24. KERJA KELOMPOK

123K 16.2K 573
                                    

-H A P P Y R E A D I N G-

"Buku gue ngapain lo ambil dongo!"ketus Tirta merebut buku dari tangan Rico.

"Gue kira itu punya gue, jadi gue ambillah"kata Rico.

"Lo ngefans sama gue ya, sampe buku aja samaan?!"tuding Tirta.

"Enak aja ini cuman kebetulan!"

"Berisik!"datar bara.

Kini mereka sedang berada di kediaman Firmansyah tidak ada hari tanpa pertengkaran.

"Niat belajar gak sih! Ribut mulu dari tadi."ucap Zidan marah membuat keduanya bungkam.

"Lo sih."bisik Tirta sambil menyenggol lengan Rico.

"Lo yang mulai!"

"Lo!"

"Lo!"

"Lo-"ucapan Rico terpotong dengan suara rendah seseorang.

"DIAM!"dengan suara rendah Dirga menghentikan perdebatan mereka.

Tirta dan Rico merinding di buat. Daffa aja yang diam saja bergidik ngeri, tatapan tajam Dirga membuat semua takut.

"Kok pada diem? Nih gue bawain cemilan."sahut Raffi datang dari arah dapur membawa banyak cemilan.

"Tumben sepi?"celetuk Jovian yang ikut membatu Raffi membawa minuman.

"Perasaan lo aja kali segini kita ramehnya."cengir garing Daffa.

Raffi dan Jovian hanya mengangguk-angguk saja. Raffi berali menatap Zico yang sibuk pada ponselnya.

"Gue ngerjain bagian mana zic?"

Zico yang merasa di panggil menoleh."ini sampe bawah."

Zico memberitahu cowok itu supaya mengerti tak lupa ia menjelaskan apa saja yang harus di kerjakan.

"Diem-diem bae lo Al? Sariawan?"tanya Jovian mengajak bicara Albian.

"Gak!"

"Terus kenapa?"

"Eneg lihat muka lo."jawab Albian dengan muka malas.

Jovian melongo, sejelek apa muka dia sampai orang eneg milahatnya. Yang lain hanya menahan tawa supaya tak lepas.

"Udah-udah kerjain tugas masing-masing jangan ngobrol mulu nanti gak selesai-selesai."ucap Zidan melerai mereka.

Akhirnya mereka tertib mengerjakan tugas kelompok masing-masing, walaupun ada sedikit perdebatan.

Tak!Tak!Tak!

Bunyi sepatu dari arah tangga mengalihkan atensi mereka. Di sana terdapat seorang gadis menggunakan pakaian casual yang sangat menggemaskan.

"Eh ada neng Mia."sapa Tirta.

Mia menoleh dia terkejut mendapati banyak cogan di rumahnya, ia kira hari ini rumahnya akan sepi ternyata dugaannya salah.

WIH ARISAN COGAN NIH!

"Loh kalian ada di sini? Ngapain?"tanya Mia mendekat.

"Ada dong, kan mau ngelamar neng Mia."balas Daffa becanda membuat yang lain menatapnya tajam, terutama si kembar tatapan seperti ingin makan orang hidup-hidup.

Bara menggeplak lenganya keras sehingga Daffa mengadu kesakitan."kita di sini mau kerja kelompok."

Mia terkekeh lucu memaklumi, membuat semua terpesona dengan kekehannya yang mengalun indah di telingan mereka.

TRANSMIGRASI MIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang