25. The Trouble Rosé

6.9K 1.1K 263
                                    

Happy Reading📖
-------------

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore dan waktunya untuk para desainer cantik itu membereskan barang-barangnya serta mengistirahatkan diri di rumah.

Suasana kantor seharian ini bisa dibilang tidak baik. Mungkin karena sang mood maker yakni Rose tengah dalam keadaan gundah gulana. Yup, sedari pagi ia tidak banyak bicara. Rose lebih banyak melamun dan bahkan ajakan makan siang dari ketiga rekannya beberapa waktu lalu tak di indahkan. Padahal jika sudah berkaitan dengan yang namanya makanan maka Rose adalah orang yang paling bresemangat.

Namun kali ini tidak, dirinya tak berselera.

Karena apa?

Tentu saja karena Yeri dan Jungkook. Perasaan bersalah masih menyelimuti dirinya. Rose mencoba menepis pikiran itu tapi tetap saja tidak bisa.

Berbeda dengan reaksi Rose, ketiga sahabatnya itu setelah diceritakan kejadian tempo hari malah bersorak kegirangan melompat-lompat tak jelas. Bahkan disaat itu juga Lisa langsung sujud syukur ditempat akan berita bahagia tersebut. Mereka senang, yup senang diatas penderitaan orang lain.

Rose tidak mood untuk meladeni mereka meski gadis itu tau mereka senang untuk Rose dan demi dirinya juga. Tapi yang namanya perasaan bersalah apalagi orangnya terlalu baik macem Rose pasti hal itu amat sangat membebaninya.

Alhasil Jisoo, Jennie, dan Lisa memilih untuk membiarkan gadis itu sendiri dulu untuk menjernihkan pikirannya.

"Tunggu!"

Rose mengintrupsi ketiga gadis itu setelah mereka hendak beranjak keluar dari ruangan. Rose dengan cepat membereskan barangnya juga dan ikut menyusul mereka.

"Kalian mau langsung pulang? Gak ada janji ketemuan kan sama pasangan masing-masing?" Tanya Rose penuh harap.

Sontak pertanyaan yang terlontar tersebut membuat ketiganya saling melempar tatapan bingung. Setelah beberapa saat Jisoo sebagai yang paling tua diantara mereka angkat suara.

"Gak ada sih Rose, kami mau langsung pulang."

"Syukurlah."

"Emang kenapa?" Tanya Jennie menambahkan.

Sedetik kemudian gadis itu menghela napasnya berat namun kembali ia berusaha untuk tetap tersenyum. Mungkin saja dengan menghabiskan waktu dengan teman-temannya kali ini maka beban pikirannya mengenai masalah Yeri dan Jungkook bisa sedikit terangkat.

"Gimana kalau kita shopping abis itu makan-makan? Anggap aja ini sebagai ganti acara kita yang kemarin batal waktu aku dinas lapangan sama Pak Jae. Mau? Aku traktir!"

*****

Jaehyun menyetir mobilnya melewati hiruk pikuknya Kota Seoul malam itu. Kerjaan yang menumpuk di kantor membuatnya harus lembur dan mengakibatkan dirinya baru bisa pulang pukul sebelas malam.

Meskipun sudah larut, namun berbanding terbalik dengan jalanan kota yang semakin malam maka akan semakin ramai. Sebagai kota metropolitan, berbagai macam tempat hiburan malam serta kedai-kedai kecil di pinggir jalan tentu semakin menyemarakkan terangnya langit malam. Memang, kota ini tidak kenal yang namanya tidur.

Sibuk fokus dengan jalanan di depannya, atensi Jaehyun tiba-tiba teralihkan tepatnya pada dua sosok gadis yang ia kenal kini tengah berdiri di pinggir jalan samping lampu merah. Pria itu tanpa aba-aba langsung memutuskan untuk putar balik dan keluar menghampiri mereka.

"Kalian ngapain disini?"

"Eh Pak Jaehyun?" Ujar salah satu dari mereka kaget akan kehadiran Pak Boss yang tak terduga itu.

MISS ROSEANNE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang