikan, ia bahkan menggelang sembari terkekeh kecil melihat tingkah laku Rose yang terbilang ajaib.

Ah jangan lupakan saat jam istirahat kemarin Rose menuju pantry hendak membuat kopi, namun begitu mendengar langkah kaki dari suara bariton yang sangat ia kenal Rose pun dengan cepat bersembunyi di belakang pintu.

Kampretnya, orang itu—Jaehyun membuka pintu pantry dengan tenaga dalam sehingga mau tak mau Rose harus menahan umpatan karena hidung mancungnya memerah karena kejedot. Dan sampai sekarang mungkin Jaehyun tidak menyadari keberadaan Rose disana.

Anggaplah gadis itu menghindar. Ia tak kuasa menampakkan wajahnya di depan Jaehyun karena terlalu malu.

Jadi jurus menghindar adalah hal yang paling tepat untuk saat ini.

Jaehyun pun tidak pernah mencarinya. Bukannya Rose geer, tapi biasanya kan Jaehyun selalu saja ada bahan untuk memarahinya setiap hari. Tapi sekarang kayak ada yang beda aja gitu.

Rose dapat bersyukur karena selama beberapa hari ini ia juga tidak mendapati surat pemecatan diatas mejanya. Eitss walaupun begitu tentu saja jika ia belum aman terlebih lagi saat Jisoo datang dan menepuk bahunya pelan.

"Dipanggil Pak Jaehyun ke lantai lima ruang rapat. Oh iya, jangan lupa bawa revisian terbaru gaunnya Yeri juga."

Kampret!

Baru juga diomongin!

Rose melotot tak santai. Kenapa hari ini pakai acara dateng segala sih?

"Mbak wakilin aku aja ya. Aku lagi gak enak badan nih. Please..." Rengek Rose memohon sembari memberikan map berisi revisi terbaru dari gaun Yeri.

"Udah gak usah alasan. Aku sih mau aja tapi Pak Jaehyun pesen kalau kamu harus dateng. Terus dia juga bilang ada yang mau diluruskan gitu."

"Hng? Apa?"

Jisoo berdecak sebal, "Ya mana aku tau Lastri. Udah cepetan, kamu udah ditungguin. Yeri sama Jungkook juga udah ada disana tadi aku liat."

Hadeuh, males banget ketemu muka mereka lagi. Tapi apa mau dikata, ini adalah tuntutan pekerjaan.

Rose akhirnya berdiri walaupun misuh-misuh tak jelas, "Kalau sampe revisi ketiga ini masih gak diterima sama Yeri, aku bakal mundur dari proyek ini. Udah capek makan hati!"

"Aku dukung semua keputusan kamu. Kalau pun masih gak diterima, aku bakal hubungi Jennie sama Lisa buat langsung mutilasi tuh cewek kampret!" Sahut Jisoo membara yang berhasil membuat seulas senyum tersampir di bibir manis Rose.

"Thank you Mbak Jis. Fighting!"

*****

Rose terdiam membeku sedari tadi.

Aura disini terlalu mencekam.

Nyatanya semangat yang ia tanamkan pada dirinya pun menciut begitu bertemu pandang dengan Jaehyun saat memasuki ruangan. Begitu ia duduk disamping pria itu badannya terasa kaku dan entah mengapa wajahnya berubah merah.

MISS ROSEANNE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang