34. MENGEJUTKAN

94.4K 12.6K 1K
                                    

hai, kita bertemu kembali👋🏻

kalian kalo bacanya datar terus ya, tidak berekspresi?🤨

vote dulu yuk sebelum baca, biar gak lupa🥱⭐

-H A P P Y R E A D I N G-

"Mia, gue mau pulang. Udah sore soalnya takut orang rumah nyariin."

Aileen membangunkan gadis cantik itu yang sedang tidur karna kecapean. Mereka di kamar Mia habis healing.

Eughh

"Len, lo mau pulang? Gue antar sampe gerbang yok, hoam!"ujar Mia yang masih mengumpulkan nyawa.

Aileen yang sedang mengemasi peralatannya menengok."jangan deh ya, gue sendiri aja. Firasat gue gak enak soalnya."

"Gak enak gimana? Udah ih jangan buat gue takut!"

"Tapi serius ya. Firasat gue bener-bener gak enak!"sentak Aileen dengan muka serius.

Mia meringis pelan melihat perubahan muka sahabatnya itu. Sebenarnya kenapa Aileen mencemaskannya, padahal ia baik-baik saja.

"Engga usah gitu kali muka nya, Serem!"

Aileen mengembuskan nafas kasar."lagian lo sih ngeyel."

"Udah ah gue mau pulang!"lanjut gadis itu.

"Ikut, mau anter sampe gerbang."bujuk Mia dengan puppy eyes.

"Ck, serah!"

Mereka pun turun meninggalkan kamar Mia. Ternyata mansion sepi kayanya inti Savire sudah pulang ke rumah masing-masing, dan kemana Abang kembarnya?

Sudahlah itu tidak penting. Yang penting sekarang menghantar Aileen pulang sampai gerbang utama.

Aileen sudah berada di mobil, dan Mia sedang membuka gerbang tanpa menyuruh pak saptam.

"Ya, gua pulang! Lo jangan kemana-mana habis ini cepet masuk kedalam!"pinta Aileen seraya membuka kaca mobil.

"Siap, buk bos!"balas Mia mengangkat tangan pertanda hormat.

Aileen tersenyum, lalu menjalankan mobil meninggalkan kediaman Firmansyah. Gadis cantik itu masih menatap mobil sahabatnya yang sudah jauh dari pandangannya.

Ketika ingin menutup gerbang Mia melihat neneknya sedang menyebrang ingin menuju kearahnya.

Mata Mia membola, mendapati mobil misterius melaju sangat kencang seperti ingin menabrak nenek Gia dengan sengaja.

Mia tidak menuruti perintah Aileen tadi, tanpa pikir panjang Mia berlari ke arah nenek Gia.
"NENEK AWAS ADA MOBIL!!"

BRAKK!

Mia berhasil mendorong neneknya ke pinggiran, membuat dirinya yang tertabrak mobil itu. Mobil yang menabrak Mia pergi tanpa permisi.

Baju gadis cantik itu telah di lumuri banyak darah, pusing menyerang bagian kepala, namun dirinya masih dalam keadaan sadar dan masih bisa mendengar suara neneknya.

"Mia, h-hiks kamu kenapa s-selamatkan nenek hiks! Padahal nenek jahat sama kamu hiks ..." tangis nenek Gia pecah, sambil memangku kepala Mia.

Mia tersenyum mendengarnya,"n-nek m-mia s-sayang b-banget s-sama n-nenek."

"Hiks, gak begini caranya sayang."

"N-nenek j-jangan n-nangis y-ya, M-mia s-seneng n-nenek panggil Mia s-sayang. Kepala Mia s-sakit b-banget nek."adu Mia dengan suara tersedat.

"Sebentar sayang nenek udah telpon ambulans. Bertahan sayang sebentar lagi."

Air mata nenek Gia mengalir deras melihat kondisi cucu perempuannya. Ia menyesal telah memandang beda cucunya itu.

TRANSMIGRASI MIA [END]Where stories live. Discover now