#1. Awal

2.4K 161 7
                                    

Haloo para pembaca yang budiman, walau cerita ini sudah selesai, saya berharap kalian tetap VOTE disetiap partnya ya.

Tidak perlu bayar dan tidak ada cerita yang diskip, kalian bisa membacanya dan menikmati ceritanya dengan bebas, asal jangan lupa VOTE.

VOTE yang kalian berikan benar-benar membuatku terus bersemangat untuk menulis cerita yang lebih menarik lagi kedepannya.

Sebelumnya terima kasih sudah mampir dan membaca karyaku.
💜💜💜💜💜💜💜

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Malam semakin larut dan keheninganpun mulai menguasai waktu, aku masih sibuk merapikan beberapa barang dan memasukanya kedalam koper besar berwarna ungu, skincare, makeup, beberapa perintilan kecil dan juga buku bacaan, padahal jarum jam masih menunjukan pukul 11.23 WIB tapi suasana rumah sudah terasa sangat sepi, Ibu dan Ayah tidur lebih awal sedangkan adikku sepertinya tidak akan pulang lagi malam ini atau mungkin dia hanya akan memperlpihatkan batang hidungnya saat subuh nanti.

Tanggal 25 Mei 2027 tepat pada pukul 06.35 adalah waktu keberangkatan pesawat dari daerah asalku menuju jakarta dan setelah transit sekitar 3 jam aku akan melanjutkan perjalananku menuju negeri gingseng yaitu Korea Selatan, ditambah waktu transit berarti aku akan menghabisan kurang lebih 12 jam untuk perjalanan ini, dimana nantinya aku akan tiba di Bandara Internasional Incheon di Kota Seoul.

Aku merapikan tas ranselku dan memastikan semua kebutuhan selama perjalanan beserta berkas-berkas penting sudah tersimpan rapi dan lengkap, akan sangat sulit bagiku bila ada yang tertinggal karena aku pasti tidak akan kembali ke indonesia dalam waktu tiga tahun kedepan, dan mungkin saja aku benar tidak akan kembali selamanya.

Keheningan berlanjut hingga pukul 04.30 pagi, kebiasaanku yang tak pernah bisa tidur menjelang keberangkatan ternyata masih sama, aku lebih memilih untuk melatih kemampuan bahasa koreaku dan menunggu subuh tiba.

Aku melihat sekeliling kamar yang terasa sepi ini, beberapa foto kenangan masih tergantung rapi beserta meja kerja dan seperangkat komputer, tidak banyak yang berubah setelah kepergianya dan akupun juga belum benar-benar berbenah kamar, tapi pagi ini aku harus pergi meninggalkan kamar ini apa adanya beserta segala kenangan indah didalamnya, walau dihati kecil aku berharap ada seseorang yang akan menahanku pergi.

Setelah check-in dan memasukan bagasi aku berjalan menuju pintu keluar, orang tuaku masih menikmati sarapannya di sebuah restoran dan adik laki-lakiku berjanji menyusul kebandara untuk sekedar mengantar kepergianku, tidak ada air mata diantara keluargaku karena kami bukanlah keluarga yang melankolis dan tidak bisa benar-benar disebut harmonis.

Mereka hanya mengingatkan beberapa nasihat dan memastikan aku harus tetap dalam kondisi sehat, karena ini bukan kali pertamanya aku pergi merantau ataupun keluar negeri tidak satupun dari keluarga yang meragukan kemandirianku, setelah berpamitan aku masuk menuju ruang tunggu dan menaiki pesawat menuju Jakarta.

Waktu telah menunjukan pukul 11.45 WIB, aku yang sedang membaca buku sambil menikmati frape green tea kesukaanku mulai bersiap diri untuk memasuki pesawat menuju Korea Selatan, hari ini penumpangnya sangat ramai terlihat dari banyaknya orang yang mengantri dipintu gate, aku yang malas berdiri lama akhirnya memilih tetap duduk di dekat pintu gate sambil memastikan antrian masuk berkurang.

Selang beberapa menit kemudian aku berdiri dan masuk menuju kabin pesawat dan terlihat hampir seluruh kursi penumpang penuh, saat aku sampai dinomor kursiku ternyata tempat penyimpanan cabin diatasnya penuh dan terlihat seorang anak laki-laki berusia sekitar 4 tahun dan ibu2 menggendong bayi duduk dibaris yang sama denganku, tak tau harus berkata apa aku masih berdiri berharap ibu yang sedang menyusui anaknya itu melihatku, karna anak laki-lakinya sedang duduk kursiku sedangkan kursi anak itu penuh dengan perlengkapan si bayi.

Selang beberapa menit aku berdiri terdiam sambil menggandeng ranselku, salah seorang pramugari pesawat bertanya keadaanku dan mencoba memahami situasi, aku tau tidak ada yang bisa disalahkan karena tidak segala situasi bisa berjalan sesuai dengan kehendak kita, pramugari itupun meminta aku menunggu sebentar supaya dia bisa mendiskusikannya dengan kru pesawat lainya.

Beberapa menit kemudian pramugari itu kembali, dia meminta maaf dan menyesal dengan situasi yang aku hadapi, tapi karna seluruh kursi telah penuh dan atas izin dari pilot aku dipersilakan duduk dikelas bisnis, dalam hati aku bersorak berkah dari kesabaranku membuahkan hasil terbaik.

Pramugari membantuku menyimpan ransel, hanya tas sandang ukuran sedang yang aku bawa dan aku dituntun menuju kursi kosong, untungnya ada satu penumpang yang membatalkan penerbanganya hingga kursi dikelas bisnis ini kosong dan aku menjadi manusia beruntung yang menggantikanya, seumur-umur aku tidak penah naik pesawat kelas bisnis apa lagi kelas satu, jadi diperjalanan yang panjang ini aku benar-benar bisa bersantai dengan nyaman.

Setelah duduk dan merapikan barang-barang aku melihat kesekitar, seorang laki-laki berpakaian serba hitam bahkan sampai topi dan maskernya duduk disebelahku sibuk dengan ponselnya, sejenak aku memperhatikanya dan terlihat dia memiliki kulit yang berwarna putih pucat dan rambut berwarna abu-abu gelap dengan tubuh yang terlihat sedikit berisi, tapi aku langsung menoleh kedepan setelah hampir tatapan kami bertemu.

Pesawat lepas landas dan aku mencoba mencari posisi terbaik sambil melihat layar ipadku, aku sudah cukup tidur dalam perjalanan menuju jakarta dan sekarang aku berniat melakukan aktifitas lain, disaat aku mulai bosan mencoba membongkar galeri aku melihat album yang berjudul "My Bias" seketika aku teringat salah seorang anggota grup idol Korea kesukaanku dimana aku mulai menjadi fansgirl ditahun 2021.

Aku membuka folder itu dan menonton beberapa video dokumentasi singkat sambil mengingat kembali masa-masa dimana hampir tiap hari aku terus membicarakanya, dan seketika aku dikagetkan dengan suara batuk yang keras dari orang sebelahku yang tadinya terlihat sedang tidur.

My Yoon is Idol - Min Yoon GiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang