47. PENCARIAN

78.6K 10.1K 1.1K
                                    

Hi!

Jangan lupa untuk vote terlebih dahulu!😉🍭

Terimakasih atas 700k readers 100k vote!💗💗

Udah sholat magrib? Kalo belum jangan lupa sholat...

-H A P P Y R E A D I N G-

"Mia kemana?"

Ucapan Zico menghentikan langkah besar seorang Albian. Ia tidak lupa jika telah meninggalkan gadis cantik itu sendiri di taman.

"Di taman."balas Albian tanpa beban.

"Lo ninggalin Adek gue di taman gelap itu sendirian? Udah gak waras lo!?"marah Rico melototi Albian.

Albian bergeming di tempat, emang ini salahnya seharusnya ia tidak meninggalkan Mia sendirian di taman.

Tapi hatinya selalu sakit, jika terus berdekatan dengan gadis itu. Albian sudah banyak melukai hatinya, ia akui dirinya emang lelaki brengsek!

"Gue mau susul, Mia!"suara Rico terdengar cemas kemudian cowok itu berlari menuju taman.

Hanya tersisa Albian dan Zico di situ. Zico memakai kaos pendek di balut dengan jas hitam formal. Sama hal dengan Albian keduanya sangat tampan malam ini.

"Kalo sampai Adek gue kenapa-napa lo orang yang pertama gue cari!"dingin Zico.

Albian mengangguk mengiyakan saja dirinya tidak ingin berdebat. Hatinya gelisa, Sungguh!

"Eh kalian kok disini. Mia sama Rico kemana?"ucap Mommy Ajeng tiba-tiba menghampiri mereka.

Mommy Ajeng celingak-celinguk mencari keberadaan kedua anaknya.

"Iya nih mantu ibu kemana, Al?"tanya Diffa kepada putranya.

"Taman, Rico sedang menyusul Mia di taman."jelas Albian membuat keduanya ber-oh ria.

Tidak berselang lama menunggu Rico kembali akhirnya terlihat juga kehadirannya, namun ada yang heran dengan cowok itu nampak kecemasan yang terlihat sangat jelas di wajahnya.

"Mia, Mia nggak ada di taman."ujar Rico ngos-ngosan.

Mereka shock mendengarnya, tanpa menghiraukan mereka Zico memberi bogeman pada rahang Albian.

Pekikan tertahan dari kedua wanita paruh baya, sehingga Rico kewalahan menenangkan keduanya yang menangis.

"Gara-gara lo Adek gue hilang, Albian!"ucap Zico dengan emosi yang tertahan memberikan pukulan lagi.

Albian tentu tidak tinggal diam ia membalas pukulan itu. Masa bodo di depannya ini adalah ketuanya Zico benar-benar sudah di kuasai oleh emosi. Ia memberikan tendangan pada perut Albian, tetapi dengan gesit Albian menangkisnya. Albian membanting cowok itu di lantai, dan ia mendudukkan diri di perut Zico, Zico memberontak, namun Albian mengunci gerakan cowok itu. Zico pasrah sekarang sudah di bilang bukan Albian lebih unggul dalam seni bela diri, dan dia juga pantas menjadi seorang ketua.

"Gue bener-bener enggak tau kalo akan terjadi seperti ini, Zic! Lo jangan asal marah-marah gak jelas sama gue!"ucap Albian dingin menatap tajam mata Zico.

"Tapi adek gue hilang gara-gara lo! Kalo lo nggak ninggalin dia sendirian di taman Adek gue mungkin baik-baik aja sekarang bajingan!"teriak Zico marah di depan muka Albian dan sesekali memberontak, Albian sangat kewalahan tenaga Zico sama kuat dengannya.

"Ada apa ini ribut-ribut?"suara Tyo mengalihkan atensi mereka, karna mendengar keributan Tyo dan Andre beranjak ke sumber suara.

Dan mereka melihat kedua Anaknya sedang berkelahi tidak tahu apa yang di permasalahkan.

TRANSMIGRASI MIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang