08. BUKAN CINTA TAPI GABUT

162K 20.1K 560
                                    

-H A P P Y R E A D I N G-

Mia dan Aileen, kini mereka tengah duduk berdua, di bangku bagian paling pojok kantin, mereka sedang memakan bakso. Memang sekarang sudah waktunya untuk istirahat.

Aileen juga heran, tumben sekali gadis itu mengajaknya pergi bersama ke kantin, biasanya, ketika ia mengajak selalu saja di tolak.

"Tumben lu ngajak gue ya? Biasanya kalo gue, yang ajak lu pasti nolak."ujar Aileen.

"Biar ada temen ngobrol, ya lu tau kan gue dulu terlalu fokus sama Albian. Tapi, tenang aja, sekarang udah kagak kok."santai Mia menjawab, sambil menyuap bakso kedalam mulut.

Aileen sampai terbengong mendengar ucapan yang keluar dari mulut gadis itu,"lu yakin mi? Bukannya, Mia itu cinta mati banget ya, sama Albian. Ketua Savire?"

"Gue cinta mati, sama dia? Halah mimpi kali! Gue aja ngejar dia karna gabut doang." Mia merutuk Mia asli dalam hati. Ia sangat kesal pada pemilik tubuh ini, jadi terpaksa ia berbohong lagi dan lagi.

"Wah gila sih, yang bener lo ya? Kagak percaya gua!"

"Yaudah kalo gak percaya sih, itukan urusan lu, bukan gue"

"Serius ini beneran?"

"Eemm, duarius malahan"

"Gila, gila gua kira beneran cinta sampe rela bully orang lain yang berhubungan sama dia. Eh ternyata cuman gabut! Aneh, lo ya."geleng-geleng Aileen takjub pada perubahan sikap Mia. Mia hanya terkekeh kecil menanggapi, sambil memakan bakso.

***

Tidak jauh dari meja Mia, terdapat Albian beserta teman-temannya yang mendengar percakapan kedua gadis itu.

Ketika mendengar ucapan Mia, yang mengejarnya karena gabut doang, Albian merasa tak terima, ingin marah. Ingin bilang, dia tidak boleh bicara seperti itu. Ayo cintai aku dengan tulus.

Namun, sepertinya itu hanya bisa di ucapkan sampai tenggorokan. Lalu, di telan lagi dalam-dalam.

"Buset, gabut doang anjay" kata Raffi.

"Dia emang gak cinta sama lo yan, itu cuman obsesi semata."ujar Jovian pada Albian.

"Gua tahu. Siapa juga yang mau di cintai sama dia!" Kadang ucapan yang di lontarkan beda dengan hatinya.

"Awas nanti jilat ludah sendiri." Zico yang sadari tadi diam akhirnya ikut menyahut.

"Ck, lo masih percaya gituan bang."saut Rico.

"Iya, mana mungkin gua kan sukanya sama Sindi."elak Albian.

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, bos!"balas Raffi.

"Liat aja nanti."ucap Zidan.

TBC

Please kalian harus vote pren, karna hal sederhana begitu aja udah buat penulis pemula, kaya aku udah seneng banget!💗

Jangan lupa tinggalkan jejak. 👣👣















see u!
frozenbiru

TRANSMIGRASI MIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang