28. Pilihan

6.3K 1.1K 325
                                    

Happy Reading📖
--------------

"Jennie."

"Krystal."

Kedua gadis itu saling menatap tajam.

Krystal yang masih setia berdiri di ambang pintu kemudian mulai melangkahkan kakinya mendekat. Kedua tangannya bersedekap dada sembari tersenyum miring memperhatikan Jennie dari ujung kepala hingga kaki.

"Wah wah wah, aku gak nyangka bakal ketemu kamu disini. Aku kira kamu udah resign, tapi ternyata kamu kebal juga ya."

Jennie merotasikan matanya malas. Bukannya merasa terintimidasi dengan tatapan Krystal, justru gadis itu tak takut untuk untuk membalas ucapan Boss nya tersebut.

"Kenapa juga aku harus resign? Lagian aku gak ada masalah sama siapapun."

"Oh iya?"

Jennie mengangguk pasti membuat Krystal melengos. Napasnya naik turun terdengar seperti menahan emosi.

Gadis itupun kembali memperhatikan Jennie lebih dekat, "Kamu juga aku liat kurusan."

"Terima kasih atas pujiannya. Atau aku harus menganggap itu sebagai sindiran Bu Krystal Yang Terhormat?"

Wah benar-benar. Muka Jennie terlihat seperti mengajak Krystal saling jambak saat ini juga.

"Kalau kamu merasa begitu ya silahkan, bukan aku yang bilang." Ujar Krystal santai berhasil memancing Jennie untuk selangkah lebih dekat sehingga kini sudah tidak ada jarak antara kedua gadis cantik itu.

Mereka saling menatap tajam satu sama lain bersiap untuk membunuh.

"Kayaknya kita perlu selesaikan ini di lapangan, gimana?"

Jennie pun menepuk sisi jas yang dikenakan Krystal sebelum meniupnya remeh. Ajakan itu tentu saja memprovokasinya. Biarpun Krystal adalah Nyonya Besar sekalipun diperusahaan ini. Kalau sudah berkaitan dengan harga diri seorang perempuan maka itu sudah menjadi masalah serius.

"Oke! Siapa ta—"









"STOOOOPPP!!!"









Krystal dan Jennie kontan menoleh ke sumber suara dimana Rose kini mengambil celah sempit yang ada diantara mereka sehingga posisi kedua gadis cantik itu bisa lebih renggang sekarang.

Bisa dilihat kini jika Rose terlihat panik. Hidungnya kembang kempis, napasnya tersenggal, dan wajahnya mengeluarkan keringat dingin.
Karena itu, tegang sendiri melihat drama yang terjadi antara mereka sedari tadi.

"Rose kamu kenapa?" Tanya Jennie bingung.

Rose tidak langsung menjawabnya melainkan menatap Jennie dan Krystal secara bergantian terlebih dahulu.

"Stop Mbak, Bu. Jangan diteruskan. Mohon dengan sangat, ini di kantor. Negara kita aja cinta damai tapi kenapa kalian malah mau berperang? Please, jangan ada pertumpahan darah di kantor kita yang suci ini." Ujar Rose dramatis.

Mendengar penuturan itu membuat Jennie dan Krystal melongo. Kembali mereka bertapapan dalam diam sebelum pada akhirnya tawa mulai memenuhi ruangan tersebut.




BWAHAHAHA

HAHAHAHAHA




Krystal dan Jennie tak dapat menahan tawa mereka membuat Rose kembali dilanda kebingungan.

Apa yang lucu dan kenapa mereka sekarang malah tertawa? Orang Rose lagi serius juga!

"Ya ampun kamu polos banget sih." Ucap Krystal mengusap sudut matanya yang berair.

MISS ROSEANNE!Where stories live. Discover now