41. COKLAT SIALAN

85K 11.4K 1.4K
                                    

sebelum mulai membaca alangkah baiknya kita vote dulu😋💅🏻

aku suka ☁️ kamu suka?

-H A P P Y R E A D I N G-

BRAK!

Suara dobrakan pintu sangat kencang, sehingga membuat yang berada di dalam ruangan terlonjak kaget.

Terlihat banyak pemuda berseragam putih abu-abu tengah terjatuh menumpuk. Cowok yang paling bawah meringis, badannya remuk seperti tertimpa beberapa gajah.

"Bang, ngapain tiduran di lantai?"tanya Mia kepada si kembar.

"WOY ANJ! BANGUN LO PADA BADAN GUE SAKIT SEMUA!!"

Teriakan Raffi, membuat semuanya berdiri merapihkan pakaiannya yang kusut.

"Atas gue berat amat, edan!"dumel Tirta menggerakkan otot-ototnya.

"Siapa sih yang naroh pintu di situ!!"ujar Jovian marah.

Bara mendelik. "Bapak lo yang naroh."

"Remuk badan gue, Bray."lirih Chiko seperti orang paling tersakiti.

"Ga usah masang tampang berlaga seperti orang paling tersakiti! Lo enggak ngerasain di posisi gue, Jing!" Ketus Raffi menatap sengit mereka semua.

"Lebay!"ucap Albian.

Raffi melototkan mata tak terima, enak saja di bilang lebay. Mau pingsan dia woy tertimpa sebelas gajah ganteng.

"Sabar, sabar, orang sabar pantatnya lebar."

"Kok, pada diem di sini. Ayo masuk kak Mia udah nunggu tuh." Tiba-tiba suara perempuan yang ikut dengan mereka, menghentikan perdebatan itu.

"A-ah i-iya."

Inti Dragon dan Savire, masuk keruangan di ikuti Sindi, salah satu perempuan di antara mereka.

Rico langsung menghampiri adiknya, untuk memeluk melepas rindu. Mengabaikan orang tuanya, dan mereka semua.

"MIAA huaaa, kangennn!!"serunya seperti anak kecil.

Mia tertawa kecil, melihat tingkah laku abangnya yang dulu membenci dirinya. Sedangkan Zico tengah menyalami tangan kedua ortunya.

"Hehehe, Mia juga kangen Abang."

"Mia lama banget Bobonya."rajuk Rico pura-pura ngambek.

"Bang, Mia antri bansos di sana. Makannya lama!"

Rico di buat tertawa mendengar ucapan tak masuk akal adiknya. Rico terus memeluk erat tubuh adiknya sehingga Mia kesulitan bernafas.

Pandangan Mia mengarah pada siku abangnya yang berdarah, kemudian ia melepas pelukan dengan panik. "Bang, siku lo kenapa berdarah?"

Rico kegelapan. "A-anu ini tadi di sekolah terpeleset kulit pisang."

"Yaudah, cepet di obatin nanti infeksi!"

"Nanti ah, masih kangen mau peluk lagiii."ujar Rico dengan nada manja, kemudian membawa tubuh Mia kedekapannya.

"Ekhem..."

TRANSMIGRASI MIA [END]Where stories live. Discover now