38. MENJENGUK

88.5K 11.8K 588
                                    

kalo agak bingung sama alur cerita ini mending hapus aja dari perpus, jangan baca lagi hehe, emang engga jelas ceritanya😂😋🦋😝🔥

satu lagi kalau kalian beranggapan author ngemis vote kalian salah, pliss banget aku mau kalian komen, lucu-lucu soalnya😭😭😭

-H A P P Y R E A D I N G-

"WOI DAPIT SEPATU MAHAL GUE JANGAN LO INJEK ASUU!!"teriak Didit kencang di koridor rumah sakit.

"GAK SENGAJA MONYET, GUE GAK LIAT!"

"Minta maaf kek, lo kek orang gak punya dosa."dumel Didit menatap sengit ketua kelasnya yang berjalan santai.

"Kalian berisik banget sih!! Ini rumah sakit kecilin suara kalian."ketus Winda, cewe itu teman sekelas mereka.

"Tau tuh, di kira hutan apa teriak-teriak."tambah Aileen.

Didit menunjuk David yang sedang kicep. "Noh si dapit gak mau diem orangnya."

"Gue diem aja ya anj!"

"Oh,"

"Si tai."gumam David pelan.

"Wah parah lu pit, ketua kelas ngomongnya kasar mulu."saut cowok lain teman kelasnya.

"Marahin aja dia, ketua kelas sesungguhnya itu harus berperilaku sopan supaya teman-temannya mencontoh, lah ini ketua kelas mulutnya suka ceplas-ceplos."ejek Didit di betulkan teman-temannya.

"Sembarang, gue juga manusia kali. Wajar aja kalo gue suka ngomong kasar. Jadi gak usah sok suci deh kalian!"ucap David dengan muka songgong berjalan lebih depan seperti pemimpin.

"Oh, berarti kalo ada guru yang nanyain kita-kita kenapa suka ngomong kasar bilang aja ketua kelas kita yang ajarin ya."

Aileen berjalan santai di ikutin teman sekelasnya meninggalkan David yang sedang melongo di tempat melihat kelakuan teman sekelasnya.

Sepuluh menit kemudian, mereka telah sampai di depan ruang rawat Mia. Mereka tengah berdiskusi untuk masuk kedalam, karna tidak boleh lebih dari 2 orang.

"Siapa dulu nih yang masuk?"tanya David kepada teman-temannya.

"Gak bisa masuk semua ya? Ck."ucap seorang cewek teman kelas mereka.

Aileen yang sudah tahu menjawab. "Enggak bisa, harus 2 orang."

"Yaudah, gue dulu lah sama dapit. Lo, lo, pada ngantri."saut Didit merangkul David.

David memasang ekspresi jijik, dengan kasar menghempas tangan Didit yang berada di pundaknya. "Emang kita kenal, rangkul, rangkul segala."

"Kurang ajar! Dasar bocah freak!!"

David menahan tawa, melihat muka Didit yang merah padam menahan kekesalannya.

"Udah cepet sana masuk, biar gantian."usir Winda kepada kedua cowok itu.

"Iyee mbak, saabaaarrr."

David, dan Didit berjalan untuk masuk keruangan rawat Mia. Setelah David berhasil membuka pintu mereka terdiam tak bergerak sama sekali ketika melihat tubuh temannya yang berbaring lemah di bantu dengan alat-alat di tubuhnya. Di ruang rawat sepi tidak ada orang sama sekali.

Deg!

"Pit.. i-itu b-bukan M-mia kan?"cicit Didit gemetar, ia berjalan mendekat ke tempat Mia berbaring.

David mulai mengikuti cowok itu dari belakang, melihat temannya berbaring tak berdaya seperti itu. Hati mereka terasa teriris.

Mereka tahu, kalau Mia adalah mantan Queen bullying tapi, gadis itu tidak pernah berbuat jahat kepada teman sekelasnya.

TRANSMIGRASI MIA [END]Where stories live. Discover now