48. AKHIR YANG BAHAGIA (END)

130K 13.7K 3.4K
                                    

Hi, kita di chapter akhir lho!

Vote pren, biar bisa bertemu lagi dengan aku😂😚💞

Aku udah usahain di ending ini supaya kalian nggak kecewa, so nikmatin endingnya❤️💗

-H A P P Y R E A D I N G-

Siang harinya, inti Savire dan inti dragon tengah berkumpul di mansion si kembar. Mereka membahas keberadaan Mia.

Sebenarnya dari tadi pagi mereka sudah berada di mansion si kembar, namun tidak ada hasil apapun yang mereka dapat.

Zico yang tengah fokus mengutak-atik komputer khusus geng Savire untuk melacak keberadaan adiknya.

"Udah ketemu?"tanya Albian yang menatap Zico fokus pada komputer.

"Belum, sebentar lagi!"jawabnya, Dirga yang melihat Zico kesusahan ia berinsiatif membantunya.

Dirga merebut komputer dari tangan Zico dan langsung mengetik sesuatu. Mereka hanya melongo melihat jari-jari Dirga yang sangat lihai di atas papan keyboard.

Satu jam mereka menunggu hasil, akhirnya Dirga menemukan lokasi gadisnya berada.

"Tempat itu 'kan di samping sekolah kita! Gudang tempat pembuangan sampah!"ucap Raffi membuat mereka fokus pada layar komputer.

"Nah bener, gue juga pernah ke sana sama cewek gue ternyata baunya busuk! Gue kira bukan tempat pembuangan sampah!" Tirta ikut menimpali.

Chiko memukul pelan lengan Tirta. "Nggak elit banget ngajak pacar di tempat pembuangan sampah!"

"Gue 'kan kagak tau sat!"ujar Tirta menatap sengit Chiko.

"Yok, lah gas kita ke sana!"ajak Daffa.

Bara menahan Daffa. "Jangan gegabah, dia lebih licik! Atur strategi sebelum berangkat."

"Nah bener tuh kata Bara! Mungkin orang yang menculik Mia punya pasukan di sana. Mana mungkin 'kan kalo gak ada pengawasnya!"ucap Rico.

"Zic, atur strategi."suruh Albian di angguki Zico.

Zico pun menjelaskan kepada mereka semua dengan telaten untuk menyelamatkan adiknya supaya baik-baik saja.

Mereka mendengarkan dengan serius kata demi kata yang Zico ucapkan. Berdecak kagum melihat pintarnya Zico dalam mengatur strategi.

"Sampai sini paham?"tanya Zico kepada mereka.

"Paham, Zic!"balas mereka kompak.

Albian berdiri dari duduknya mengode Raffi. "Hubungi anggota Savire yang lain! Kita membutuhkan bantuan mereka."ucapnya Raffi mengangguk melaksanakan perintah ketuanya.

Ketika mereka semua akan keluar dari mansion suara seseorang menghentikan langkah segerombolan pemuda itu.

"Kalian mau kemana?"tanya Daddy Andre berjalan menghampiri mereka dengan sang istri di belakangnya.

Nenek Gia, dan kakek Ando tidak tahu masalah ini. Karna mereka telah kembali ke Dubai untuk menghabiskan sisa hidupnya di sana.

"Kita mau ke tempat dimana Mia berada, Dad!"ucap Rico seadanya.

Daddy mengangguk, "Daddy ikut!"

"Mommy juga ikut,"

Mereka menatap mommy Ajeng yang bermuka sembab kantung matanya menghitam, mereka merasa kasihan pada wanita paruh baya itu.

"Kamu di rumah aja ya, sayang! Biar aku sama mereka yang mencari putri kita."ucap Andre lembut untuk memberi pengertian pada sang istri.

Mommy Ajeng menggeleng lemah. "Nggak! Pokoknya aku ikut!"

TRANSMIGRASI MIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang