14. Baby Sitter

7.4K 1.1K 70
                                    

Happy Reading📖
--------------

Rose berkutat pada layar komputer di depannya. Sedari tadi ia fokus dengan revisi gaun Yeri. Bahkan Rose sendiri tak menghiraukan Jisoo dan Jennie yang kini tengah bergosip ria di samping mejanya.

Hari senin kembali datang dan hal tersebut merupakan hari yang sibuk untuk seorang Roseanne Park.

Yah Rose memang seperti itu. Ia akan sangat fokus dan tidak memikirkan sekitar jikalau dirinya tengah dalam mode serius seperti sekarang. Dengan lihai tangannya bergerak untuk menggambar detail gaun Yeri sebaik mungkin dengan perangkat yang sudah tersambung ke layar tersebut. Ia tidak mau kalau sampai harus revisi untuk kesekian kalinya.

Namun setelah beberapa saat, konsetrasinya harus buyar karena Lisa memanggilnya tidak santai. Belum lagi ternyata Lisa datang bersama dengan seseorang yang sangat Rose kenal, ia berjalan cepat sembari menggendong anak.

"Loh? Kak Wendy ngapain disini?"

Ternyata orang yang bersama Lisa adalah kakak ipar Rose yaitu Wendy. Dirinya nampak tergesa-gesa dengan wajah resah. Sejurus kemudian, ia menyerahkan Loey—anaknya ke gendongan Rose.

"Aduh Rose maaf ya. Tadi Kakak di telpon sama anak buah, katanya di kafe lagi ada masalah. Mereka tuh gak bisa nangani sendiri makanya sekarang Kakak harus balik ke Namyangju."

Rose mengangguk paham. Kakak iparnya ini memiliki sebuah kafe kecil-kecilan di Namyangju. Cukup terkenal sih meskipun baru merintis. Karyawannya aja banyak dan soal gaji jangan ditanya. Mungkin mereka lebih makmur dari Rose sendiri.

Tapi ada satu yang menjadi tanda tanya, "Terus ini kenapa Kak Wendy kasi Loey ke aku?"

Wendy cengengesan sembari menggaruk tengkuknya yang sudah dapat ditebak tidak gatal sama sekali.

"Nah itu dia. Aku gak mungkin bawa Loey nanti repot disana. Mau di titipin ke Baby Day Care takut nanti dia rewel. Chanyeol gak bisa diganggu, dia ada meeting sama klien. Opsi terakhir, Kakak minta sama kamu buat jagain Loey ya Rose. Beberapa jam aja."

"Hah! Ih gak bisa Kak, Rose juga banyak kerjaan." Ujar Rose kaget dan tak terima.

Ketiga temannya yang ada disanapun hanya bisa menonton drama pagi yang dilakukan Rose beserta kakak iparnya tersebut. Enggan untuk bergabung ke dalam percakapan, karena menjadi tim hore sepertinya lebih seru.

"Please Rose, kali ini aja. Aku usahain untuk balik secepatnya."

Melihat Kak Wendy yang memohon degan nada lirih mau tak mau membuat hati kecil Rose terenyuh. Ia bingung disatu sisi ini di kantor dan di sisi lain dirinya juga tidak tega melihat Kak Wendy, apalagi Loey yang harus melakukan bolak balik perjalanan jauh. Sudah pasti balita itu akan merasa tidak nyaman. Kalau sakit di jalan bagaimana?

Dan pada keputusan final Rose pun menghela napasnya panjang.

"Yaudah deh."

"Yeay makasih Rose. Kamu emang yang terbaik!" Kak Wendy memeluk Rose sesaat dan memberikan sebuah tas bahu berukuran besar.

"Disitu isinya semua perlengkapan Loey. Udah aku siapin mulai dari susu, popok, mainan, sampai baju ganti. Pokoknya semuanya udah lengkap, kamu gak usah khawatir. Inget buat kasi Loey susu pas jam makan siang. Airnya jangan terlalu panas, hangat-hangat kuku jari aja. Oke Rose?"

Rose mengangguk. Sekali lagi hari ini akan menjadi hari yang melelahkan baginya.

"Loey inget jangan nakal ya. Denger kata Aunty Rose. Mama akan kembali secepatnya." Ucap Wendy menatap anak lelakinya itu. Entah Loey mengerti atau tidak, balita itu hanya tersenyum polos.

MISS ROSEANNE!Where stories live. Discover now